tag:blogger.com,1999:blog-1464691527198048702024-03-05T10:37:59.874-08:00nopiie pesekAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/13109685601663538257noreply@blogger.comBlogger34125tag:blogger.com,1999:blog-146469152719804870.post-1020971673106126972013-05-04T00:43:00.000-07:002013-05-12T06:09:16.563-07:00
<br />
<div id="wrap">
<div id="topnavbar">
<div class="topnavbarleft">
<a href="http://unosites.blogspot.com/p/daftar-isi.html">\Daftar Isi</a></div>
</div>
<div id="navbarmenu">
<div class="navbarleft">
<ul id="nav">
<li><a href="http://unosites.blogspot.com/2012/11/cerpen-cinta-sempurnakah-cintaku.html#">Gambar</a>
<ul>
<li><a href="http://unosites.blogspot.com/search/label/DP%20BBM">Gambar DP BBM</a></li>
<li><a href="http://unosites.blogspot.com/search/label/Gambar%20Danbo">Gambar Danbo</a></li>
</ul>
</li>
<li><a href="http://unosites.blogspot.com/2012/11/cerpen-cinta-sempurnakah-cintaku.html#">Kata Lucu</a>
<ul>
<li><a href="http://unosites.blogspot.com/search/label/Cerita%20Lucu" title="Cerita Lucu">Cerita Lucu</a></li>
<li><a href="http://unosites.blogspot.com/search/label/Status%20Lucu" title="Status Lucu">Status Lucu</a></li>
<li><a href="http://unosites.blogspot.com/2013/03/kumpulan-pantun-lucu-terbaru.html">Pantun Lucu</a></li>
<li><a href="http://unosites.blogspot.com/2013/04/kata-cinta-lucu-pengobat-luka-hati.html">Kata Cinta Lucu</a></li>
<li><a href="http://unosites.blogspot.com/search/label/Kata%20Gombal" title="Kata Gombal">Kata Gombal</a></li>
</ul>
</li>
<li><a href="http://unosites.blogspot.com/2012/11/cerpen-cinta-sempurnakah-cintaku.html#">Puisi</a>
<ul>
<li><a href="http://unosites.blogspot.com/search/label/Puisi%20Persahabatan">Puisi Persahabatan</a></li>
</ul>
</li>
<li><a href="http://unosites.blogspot.com/2012/11/cerpen-cinta-sempurnakah-cintaku.html#">Kata Mutiara</a>
<ul>
<li><a href="http://unosites.blogspot.com/search/label/Kata%20Kata%20Bijak" title="Kata Bijak">Kata Bijak</a></li>
<li><a href="http://unosites.blogspot.com/search/label/Kata%20Mutiara%20Cinta">Kata Mutiara Cinta</a></li>
<li><a href="http://unosites.blogspot.com/search/label/Kata%20Mutiara%20Islami">Kata Mutiara Islami</a></li>
<li><a href="http://unosites.blogspot.com/search/label/Kata%20Mutiara%20Kehidupan">Kata Mutiara Kehidupan</a></li>
</ul>
</li>
<li><a href="http://unosites.blogspot.com/2012/11/cerpen-cinta-sempurnakah-cintaku.html#">Cerpen</a>
<ul>
<li><a href="http://unosites.blogspot.com/search/label/Cerpen%20Cinta%20Romantis">Cerpen Cinta Romantis</a></li>
<li><a href="http://unosites.blogspot.com/search/label/Cerpen%20Cinta%20Sedih">Cerpen Cinta Sedih</a></li>
<li><a href="http://unosites.blogspot.com/search/label/Cerpen%20Islami">Cerpen Islami</a></li>
<li><a href="http://unosites.blogspot.com/search/label/Cerpen%20Persahabatan">Cerpen Persahabatan</a></li>
</ul>
</li>
</ul>
</div>
</div>
<div id="under_header">
<div class="header section" id="underheader">
</div>
</div>
<div id="content" itemscope="" itemtype="http://data-vocabulary.org/Recipe">
<div id="contentleft">
<div class="contentleft section" id="contentleft">
<div class="widget HTML" id="HTML3">
<div class="widget-content">
<center>
<iframe allowtransparency="true" frameborder="0" height="60" hspace="0" marginheight="0" marginwidth="0" name="BidVertiser_Frame" scrolling="no" src="http://bdv.bidvertiser.com/bidvertiser.dbm?pid=518221&bid=1292345&RD=70&DIF=1&bd_ref_v=ongs.fpzgmrx-szpzmifknvh-zgmrx-mvkivx%2F11%2F2102%2Fnlx.glkhtloy.hvgrhlmf%2F%2F%3Akggs&tref=1&win_name=null&docref=-&jsrand=936760&js1loc=-&loctitle=Cerpen%20Cinta%20-%20Sempurnakah%20Cintaku%3F" style="-moz-opacity: 1; filter: alpha(opacity=100);" vspace="0" width="468"></iframe>
</center>
</div>
<span class="widget-item-control">
</span>
</div>
<div class="widget Blog" id="Blog1">
<div class="blog-posts hfeed">
<div class="post hentry uncustomized-post-template">
<div class="breadcrumb" xmlns:v="http://rdf.data-vocabulary.org/#">
<span typeof="v:Breadcrumb"><a href="http://unosites.blogspot.com/" itemprop="url" property="v:title" rel="v:url" title="Back to Home Page">Home</a></span> / <span typeof="v:Breadcrumb"><a href="http://unosites.blogspot.com/search/label/Cerpen%20Cinta%20Sedih" itemprop="url" property="v:title" rel="v:url" title="Cerpen Cinta Sedih">Cerpen Cinta Sedih</a></span> / <span>Cerpen Cinta - Sempurnakah Cintaku?</span></div>
<h1 class="post-title entry-title">
<span itemprop="name">Cerpen Cinta - Sempurnakah Cintaku?</span></h1>
<div style="border-bottom: 1px solid #ddd; font-size: 11px; text-align: left;">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAi-xwn0bnYvk_Momg3F9H8pyAO8HZ0JuidNHZm4lTeHOjDLC4EEo84EJIOHpmmBjVFHO5Ha7RdYjSSPArDxRZT7ImeMhcJFlBvbZNmjiUuC2zu4Z0e5KOLC36Sc4I9k1099u4vCVzKt0/s1600/Cerpen+Cinta.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Cerpen Cinta - Sempurnakah Cintaku?" border="0" height="192" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAi-xwn0bnYvk_Momg3F9H8pyAO8HZ0JuidNHZm4lTeHOjDLC4EEo84EJIOHpmmBjVFHO5Ha7RdYjSSPArDxRZT7ImeMhcJFlBvbZNmjiUuC2zu4Z0e5KOLC36Sc4I9k1099u4vCVzKt0/s320/Cerpen+Cinta.jpg" title="Cerpen Cinta - Sempurnakah Cintaku?" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Sempurnakah Cintaku?</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Karya Leni Andara Sukmawati</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kukuruyukkk.. kokok ayam membangunkanku dari tidur yg lelap semalam,
sinar matahari menerbos masuk kedalam jendela kamarku, pagi itu aku
terbangun tepat waktu, tidak seperti biasanya selalu terlambat. Aku
elisa gadis berusia 17 tahun dan sekarang tepat duduk dikelas 3. Aku
senang membaca novel, dan bahkan aku bisa menghabiskan waktu semalaman
hanya untuk membaca sebuah novel, ya tidak salah kalau aku harus selalu
berlari mengitari lapangan setiap hari di sekolah karna selalu terlambat
masuk.<br /><br />Tapi tampaknya hari ini aku tidak akan mengitari lapangan
sekolah, aku berangkat lebih awal bersama seorang sahabatku, galih
namanya, kita berdua memang bagai gula dan semut, dimana ada aku disitu
pasti ada galih. Haha, ya galih memang sahabtku sedari kecil bahkan
orang tua kamipun berteman baik, dan menurutku galih itu tampan, wajah
yg nice, dan perawakan yg bagus membuatnya disukai banyak wanita, tapi
yg aku benci darinya adalah… sekian banyak wanita yg ingin menjadi
pacarnya tidak pernah ia respon, galih memang tidak pernah punya pacar
sekalipun, dia pernah bilang padaku bahwa dia sedang menunggu sesorang
untuk ia jadikan pengisi hatinya. Tapi siapa? Wanita itu tidak pernah
jelas asal usulnya, galih tidak pernah mau menceritakannya kepadaku.
Heuuuuhh dia memang menyebalkan.<br /><br />Teeeeetttt… kami sampai
disekolah tepat jam pelajaran pertama dimulai… dan beberapa menit aku
duduk dikelas sudah datng pak darsa seorang guru biologi yg terkenal
killer disekolah. Dan astaga aku lupa mengerjakan pr! Dan tak perlu
ditanyakan lagi bagaimana akhirnya, sudah pasti aku harus mengitari
lapangan sekolah lagi… baru saja aku berfikir aku akan terbebas dari
hukuman hari ini.<br /><br />Galih hanya tertawa melihat kecerobohanku, ya
mungkin dia sudah bosan untuk mengingatkanku mengerjakan pr. Biasanya
aku minta galih untuk membuatkan pr ku tapi hari ini aku benar benar
lupa!<br /><br />Selang beberapa saat aku selesai mengitari lapangan, tiba
tiba dari kejauhan aku melihat sosok asing yang berjalan menuju arah
tempat aku berdiri, tinggi, putih, tampan, daaaannnn astaga aku tak
menyadari mulutku menganga sedari tadi aku memandanginya… derap langkah
itu semakin terdengar semakin mendekat dan mendekat lagi. Yup tepat
dibawah tiang bendera sosok itu berhenti.<br /><br />Hy “sapa cowok itu”. i I yaa… hy juga.. (jawab aku gugup)<br /><br />Kamu ngapain dibawah tiang bendera gini? (Tanya cowok itu)<br /><br />Oh
emh anu… gu gue lagi dihukum sama pak darsa karna luupa mengerjakan pr.
Hhe (sambil cengengesan). Oh yak kok gue kaya baru liat lo yah??<br /><br />Iya gue emang anak baru disini, dan sebenarnya gw mau nanya sama lo, boleh? (jawab cowok itu)<br /><br />Anak baru ? oh boleh, lo mau nanya apa?<br /><br />Sebelumnya, kenalin gw radit (sambil mengulurkan tangannya)<br /><br />Gue elisa (sambil membalas uluran tangan radit)<br /><br />(radit tersenyum) oh ya kelas 12 ipa 2 dimana yah?<br /><br />Hah serius lo 12 ipa 2? gw juga kelas 12 ipa 2.<br /><br />Oh ya kita sekelas ? wah asiik dong, lo bisa jadi teman pertama gw disekolah ini.<br /><br />Akhirnya
aku mengajak radit menuju ruang kelas 12 ipa 2. Radit sangat
menyenangkan, humorist dan yaampun … siapa juga yg bisa tahan liat
pesonanya itu ?? baru saja masuk disekolahku sudah banyak penggemarnya
saja. Seandainyaa saja senyum manis itu milikku… (sambil menghayal)<br /><br />Tiba tiba…. Heeeyy!! Datang galih mengagetkanku.<br /><br />Iiihhh
galih apaan sih! Kalau gue jantungan gimana ?. yeee suruh siapa lo
bengong kayak sapi ompong (jawab galih). Aku hanya tersenyum senyum pada
galih dan langsung ngloyor keluar kelas, mungkin galih bingung dengan
perubahan sikapku, dia hanya menggaruk garukan kepalanya.<br /><br /><br />Dijalan
aku bercerita tentang kejadian dialapangan sekolah tadi… yaampun betapa
bahagianya aku kejatuhan malaikat tampan sepertinya, galih hanya
terdiam dan entahlah tampaknya galih menunjukan perubahan raut muka, yg
semuala terlihat senang menjadi tanpa ekspresi. Ada apa dengan galih?
Heuh terkadang dia memang suka aneh.<br /><br /><br />Keseokan harinya,
seperti biasa galih menjemputku dengan sepedanya untuk berangkat sekolah
bersama, namunn…. Tiiiiit suara klakson mobil berbunyi. Dan taukah
siapa yg ada didalamnya?? Ya itu radiiit… yatuhan aku mulai salah
tingkah lagi, mau apa dia datng kesini ? bagaimana bisa dia tau
rumahku?(tanyaku dalam hati).ternyata radit memang sudah menanyakan
alamat rumahku kepada rara teman sekelasku.<br /><br />Ya tentu saja radit
juga ingin menjemputku. Tapi bagaimana ini ?, galih sudah lebih dulu
sampai dirumahku, tidak enak jika harus membatalkan pergi sekolah dgn
galih, tapii… aku juga ingin naik mobil merah mengkilat itu bersama
radit.<br /><br />Hy … (sapa radit kepadaku), pagi ini berangkat bareng aku yuk…<br /><br />Emh, tapi gak usah deh, gu gue bareng sama galih… (jawab aku)<br /><br />Galih? (Tanya radit)<br /><br />(radit
menjawab) Iya gue galih, sahabatnya elisa dari kecil (sambil
mengulurkan tangan) dan raditpun membalas uluran tangan galih sambil
berkata, “gue radit, senang bisa berkenalan”. Galih hanya tersenyum dan
mulai berkata: sa… lo kalau mau berangkat bareng radit gak apa2 ko, biar
gua berangkat sendiri pagi ini. (sambil tersenyum).<br /><br />Serius lo gak apa2 ?.<br /><br />Ya iya lah gue serius, emangnya kenapa?<br /><br />Ya gak apa apa sih, yaudah kalau gitu gua berangkat bareng radit yah.. (jawab elisa).<br /><br />Akhirnya
pagi itupun galih harus mengkayuh sepedanya seorang diri, entahlah
sejak awal galih melihat radit, galih sangat tidak suka dengan radit,
dalam hati iya berkata, “kenapa harus gua biarin elisa berangkat bareng
radit” (kesal dalam hati).<br /><br />Setibanya disekolah galih bertemu elisa didalam kelas yang sedang mengobrol asik dengan radit,<br /><br />Galihpun tanpa menyapa elisa, langsung menaruh tasnya dengan menghentakan kemeja.<br /><br />Elisa yang semula asik mengobrol, langsung menghampiri galih dan menyapanya.<br /><br />Hey gal, kenapa lo pagi2 udah marah2 aja?(Tanya elisa)<br /><br />Gak apa2. (jawab galih sinis).<br /><br />Elisa
bingung dengan sikap galih yg menjadi lebih menyebalkan. Waktu terus
berlalu… seharian disekolah galih tidak sedikitpun berbicara kepada
elisa.<br /><br />Entahlah mengapa galih seperti ini, (pikir elisa)<br /><br /><br />Sepulang
sekolah elisa akan pergi berkencan dengan radit, namun elisa mebatalkan
janjinya dan memilih pulang bersama galih karena merasa ada perubahan
pada sikap galih sejak elisa dekat dengan radit seharian ini.<br /><br /><br />Galih.. gue pulang bareng lo yah (pinta elisa sambil berjalan kearah parkir).<br /><br />Bukannya lo mau kencan sama si radit? (Tanya galih).<br /><br />Hemmhh, iya sih tadinya.. tapi gak deh.. gua mau bareng sama lo aja. (jawab elisa)<br /><br />Galihpun tersenyum, dan kehangatan persahabatan itu mulai terhubung kembali.<br /><br />Disepanjang
jalan galih dan elisa terus bernyanyi, dengan riang… tanpa mereka sadar
semua orang ditrotoar jalan memperhatikan mereka. Ya begitulah galih
dan elisa, mungkin bisa dikatakan urat malu mereka sudah putus. Haha<br /><br /><br />Selang
beberapa minggu, hubungan elisa dengan radit semakin bertambah dekat,
radit sering mengantar elisa kemanapun tujuannya, membantu pr elisa yang
biasanya dikerjakan galih. Kebaikan radit mulai mencuri perhatian
elisa, rasanya denyut nadi elisa semakin berdebar kencang setiap kali
bersama radit.<br /><br />Lalu… bagaimana galih? Nampaknya elisa cukup
mengerti bahasa tubuh galih, yang menyatakan bahwa galih sangat tidak
suka pada radit, galih adalah sahabatku tapi apa aku bisa mengorbankan
perasaanku?<br /><br />malam minggu ini aku akan pergi dinner bersama radit,
dan aku memberitahu galih akan hal itu, namun galih tidak ambil sikap
dan hanya membisu kepadaku.<br /><br />Mengapa galih sedemikian tidak suka kepada radit? Apa masalahnya?(Tanyaku dalam hati)<br /><br />Akhirnya
malam itupun tiba, mungkin mama heran dengan penampilanku malam itu.
aku mengenakan dress warna pink yang jatuh lembut diatas lutut, highill
setinggi 9 cm, dan make up natural diwajahku..<br /><br />Wow anak mama cantik sekali (ucap mama, sambil memperhatikanku).<br /><br />Mau kemana kamu? (Tanya mama)<br /><br />Aku hanya tersipu malu, karena baru kali ini aku berkencann dengan seorang pria dengan berpenampilan seanggun ini.<br /><br />Belum aku menjawab, mama sudah menebak2… oh oh oh mama ngerti sekarang,pasti kamu mau kencan dengar radit. Iya kan ?(Tanya mama)<br /><br />Hhe iya ma..( jawab aku dgn tersipu malu)<br /><br />Akhirnya
waktu itu tiba juga, radit telah duduk manis disudut kafe, aku mulai
menghampiri radit, semakin dekat aku berjalan kearah radit, semakin
denyut nadi berdendang lebih kencang, astaga aku gugup, mulai
berkeringat, dan harus bagaimana mengendalikan perasaan ini.<br /><br />Aku mulai menyapa radit..<br /><br />Hey.. (sapaku sambil tersenyum)<br /><br />Radit hanya berdiam tak bersuara, dan memandangiku begitu tajamnya…<br /><br />Aku
tersipu malu, bahkan wajahku hampir memerah, ketika radit melepas
senyumnya yang begitu mempesona. Balutan kemeja putih yang radit kenakan
membuat ia semakin tampan, yatuhan… radit benar2 pria idamanku..<br /><br />Sekejap radit mulai terbangun dari lamunannya, dan mengajakku untuk segera duduk menikmati makan malam yang telah tersedia.<br /><br />Setelah
selesai makan malam, radit mulai lagi menatapku tajam, sorot matanya yg
membuatku tak sanggup berpaling . sungguh aku deg degan, radit mulai
memegang tanganku dan mulai mengatakan sesuatu. Oh yaampun…. Apa yang
akan kudengar darinya? Ini sungguh memalukan, tanganku dingin dan
gemeteran…<br /><br />Radit mencoba tersenyum dan menenangkanku.<br /><br />Aku tidak akan berbuat macam2 padamu (ucap radit)<br /><br />Akupun membalas senyum radit..<br /><br />Emmh. Aku boleh ngomong sesuatu sama kamu? (Tanya radit sambil terus menggengam tanganku)<br /><br />Boleh… kamu mau ngomong apa? (jawab elisa)<br /><br />Aku suka sama kamu, aku mau kamu jadi pacar aku (jawab radit jelas)<br /><br />Hah
? .. sungguh apa benar yang aku dengar barusan, bagaimana bisa seorang
radit yg dikagumi cewek2 cantik, memilih aku sebagai pacarnya. (bisikku
dalam hati)<br /><br />Ih apaan sih dit, kamu becandanya gak lucu(jawab aku sambil mencoba melepaskan genggaman radit)<br /><br />Aku serius sa, aku suka sama kamu, aku sayang sama kamu (ucap radit dengan nada memelas)<br /><br />Ta tapi dit…(jawab elisa gugup)<br /><br />Tapi apa? Karna galih? (jawab radit)<br /><br />Nampaknya radit memang mengetahui bahwa galih sangat tidak menyukainya.<br /><br />Aku
hanya menganguk, namun radit mencooba meyakinkanku bahwa tidak akan
terjadi apa2 dengan galih. dan akhirnya akupun menerima cinta radit
walau pada dasarnya aku tau galih akan marah padaku. Tapi mau bagaimana?
Aku juga sangat menyukai radit, aku tidak bisa membohongi perasaan ini.<br /><br />Selang
beberapa minggu aku dan radit menjalin hubungan tanpa sepengetahuan
galih, akhirnya galih mengetahui juga tentang status kami. Galih marah
padaaku. Bahkan aku tidak pernah berbicara lagi selama seminggu kepada
galih.<br /><br />Aku memutuskan untuk kerumah galih dan memintanya untuk tidak menjauh dariku.<br /><br /> Sesampainya dirumah galih…….<br /><br />Gal, lo kenapa sih ngejauh dari gue?(Tanya elisa)<br /><br />Lo pikir aja sendiri apa salah lo!<br /><br />Maksud lo karena gua jadian sama radit?(Tanya elisa)<br /><br />Lo udah ngerti maksud gue, jadi sekarang lebih baik lo pulang( jawab galih dgn nada sinis)<br /><br />Lo
kenapa sih gal? apa salah gue bahagia sama radit? Lo sendiri tau klo
gue sayang sama radit, lalu sekarang apa alasan lo bersikap dingin
seperti ini? (Tanya elisa memanas)<br /><br />Lo mau tau jawabannya, karna
galih itu bukan cowok baik, dia gak sayang sama lo, dia Cuma mainin
lo!!! (jawab galih dengan nada meninggi).<br /><br />Elisa pun menampar pipi
radit dan berkata bisa bisanya yah lo setega itu sama gue, dgn lo
ngejelekin radit didepan gue, apa menurut lo gue percaya gitu aja? apa
sih salah gue dan radit sama lo gal? (Tanya elisa)<br /><br />Sa gue itu tau
siapa radit sebenarnya, dia bukan cowok baik baik, gue tau semua
kebusukan radit! Gue punya semua info tentang radit, dia itu suka mainin
hati cewek sa, gue Cuma gak mau lo jadi korban radit yang kesekian.<br /><br />Gak…
gak mungkin lo pasti bohong, gak mungkin radit seperti itu, lo Cuma
mau nghancurin hubunngan gue sama radit doang kan? Lo jahat gal! gue
benci sama lo… lo bukan sahabat gue lagi mulai sekarang(jawab elisa
memanas dan pergi dari galih)<br /><br /><br />Galih mencoba mengejar elisa, namun apa guna, galih tetap tidak didengarkan.<br /><br />Selang
beberapa hari setelah kejadian itu, galih dan elisa masih tetap saling
membisu, dengan segala upaya galih berusah dekat kembali dengan elisa,
namun usahanya sia sia, elisa lebih memilih mendengarkan radit untuk
menjauhi galih. Amarah galih semakin memuncak, kebenciannya pada radit
sudah tak dapat tertahan.<br /><br /><br />Suatu malam….<br /><br />Galih hanya duduk terdiam diatap rumahnya sambil memeandangi bintang malam itu..<br /><br />Galih mulai menceritakan kesedihannya pada bintang diatas sana..<br /><br />Andaikan
dari awal aku tak pernah mengenalnya,mungkin sekarang aku tidak akan
merasakan sakit seperti ini, aku sungguh bodoh! Mengapa aku berfikir
hanya aku laki2 yang mencintai elisa dengan begitu tulus, sementara
elisa tak pernah tau sebenarnya isi hatiku. Andai elisa tau yg
sebenarnya bahwa aku mencintainya, mungkinkah dia membalas ataukah hanya
membisu kepadaku? Sekian banyak bintang yang mendekatiku namun
dihatiku hanya ada satu bintang yg selalu bersinar terang digelapku, dan
kamu perlu tau itu sa, bahwa bintang itu adalah kamu, bahwa kamu wanita
yg aku tunggu dari sekian lamanya. (ucap galih dengan lirih).<br /><br />Lalu
galih mengambil secarik kertas dan pulpen, ada yang ingin galih
tuliskan malam itu, entah apa yang akan ditulisnya malam itu, mungkin
saja untuk menggambarkan isi hatinya.<br /><br /> Sementara
dilain tempat, nampak elisa sedang berjalan keluar untuk membeli cupcake
kesukaannya… malam itu langit nampak mendung, elisa berjalan dengan
begitu tergesa gesa agar cepat sampai sebelum hujan turun. Toko kue itu
memang tidak jauh dari komplek perumahan elisa. Elisa hampir sampai di
toko kue, namun… hah ? siapa itu ? seorang laki2 yang sedang bersenda
gurau bersama seorang wanita cantik disebuah café disamping toko kue.
Nampaknya aku pernah melihat kemeja yg laki2 itu kenakan (bisik elisa).
Tapi siapa….???<br /><br />Pasangan yang duduk bersebelahan itu nampak
sangat romantis membuat elisa mengalihkan perhatiannya pada kedua
pasangan itu. elisa mulai berjalan kearah kafe, tepat didepan kafe elisa
semakin mengenali bahasa tubuh laki laki itu… dan yatuhan itu radit!
Dengan siapa dia malam itu?<br /><br />Elisa segera masuk kedalam kafe dengan amarah yang tertahan. Lalu…<br /><br />Radit….. !!! (sapa elisa memanas)<br /><br />Elisa…. (jawab radit dengan raut muka seperti org bingung)<br /><br />Apa maksud semua ini? (Tanya elisa). Jangan bilang kamu…….<br /><br />Radit nampak kebingungan.<br /><br />Sayang dia siapa? (Tanya wanita yg sedang bersama radit malam itu)<br /><br />radit terbata bata untuk mengatakan. Di di dia bukan siapa2 ko, (jawab radit kepada wanita itu)<br /><br />Lalu… sebuah tamparan melayang tepat di pipi kanan radit.<br /><br />Dan elisa hanya mengatakan “itu sebagai tanda perkenalan kita”<br /><br />Lalu.. plaaakk sebuah tamparan melayang dipipi kiri radit..<br /><br />Dan elisa kembali berkata “ dan itu sebagai tanda berakhirnya hubungan kita”<br /><br />Sambil tersenyum sinis elisapun segera meninggalkan kafe.<br /><br />Kelihatannya radit nampak kesal dengan perlakuan elisa kepadanya, dengan melemparkan pandangan mengejek kepada elisa.<br /><br />Elisa
berlari keluar dan air mata elisa sudah tak dapat lagi dibendung,
bagaimana tidak! Seorang radit yang sangat ia cintai ternyata tidak
lebih dari cowok yang tidak ada harganya,yatuhan… biarkan hujan turun
dengan deras malam ini, aku ingin berjalan dibawah hujan agr tidak ada
seorangpun yang tau tentang kesedihanku agar tak ada yang dapat melihat
air mataku, seketika hujan turun dengan derasnya… langkah kaki elisa
tersayup sayup dalam tetesan air surga malam itu, elisa menangis sekuat
kuatnya langkahnya terhenti dan elisa terjatuh. menangis dan menangis,
tak bisa terbayangkan bagaimana perasaan elisa saat ini, hatinya
hancur,aku salah mendambakan seorang pangeran sepertinya, aku salah
besar mencintainya. Tuhan… andai saja aku mendengarkan galih saat itu,
mungkin aku tak akan merasakan sakit sebegitu hebatnya seperti ini,
tuhan…. Mengapa saat itu tak kau ganti saja rasa cintaku ini untuk galih
bukan untuk radit! Aku bodoh, bagaimana bisa aku bahagia sementara
orang yg benar2 menyayangiku dengan begitu sempurnanya merasakan sakit!
Kini aku mengerti mengapa galih begitu membenci radit, galih benar, dan
aku sangat merasa berdosa, aku hanya ingin terus menyalahkan diriku
sendiri, aku ingin memukul kepala ini, karena begitu bodohnya tidak
mengerti apa yang galih katakan padaku. (sambil menahan kesal dan
menangis sejadi jadinya)<br /><br /> Kukuruyuuukk… pagipun
datang kembali, kali ini matahari nampak tak lagi tersenyum kepadaku,
menandakan ikut bersedih atas apa yang aku rasakan.<br /><br />Pagi ini… aku
berangkat sekolah seperti biasa, dan aku memutuskan untuk menemui galih
dan meminta maaf kepadanya disekolah nanti…<br /><br />Namun… sesampainya
aku disekolah, setiap ruang, tempat, dan sudut sudut sekolah yang aku
lewati tak nampak sekilaspun bayangan radit ada disekolah hari itu,
akhirnya aku memutuskan untuk kerumah radit sepulang sekolah.<br /><br />Tok
tok tok…. Aku mengetuk pintu rumah radit untuk Yng kelima kalinya,
namun tetap tak ada jawaban, nampaknya rumah ini kosong, mungkin saja
radit sedang pergi keluar akupun memutuskan untuk menunggu radit dan
duduk didepan pintu rumah radit, dan tiba tibak aku melihat ada secarik
kertas dibawah pintu yang tak sengaja terinjak olehku, aku penasaran
dengan isi surat itu, apa radit belum mengetahui bahwa ada seseorang yg
mengirimkan surat untuknya… aku mulai mengeambil surat itu dan mulai
membukanya, dan… apa? Surat ini ditujukan kepadaku? Elisa bingung
mengapa surat unntuknya bisa ada di bawah pintu depan rumah radit?<br /><br />Elisa semakin penasaran dan memulai membaca surat itu<br /><br />Isi surat…<br /><br />Dear elisa sahabtku..<br /><br />aku senang kamu bahagia dngan radit sa..<br /><br />aku senang jika melihat kamu tersenyum<br /><br />maafkan keegoisanku saat itu yah…<br /><br />kamu benar radit mungklinn memang yg terbaik untukmu<br /><br />walaupun rasanya aku berat untuk mengakui ini, tapi inilah kenyataannya.<br /><br />Jangan pernah berfikir aku akan membalas kemarahnmu..<br /><br />Aku hanya bodoh, karena terlalu takut mengungkapakan perasaanku sebenarnya,.<br /><br />Dengan
percaya dirinya, aku selalu menganggap bahwa hanya aku yuang pantas
untukmu, tapi ternyata… aku salah, dan aku tau bahwa aku hanya tetap
sebagai sahabtmu, mungkin saat kamu membaca surat ini, kamu tidak akan
bisa menemuiku lagi aku memutuskan untuk pindah ke bandung dan
melanjutkan sekolah disana, ya mungkin jarak Jakarta bandung memang
tidak sebegitu jauh, bahkan sangat dekat , tapi.. ini terakhir aku
berbicara kepadmu walaupun aku tak tau apakah surat ini akan kamu baca
atau tidak, tetapi paling tidak kamu tidak akan marah kepadaku karna aku
pergi tanpa pamit sama kamu sa. Semoga kamu selalu baik baik saja yah,
jangan khawatir aku akan selalu tersenyum untuk mengingatmu sa, membagi
kebahagiaanku yang telah lama kupendam. From galih :)<br /><br />Mata elisa
nampak berkaca kaca membaca surat itu,mengapa galih sebegitu tegannya
meninggalkan elisa, aku telah kehilangan radit tapi mengapa aku harus
kehilangan galih juga? tuhan.. ini tidak adil untukku! Mengapa tak kau
izinkan aku untuk dapat bertemu galih sekali ini.<br /><br />Elisa segera
berlari pulang dan, sesampainya dirumah elisa nampak murung dan
menceritakan semua kepada mamahnya. Elisa hanya menangis dia bahkan tak
tau harus bagaimana lagi, semuanya telah berakhir, galih mungkin sudah
tak ingin lagi bertemu denganku.<br /><br />Mama elisa hanya khawatir
melihat sikap elisa yang terus murung, tidak mau makan, dan mengunci
diri dikamar… akhirnya mama mulai mendekatiku dan mengatakan sesuatu.<br /><br />Sa… sebenarnya ada yang mau mama ceritakan kepadamu. (ucap mama)<br /><br />Apa ma? (Tanya elisa dengan raut wajah sedih)<br /><br />Tentang galih…(jawab mama)<br /><br />Elisa segera terbangun dan tak sabar untuk segera mendengar kabar tentang galih.<br /><br />Ada apa dengan galih mah? (Tanya elisa penasaran)<br /><br />Sebenarnya mama tau dimana alamat persis galih tinggal, kalau kamu mau mama akan memberikan alamat itu untuk kamu.<br /><br />Hah? Mama serius ? (Tanya elisa senang)<br /><br />Mana mah alamatnya, aku harus susul galih mah, aku mau minta maaf sama galih (jawab elisa)<br /><br />Iya ini mama udah catetin buat kamu(jawab mama sambil memberika sebuah kertas kecil yang bertuliskan alamat rumah galih)<br /><br />Yeeeeyyyyy… aku bisa ketemu galih lagi ma… makasi yah ma(sambil mencium pipi mama)<br /><br />Elisa segera bersiap2 untuk berangkat kebandung untuk menemui galih.<br /><br />Mama
berpesan agar aku berhati hati dalam perjalanan, jakarta bandung memang
tak jauh hanya menempuh perjalanan dua jam aku telah sampai dibandung,
yup aku langsung menemukan alamat rumah galih, sepertinya rumah ini
sedang ditinggalkan penghuninya akupun menunggu didepan teras rumah
galih selang 2 jam terlihat tante alya (mama galih).<br /><br />Elisa… (sapa tante alya sambil tersenyum)<br /><br />Kamu sudah lam nunggu sayang? Mari masuk dulu, tante tadi lagi kepasar.(ucap tante alya)<br /><br />Engga juga kok tante Cuma 2 jam (sambil meledek)<br /><br />Aduh maaf yah kamu nunggunya kelamaan, yaudah yuk masuk, tante bikin minum dulu…<br /><br />Setelah itu elisa memulai pembicara dengan tanete alya.<br /><br />Emmhh… tante, galihnya mana yah? (Tanya elisa dengan sangat hati2)<br /><br />Tante elisa hanya terdiam dan raut wajahnya berubah menjadi nampak sedih.<br /><br />Tante ? tante kenapa? (Tanya elisa lagi).<br /><br />Sebelumnya
galih pernah bilang ketante untuk menyampaikan permintaan maafnya
karena pergi tanpa pamit, tapi sekarang…. (pembicaraan tante alya
terhenti). Tapi kenapa tante? (Tanya elisa penasaran).<br /><br />Galih
tidak ada disini, sewaktu perjalanan menuju bandung, mobil kami
mengalami kecelakaan, dan galih menjadi salah satu korban naasnya, galih
mengalami kelumpuhan pada seluruh anggota badannya, dan kini galih
sedang mendapat perawatan disingapore. (ucap tante alya dengan mata
berkaca kaca)<br /><br />Elisa tersentak kaget, dan langsung berdiri
mendengar pernyataan tante alya, gak. Gak mungkin, tante pasti bohong
kan sama elisa? Galih gak mungkin lumpuh kan tante? Tante bilang elisa,
kalu galih baik baik aja (sambil menangis)<br /><br />Tante alya hanya terdiam dan menangis…<br /><br />Tante….
Kenapa harus galih? Kenapa tante? Galih belum tau kalau elisaa sangat
menyayanginya, dan elisa belum sempat bilang itu sama galih tante….
(sambil menangis dgn histeris)<br /><br />Elisa, elisa… kamu jangan seperti
ini…(menangis sambil menenangkan elisa), kamu harus sabar eliisa, tidak
akan ada yg berubah pada nasib galih walupun kamu menangis sejadi
jadinya sepeti ini. Elisa mulai terdiam dari tangisnya, elisa hanya dapt
menahan rasanya kepada galih, entah kapan elisa akan bertemu dgn galih
kembali, dan entah berapa lama lagi elisa harus menunggu.<br /><br />Elisapun
kembali pulang kejakarta dengan kekecewaan yang sangat menyakitkan,
sesampainya dirumah elisa menceritakan kembali semuanya kepada mama.
Mama elisa hanya dapat terdiam tak berkata kata, mama elisapun kaget
mendengar kabar duka itu… segalanya telah hilang dari hidup elisa,
seorang sahabat yang amat sangat menyayanginya harus meraskan sakit yang
sebegitu beratnya, mengapa tidak diriku saja tuhan? Aku rela jika harus
menahan sakit demi menebus kesalahanku pada galih, aku mencintainya,
izinkan aku untuk beri tahu itu padanya tuhan.. aku mohon.. (rintih
elisa)<br /><br />Hari hari elisa semakin bertambah gelap, tak ada gairah hidup dan hampir setahun sudah elisa menjalani harinya tanpa galih…<br /><br />Mungkin
saat ini elisa mulai terbiasa sendiri, tetapi tetap dihatinya masih
menyimpan secercah harapan untuk dapat melihat galih tersenyum kembali.<br /><br />Siang
itu usai sekolah selesai, elisa langsung pulang kerumah… berharap ada
kabr tentang galih yang akan iya dengar, begitulah elisa setiap harinya
menunggu kabar yang tak pasti kapan akan datang.<br /><br />Sesampainya dirumah, mama elisa namppak menyambut elisa dengan senyum merekah.<br /><br />Mama kenapa? Nampaknya bahagia sekali? Apa ada kabar tentang galih mah?<br /><br />Kamu
benar sa… barusan mama galih menelfon mama, bahwa galih sudah balik
dari Singapore, dan hari ini dia sudah ada dirumah. (ucap mama)<br /><br />Oh yah mah? Mama gak bercanda kan? yaudah kalau gitu aku mau langsung kebandung yah mah.. (sambil berlari menuju kamar)<br /><br />Eh eh eh… tungggu! (suara mama mengentikanku)<br /><br />Ada apa lagi ma? (tanyaku)<br /><br />Kamu mau ngapain jauh jauh kebandung ? (Tanya mama)<br /><br />Ya mau ketemu galih lah ma… gimana sih.(jawab aku)<br /><br />Aduh
kamu tuh kebiasaan, kalau mama ngomong makanya didengerin dulu, kamu
gak usah jauh jauh lagi kebandung, galih udah pindah kerumah lamanya
dijakarta.(ucap mama)<br /><br />Hah yg bener ma? Yeeee asiiiikk…. Aku bisa ketemu galih. (berteriak senang sambil menuju kamar)<br /><br />
Ya tuhan terimakasih aku masih dapat diberi kesempatan untuk bertemu
kembali dgn galih, ya tuhan aku tidak akan lagi buang buang waktu untuk
bohong terhadap perasaanku, saatnya galih tau bahwa aku juga
menyayanginya lebih dari sekedar sahabat, aku tak sabar ingin kembali
mengayuh sepeda bersamanya, aku tak sabar ingin menyuruh galih
mengerjakan prku, dan aku tak sabar ingin membuatnya kesal karna
kekonyolanku.<br /><br /><br /><br /> Setelah itu elisa bersegera
pergi kerumah galih, dan sesampainya.. ada tante alya disana, akuu
segaera menanyakan dimana galih. Tante alya hanya tersenyum, mungkin
karena melihatku terlalu bersemangat untuk bertemu galih.kemudian tante
elisa menuntunku dan mengeajakku ke suatu ruang dirumah itu, dan ya… aku
melihat sosok dikursi roda menghadap jendela kamar, tubuhnya nampak
kurus, dan sosok itu hanya membisu, bagai tak bernyawa… mungkinkah itu
galih? Aku mulai lagi ingin tahu, aku mendekati sosok itu dan yup… aku
tepat berada didepannya, sosok itu benar benar galih, mengapa? Mengapa
galih menggunaka kursi roda? Katanya galih udah sembuh…<br /><br />Tapi
kenapa galih tak bisa berkata atau bahkan menyambutku dengan senang?
Kenapa hanya ada air mata yg membasahi piipi galih dengan sorot mata
sayu yg menatapku.<br /><br />Aku mulai kehilangan semangat lagi,
kebahagiaanku dan angan anganku untuk kembali mengayuh sepeda, meminta
dikerjakan pr, dan membuat marah galih, perlahan aku pendam kembali. Aku
hanya terdiam melihat galih, galih tak dapat sembuh total dari
kelumpuhannya, mungkin kursi roda adalah yg akan menjadi teman setianya.
Aku mulai menguatkan diri, aku mulai beruasaha untuk percaya dengan
takdir ini. Dan aku mulai mengumpulkan sisa tenagaku untuk dapat
berbicara dnegan galih walaupun harus terbata bata karena menahan
tangis.<br /><br />Galih…. Aku kangen sama kamu, aku bodoh galih, aku bodoh
karena gak pernah dengar kata kata kamu, aku bodoh karena aku lebih
memilih radit daripada kamu, tapi sekarang aku sadar… kamu yang aku
cari, kamu yang sebenarnya sempurna menyayangiku, kamu boleh marah atau
bahkan tampar aku sekarang gal… ayo galih… kamu bicara, kamu jawab aku
gaL.. (sambil terisak sedih).<br /><br />Namun galih tetap terdiam dan hanya menangis…<br /><br />Galih,
kenapa sih kmu gak pernah jujur sama aku? Kenapa kamu gak pernah
ungkapin perasaan kamu saat itu sama aku? Kenap gal? (Tanya elisa dengan
nada meninggi)<br /><br />Galih mulai menggerkan tangannya dan menuliskan sesuatu diatas kertas yang ada dipangkuannya.<br /><br />Elisa…
aku minta maaf karena aku terlalu takut untuk mengungkapakan persaanku,
aku takut kamu tidak bahagia denganku, aku taku kamu benar benar
menjadi milikku karena aku takut harus menerima kenyataan bahwa suatu
hari nanti aku pasti akan kehilanganmu,bahkan aku takut jika aku yg
lebih dulu meninggalkanmu, aku takut kamu menangis karenaku, seandainya
aku bisa berlari saat ini, pasti aku akan segera mengejar kembali
cintamu, namun takdir memang tak pernah bersahabat denganku, aku harus
lumpuh sekarang, dan aku bukan lagi galih yang dulu, aku hanya orang
cacat yang tak berguna (tulis galih dalamkertas itu).<br /><br />Galih….
Kamu Memang benar bodoh karena terlalu takut untuk mencintai, Satu hal
yang perlu kamu tau, aku akan tetap berada disampingmu bagaimanapun
kamu, dan siapapun kamu sekarang, walaupun kamu tidak bisa berlari untuk
mengejarku, tapi… izinkalah untuk saatnya aku yang berlari mengejarmu,
izinkan aku untuk memecahkan keheningan disetiap harimu, cinta bukanlah
bagaimana aku melihatmu dengan sempurna gal , tapi cinta itu ketika aku
mulai bisa menerima kekurang darimu. Cinta bagaikan angin yang
berhembus, tak dapat terlihat tapi dapat aku rasakan . cinta bagaikan
berjuta bintang diangkasa walupun jauh tapi sinarnya tetap dapat aku
rasakan, meskipun aku tak bisa memeluknya. Dan cinta itu tanpa alasan,
jangan pernah kamu ingin tahu mengapa aku jatuh cinta kepadamu, karena
aku tak punya alasan untuk menjawabnya. (ucap elisa sambil menatap galih
tajam)<br /><br />Galih mulai tersenyum kepadaku dan mencoba meraih
tanganku, dan menggatakan sebuah bahasa isyarat yang berartikan A- KU .
SA- YANG. KA -MU… (ucap galih terbata)<br /><br />Akupun tersenyum
mendengar kata kata indah itu terucap dari bibir galih, aku memeluk
galih dengan sangat bahagianya. Ternyata tak hanya kesempurnaan yg
dinilai dari cinta, akan tetapi bagaimana caraku dalam mencintai
seseorang.<br /><br />sempurna itu ketika aku merasakan benar benar jatuh
dalam hati seseorang, sempurna itu ketika aku dapat merasakan kesakitan
orang yang kusayangi, sempurna itu ketika aku tetap tersenyum dengan
segala kukurangan yang kami punya, Dan Akhirnya aku juga mengerti
kesempurnaan fisik bukanlah jaminan aku akan bahagia tetapi justru
ketidaksempurnaan yang semakin menguatkan hatiku dan galih, meskipun
galih tak bisa lagi berdiri atau bahakan mengkayuh sepedanya kembali
untukku, tetapi kesederhanaan ini yg sebenarnya aku cari, aku dan radit
akhirnya tetap saling menyayangi dengan segela perbedaan dan kekurangan
yang ada pada diri kami, Sejauh manapun aku melangkah namun pada
akhirnya cinta itu memang tak ada habisnya, sampai berjuta kali waktu
berputar tetap saja yang ku tau hanya ada dirimu yang kunamakan cinta,
cinta yang luar biasa dan takan berujung sampai akhirnya nafasku yang
harus hilang dari kehidupan ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
Po </div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13109685601663538257noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-146469152719804870.post-46678920647742244992013-05-04T00:34:00.000-07:002013-05-04T00:34:00.822-07:00Kata Sedih dan Kalimat Patah Hati Karena Cinta
<br />
<div id="wrap">
<div id="topnavbar">
<div class="topnavbarleft">
<span style="color: #741b47;"><br /></span></div>
</div>
<div id="navbarmenu">
<div class="navbarleft">
<ul id="nav"><span style="color: #741b47;"></span></ul>
</div>
</div>
<div id="content" itemscope="" itemtype="http://data-vocabulary.org/Recipe">
<div id="contentleft">
<div class="contentleft section" id="contentleft">
<div class="widget Blog" id="Blog1">
<div class="blog-posts hfeed">
<div class="post hentry uncustomized-post-template">
<h1 class="post-title entry-title">
<span itemprop="name"><span style="color: #741b47;">Kata Sedih dan Kalimat Patah Hati Karena Cinta</span></span></h1>
<div style="border-bottom: 1px solid #ddd; font-size: 11px; text-align: left;">
<a href="http://unosites.blogspot.com/search/label/Kata%20Kata%20Cinta%20Sedih" rel="nofollow"><span style="color: #741b47;"><br /></span></a></div>
<div class="post-body entry-content">
<span style="color: #741b47;"><br /></span><span style="color: #741b47;">
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="color: #741b47;">
Menuangkan </span><b><span style="color: #741b47;">kata - kata sedih dan kalimat patah hati</span></b><span style="color: #741b47;"> dalam sebuah
carik kertas memang kadang diperlukan untuk melampiaskan rasa sedih
karena patah hati yang sedang berkecamuk didalam hati. Terkadang kalimat
itu keluar dengan sendirinya secara sepontan.</span></div>
<span style="color: #741b47;">
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="color: #741b47;">
</span><span style="color: #741b47;"><br /></span><span style="color: #741b47;">
Kalimat sedih karena patah hati yang saya share disini bukan bertujuan
untuk menambah rasa sedih anda justru saya mencoba membangkitkan
semangat dan memberi motivasi kepada anda agar bisa melalui semua ini.
berikut adalah kata-katanya.</span></div>
<span style="color: #741b47;">
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="color: #741b47;">
</span><span style="color: #741b47;"><br /></span><span style="color: #741b47;">
</span><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="color: #741b47;">
</span><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgV8xM2jCHBr3M5KxisDZzUzu98AJWCteh-ezPqgRJux8SFmeUKyMwxQF62gyHYKSUU6iRu8iXr4Vp9C46StDAaddX4WXVW44C03THfSZDeeKnCm0PXoM9Gq9akJPCTBcTA6Zz6K4Tv2Ro8/s1600/Kata-Patah-Hati.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Kalimat sedih Patah Hati " border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgV8xM2jCHBr3M5KxisDZzUzu98AJWCteh-ezPqgRJux8SFmeUKyMwxQF62gyHYKSUU6iRu8iXr4Vp9C46StDAaddX4WXVW44C03THfSZDeeKnCm0PXoM9Gq9akJPCTBcTA6Zz6K4Tv2Ro8/s400/Kata-Patah-Hati.jpg" title="" width="400" /></a></div>
<span style="color: #741b47;">
</span></div>
<span style="color: #741b47;">
</span><ul style="text-align: justify;"><span style="color: #741b47;">
</span>
<li><span style="color: #741b47;">Cinta mungkin tidak akan berlangsung selamanya, tapi ia akan
bertahan. Bertahan begitu lama dan kuat, hingga kita tahu bahwa dia
mengkhianati cinta kita.</span></li>
<span style="color: #741b47;">
</span>
<li><span style="color: #741b47;">Hal yang tersedih adalah apabila orang yang mendatangi kita pergi
berjalan menjauh, dan perasaan kita bertambah sedih seiring banyaknya
langkah kaki saat ia meninggalkan kita.</span></li>
<span style="color: #741b47;">
</span>
<li><span style="color: #741b47;">Hal yang tersedih adalah apabila orang yang mendatangi kita pergi
berjalan menjauh, dan perasaan kita bertambah sedih seiring banyaknya
langkah kaki saat ia meninggalkan kita.</span></li>
<span style="color: #741b47;">
</span>
<li><span style="color: #741b47;">Cintailah sesuatu yang kamu cintai sekadarnya saja, karena bisa jadi
suatu saat nanti ia akan menjadi sesuatu yang kamu benci; Dan bencilah
sesuatu yang kamu benci sekadarnya saja, karena bisa jadi pada suatu
saat nanti ia akan menjadi sesuatu yang kamu cintai.</span></li>
<span style="color: #741b47;">
</span>
<li><span style="color: #741b47;">Masa lalu dapat kita gantungkan sebagai pajangan, tapi tidak perlu
diacuhkan. Kita harus mengurung, melupakan, mengikatnya dengan tali yang
kuat agar tidak dapat keluar berlari melihat cahaya.</span></li>
<span style="color: #741b47;">
</span>
<li><span style="color: #741b47;">Tidak usah menangisi kepergiannya. Dia tidak akan melihatku berdiri
tertegun melihatmu, sekalipun hanya sedetik, karena engkau telah pergi
meninggalkanku dan tidak akan kembali kepadaku selamanya.</span></li>
<span style="color: #741b47;">
</span>
<li><span style="color: #741b47;">Tidak ada satu tarikan napaspun yang kau hembuskan, melainkan ada
takdir yang dijalankan-Nya pada dirimu. Karena itu, tunduklah pada-Nya
dalam setiap keadaan.</span></li>
<span style="color: #741b47;">
</span>
<li><span style="color: #741b47;">Cinta adalah 3/4 mimpi mimpi dan 1/4 kenyataan. Mulai timbul masalah
kalau kau jatuh cinta pada mimpi mimpi itu, bukan pada kenyataanya.
Tapi kau akan menemukan cinta sejati kalau kau jatuh cinta pada
keduanya.</span></li>
<span style="color: #741b47;">
</span>
<li><span style="color: #741b47;">Kita menikmati kehangatan karena kita pernah kedinginan, kita
menghargai cahaya karena kita pernah dalam kegelapan, begitu pula kita
dapat bergembira karena kita pernah merasakan kesedihan.</span></li>
<span style="color: #741b47;">
</span>
<li><span style="color: #741b47;">Ku hanya berharap semoga Kenyataan sedih yang kurasa ini ada
hikmahnya Menjadikan aku makin sabar dan dewasa Tuk tempuh hari esok
yang bahagia ku damba.</span></li>
<span style="color: #741b47;">
</span>
<li><span style="color: #741b47;">Kekasih yang telah menghilang Biarlah menjadi sebuah kenangan Moga
ku dapatkan ganti seseorang Yang lebih baik dari yang sekarang.</span></li>
<span style="color: #741b47;">
</span>
<li><span style="color: #741b47;">Mata air kepuasan harus bersumber dari pikiran, orang yang memiliki
sedikit pengetahuan mengenai sifat manusia untuk mencari kebahagiaan
dengan mengubah apapun selain wataknya sendiri, akan menyia-nyiakan
hidupnya tanpa hasil dan melipatgandakan kesedihan yang ingin ia
hilangkan.</span></li>
<span style="color: #741b47;">
</span></ul>
<span style="color: #741b47;">
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="color: #741b47;">
</span></div>
<span style="color: #741b47;">
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="color: #741b47;"> </span><span style="color: #741b47;">.</span></div>
<div style="border-bottom: 1px dashed #ccc; border-top: 1px dashed #ccc; font: 12px Arial; margin-top: 5px; padding-bottom: 6px; padding-top: 6px;">
<div class="share">
<div class="addthis_toolbox addthis_default_style">
<br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13109685601663538257noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-146469152719804870.post-89736015933946020312013-05-04T00:20:00.002-07:002013-05-04T00:48:10.899-07:00Cerita Cinta Sedih - Gaun Pengantin Usang<h1 class="post-title entry-title">
<span itemprop="name"><span style="color: #cc0000;">Cerita Cinta Sedih - Gaun Pengantin Usang</span></span></h1>
<div class="post-body entry-content">
<span style="color: #cc0000;"><br /></span><span style="color: #cc0000;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #cc0000;">
Semoga </span><b><span style="color: #cc0000;">cerita kisah cinta sedih</span></b><span style="color: #cc0000;"> ini dapat menjadi pelajaran untuk kita semua, semua perkara yang terjadi didunia ini pasti ada hikmahnya.</span></div>
<span style="color: #cc0000;">
</span><span style="color: #cc0000;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #cc0000;">
</span><span style="color: #cc0000;"><br /></span></div>
<span style="color: #cc0000;">
</span><span style="color: #cc0000;">
</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="color: #cc0000;">
</span><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-PAXLowYg8N9apNzXzrV3yb_VVA9Z110RDiubXstxTL8mmC1yXEnJQ1nSw45Pumiw4AWwYoZvJZKMZ6WmtziQ-koYSH-t3hmjZl25yO9T_XPuDDo6dasVxFIVuSCyCVtJGtRDaAYki9a3/s1600/cerita-cinta-sedih-02.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Cerita Cinta Sedih" border="0" height="222" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-PAXLowYg8N9apNzXzrV3yb_VVA9Z110RDiubXstxTL8mmC1yXEnJQ1nSw45Pumiw4AWwYoZvJZKMZ6WmtziQ-koYSH-t3hmjZl25yO9T_XPuDDo6dasVxFIVuSCyCVtJGtRDaAYki9a3/s320/cerita-cinta-sedih-02.jpg" title="" width="320" /></a></div>
<span style="color: #cc0000;">
</span><span style="color: #cc0000;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #cc0000;">
</span><span style="color: #cc0000;"><br /></span><span style="color: #cc0000;">
Sudah menjadi kehendak Allah memberinya cobaan berupa penyakit kronis
yang bersarang dan sudah bertahun-tahun ia rasakan. Ini adalah cerita
kisah seorang gadis yang bernama Muha. Kisah ini diriwayatkan oleh
zaman, diiringi dengan tangisan burung dan ratapan ranting pepohonan.</span><span style="color: #cc0000;"><br /></span><span style="color: #cc0000;">
</span><span style="color: #cc0000;"><br /></span><span style="color: #cc0000;">
Muha adalah seorang gadis remaja yang cantik. Sebagaimana yang telah
kami katakan, sejak kecil ia sudah mengidap penyakit yang kronis. Sejak
usia kanak-kanak ia ingin bergembira, bermain, bercanda dan bersiul
seperti burung sebagaimana anak-anak yang seusianya. Bukankah ia juga
berhak merasakannya?</span><span style="color: #cc0000;"><br /></span><span style="color: #cc0000;">
</span><span style="color: #cc0000;"><br /></span><span style="color: #cc0000;">
Sejak penyakit itu menyerangnya, ia tidak dapat menjalankan kehidupan
dengan normal seperti orang lain, walaupun ia tetap berada dalam
pengawasan dokter dan bergantung dengan obat.</span><span style="color: #cc0000;"><br /></span><span style="color: #cc0000;">
</span><span style="color: #cc0000;"><br /></span><span style="color: #cc0000;">
Muha tumbuh besar seiring dengan penyakit yang dideritanya. Ia menjadi
seorang remaja yang cantik dan mempunyai akhlak mulia serta taat
beragama. Meski dalam kondisi sakit namun ia tetap berusaha untuk
mendapatkan ilmu dan pelajaran dari mata air ilmu yang tak pernah habis.
Walau terkadang bahkan sering penyakit kronisnya kambuh yang memaksanya
berbaring di tempat tidur selama berhari-hari.</span><span style="color: #cc0000;"><br /></span><span style="color: #cc0000;">
</span><span style="color: #cc0000;"><br /></span><span style="color: #cc0000;">
Selang beberapa waktu atas kehendak Allah seorang pemuda tampan datang
meminang, walaupun ia sudah mendengar mengenai penyakitnya yang kronis
itu. Namun semua itu sedikit pun tidak mengurangi kecantikan, agama dan
akhlaknya…kecuali kesehatan, meskipun kesehatan adalah satu hal yang
sangat penting. Tetapi mengapa?</span><span style="color: #cc0000;"><br /></span><span style="color: #cc0000;">
</span><span style="color: #cc0000;"><br /></span><span style="color: #cc0000;">
Bukankah ia juga berhak untuk menikah dan melahirkan anak-anak yang akan
mengisi dan menyemarakkan kehidupannya sebagaimana layaknya wanita
lain?</span><span style="color: #cc0000;"><br /></span><span style="color: #cc0000;">
</span><span style="color: #cc0000;"><br /></span><span style="color: #cc0000;">
Demikianlah hari berganti hari bulan berganti bulan si pemuda memberikan
bantuan materi agar si gadis meneruskan pengobatannya di salah satu
rumah sakit terbaik di dunia. Terlebih lagi dorongan moril yang selalu
ia berikan.</span><span style="color: #cc0000;"><br /></span><span style="color: #cc0000;">
</span><span style="color: #cc0000;"><br /></span><span style="color: #cc0000;">
Hari berganti dengan cepat, tibalah saatnya persiapan pesta pernikahan dan untuk mengarungi bahtera rumah tangga.</span><span style="color: #cc0000;"><br /></span><span style="color: #cc0000;">
</span><span style="color: #cc0000;"><br /></span><span style="color: #cc0000;">
Beberapa hari sebelum pesta pernikahan, calonnya pergi untuk menanyakan
pengerjaan gaun pengantin yang masih berada di tempat si penjahit. Gaun
tersebut masih tergantung di depan toko penjahit. Gaun tersebut
mengandung makna kecantikan dan kelembutan. Tiada seorang pun yang tahu
bagaimana perasaan Muha bila melihat gaun tersebut.</span><span style="color: #cc0000;"><br /></span><span style="color: #cc0000;">
</span><span style="color: #cc0000;"><br /></span><span style="color: #cc0000;">
Pastilah hatinya berkepak bagaikan burung yang mengepakkan sayap
putihnya mendekap langit dan memeluk ufuk nan luas. Ia pasti sangat
bahagia bukan karena gaun itu, tetapi karena beberapa hari lagi ia akan
memasuki hari yang terindah di dalam kehidupannya. Ia akan merasa ada
ketenangan jiwa, kehidupan mulai tertawa untuknya dan ia melihat adanya
kecerahan dalam kehidupan.</span><span style="color: #cc0000;"><br /></span><span style="color: #cc0000;">
</span><span style="color: #cc0000;"><br /></span><span style="color: #cc0000;">
Bila gaun yang indah itu dipakai Muha, pasti akan membuat penampilannya
laksana putri salju yang cantik jelita. Kecantikannya yang alami
menjadikan diri semakin elok, anggun dan menawan.</span><span style="color: #cc0000;"><br /></span><span style="color: #cc0000;">
</span><span style="color: #cc0000;"><br /></span><span style="color: #cc0000;">
Walau gaun tersebut terlihat indah, namun masih di perlukan sedikit
perbaikan. Oleh karena itu gaun itu masih ditinggal di tempat si
penjahit. Sang calon berniat akan mengambilnya besok. Si penjahit
meminta keringanan dan berjanji akan menyelesaikannya tiga hari lagi.
Tiga hari berlalu begitu cepat dan tibalah saatnya hari pernikahan, hari
yang di nanti-nanti. Hari itu Muha bangun lebih cepat dan sebenarnya
malam itu ia tidak tidur. Kegembiraan membuat matanya tak terpejam.
Yaitu saat malam pengantin bersama seorang pemuda yang terbaik
akhlaknya.</span><span style="color: #cc0000;"><br /></span><span style="color: #cc0000;">
</span><span style="color: #cc0000;"><br /></span><span style="color: #cc0000;">
Si pemuda menelepon calon pengantinnya, Muha memberitahukan bahwa
setengah jam lagi ia akan pergi ke tempat penjahit untuk mengambil gaun
tersebut agar ia dapat mencobanya dan lebih meyakinkan bahwa gaun itu
pantas untuknya. Pemuda itu pergi ke tempat penjahit dan mengemudikan
mobilnya dengan kecepatan tinggi terdorong perasaan bahagia dan gembira
akan acara tersebut yang merupakan peristiwa terpenting dan paling
berharga bagi dirinya, demikian juga halnya bagi diri Muha.</span><span style="color: #cc0000;"><br /></span><span style="color: #cc0000;">
</span><span style="color: #cc0000;"><br /></span><span style="color: #cc0000;">
Karena meluncur dengan kecepatan tinggi, mobil tersebut keluar dari
badan jalan dan terbalik berkali-kali. Setelah itu mobil ambulans datang
dan melarikannya ke rumah sakit. Namun kehendak Allah berada di atas
segalanya, beberapa saat kemudian si pemuda pun meninggal dunia.
Sementara telepon si penjahit berdering menanyakan tentang pemuda itu.
Si penjahit mengabarkan bahwa sampai sekarang ia belum juga sampai ke
rumah padahal sudah sangat terlambat.</span><span style="color: #cc0000;"><br /></span><span style="color: #cc0000;">
</span><span style="color: #cc0000;"><br /></span><span style="color: #cc0000;">
Akhirnyai penjahit itu tiba di rumah calon pengantin wanita. Sekali pun
begitu, pihak keluarga tidak mempermasalahkan sebab keterlambatannya
membawa gaun itu. Mereka malah memintanya agar memberitahu si pemuda
bahwa sakit Muha tiba-tiba kambuh dan sekarang sedang dilarikan ke rumah
sakit. Kali ini sakitnya tidak memberi Muha banyak kesempatan. Tadinya
sakit tersebut seakan masih berbelas kasih kepadanya, tidak ingin Muha
merasa sakit. Sekarang rasa sakit itu benar-benar membuat derita dan
kesengsaraan yang melebihi penderitaan yang ia rasakan sepanjang
hidupnya yang pendek.</span><span style="color: #cc0000;"><br /></span><span style="color: #cc0000;">
</span><span style="color: #cc0000;"><br /></span><span style="color: #cc0000;">
Beberapa menit kemudian datang berita kematian si pemuda di rumah sakit
dan setelah itu datang pula berita meninggalnya sang calon pengantinnya,
Muha.</span><span style="color: #cc0000;"><br /></span><span style="color: #cc0000;">
</span><span style="color: #cc0000;"><br /></span><span style="color: #cc0000;">
Demikian kesedihan yang menimpa dua remaja, bunga-bunga telah layu dan
mati, burung-burung berkicau sedih dan duka terhadap mereka. Malam yang
diangan-angankan akan menjadi paling indah dan berkesan itu, berubah
menjadi malam kesedihan dan ratapan, malam pupusnya kegembiraan.</span><span style="color: #cc0000;"><br /></span><span style="color: #cc0000;">
</span><span style="color: #cc0000;"><br /></span><span style="color: #cc0000;">
Kini gaun pengantin itu masih tergantung di depan toko penjahit. Tiada
yang memakai dan selamanya tidak akan ada yang memakainya. Seakan gaun
itu bercerita tentang kisah sedih Muha. Setiap yang melihatnya pasti
akan bertanya-tanya, siapa pemiliknya</span><span style="color: yellow;">.</span></div>
</div>
<span style="color: yellow;"><br /></span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13109685601663538257noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-146469152719804870.post-43201071973232464272013-05-04T00:07:00.000-07:002013-05-04T00:07:08.704-07:00Cerpen Cinta - Aku Ingin Putus
<h1 class="post-title entry-title">
<span itemprop="name"><span style="color: lime;">Cerpen Cinta - Aku Ingin Putus </span></span></h1>
<div style="border-bottom: 1px solid #ddd; font-size: 11px; text-align: left;">
<span style="color: lime;"><br /></span></div>
<div class="post-body entry-content">
<span style="color: lime;"><br /></span><span style="color: lime;">
</span><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="color: lime;">
</span><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSr7HkkyeDGdXmZ7nilcFKQxtmwxr9LwWj3E_0Sv7M-AlUF7KkX02dz5ErCxSlQpN-Xy0B8fhcxnaDA3BOKw9pNGeCq8p7XWPdlVh041yT9MsUIIoYRwoACB8EYvOg8kVovo1vMl9d3fE/s1600/cerpen-cinta-sedih-mengharukan-05.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Cerpen Cinta Sedih" border="0" height="235" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSr7HkkyeDGdXmZ7nilcFKQxtmwxr9LwWj3E_0Sv7M-AlUF7KkX02dz5ErCxSlQpN-Xy0B8fhcxnaDA3BOKw9pNGeCq8p7XWPdlVh041yT9MsUIIoYRwoACB8EYvOg8kVovo1vMl9d3fE/s320/cerpen-cinta-sedih-mengharukan-05.jpg" title="Cerpen Cinta - Aku Ingin Putus " width="320" /></a></div>
<span style="color: lime;">
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="color: lime;">
</span><b><span style="color: lime;">Sayang, Aku Ingin Putus</span></b><span style="color: lime;"><br /></span><span style="color: lime;"><br /></span><span style="color: lime;">Saat aku
sedang tidak ada kerjaan, tiba-tiba ada seseorang yang mengirimi ku sms.
“Anggi” isi smsnya. Aku pun langsung membalas nya dengan bertanya
“siapa ini?”. Dia mengaku sebagai ahmad teman sekelas ku. Aku masih
belum percaya bahwa dia adalah ahmad, akhirnya aku bertanya dengan
teman-temanku apakah mereka mengetahui nomor siapa ini. Ternyata nomor
itu adalah milik Rendi teman sekelas ku juga, ia mendapatkan nomor ku
dari salah satu teman ku.</span><span style="color: lime;"><br /></span><span style="color: lime;"><br /></span><span style="color: lime;">Setelah itu, kami jadi sering smsan.
Aku awalnya tidak memiliki perasaan apa-apa kepadanya, tapi suatu saat
dia menembakku dan aku tidak bisa menerimanya karna aku menganggap dia
hanya teman. Dia tidak putus asa, beberapa kali dia menembak ku lagi
sampai akhirnya aku menerima nya karna aku memiliki perasaan yang sama
dengan nya, tapi saat aku menerima nya aku berkata bahwa aku tidak
dibolehkan berpacaran selama sekolah, jadi kita tidak bisa ketemuan atau
ngedate. Ia pun menyanggupinya.</span></div>
<span style="color: lime;">
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="color: lime;">
</span><span style="color: lime;"><br /></span><span style="color: lime;">Kami berpacaran hanya lewat sms dan telfon, di sekolah pun kami
jarang berbicara karna kami tidak mau teman-teman kami yang lain tau
bahwa kami berdua berpacaran. Selama itu kami banyak menghadapi masalah
sampai harus putus nyambung putus nyambung. Suatu saat aku ketahuan
berpacaran oleh orang tua ku, akhirnya hp ku disita dan kami tidak
berhubungan lagi. Ketika hp ku dikembalikan, aku menghubungi rendi lagi
dan kami pun berpacaran kembali.</span><span style="color: lime;"><br /></span><span style="color: lime;"><br /></span><span style="color: lime;">***</span><span style="color: lime;"><br /></span><span style="color: lime;"><br /></span><span style="color: lime;"> Saat itu sandi ingin
sekali menemuiku, tapi aku tidak mau karna takut ketahuan. Kami pun
sepakat untuk bertemu didepan jendela kamar ku pada jam 3 subuh. Ketika
kami bertemu, kami senang sekali walau dibatasi oleh teralis jendela
kamarku. Tapi sayang, saat itu juga mama ku masuk ke kamar ku dan
melihat ada rendi di depan jendelaku. Rendi pun langsung pergi dan aku
hanya bisa diam saat orang tua ku memarahiku. Hp ku kembali disita
selama berbulan-bulan dan kami tidak ada berhubungan sama sekali. Aku
mengira bahwa rendi telah memiliki kekasih yang baru dan melupakanku,
padahal saat itu aku masih sangat sayang kepadanya.</span><span style="color: lime;"><br /></span><span style="color: lime;"><br /></span><span style="color: lime;">Setelah 6
bulan, hp ku pun dikembalikan tapi aku tidak menghubungi rendi. Pada
tanggal 23 februari saat dia berulang tahun, ku beranikan diriku untuk
mengucapkan selamat ulang tahun kepadanya. Aku kira dia tidak akan
membalas sms ku, tapi ternyata dia membalas sms ku dengan ucapan terima
kasih. Bermula dari sanalah hubungan kami terjalin lagi.</span><span style="color: lime;"><br /></span><span style="color: lime;"><br /></span><span style="color: lime;">***</span><span style="color: lime;"><br /></span><span style="color: lime;"><br /></span><span style="color: lime;">aat
pembagian kelas, aku dan sandi sekelas lagi, tapi orang tua ku tidak
menyetujuinya dan meminta kepada guruku untuk memindahkan ku ke kelas
yang lain. Aku pun rela dipindahkan dan tidak sekelas lagi dengan rendi.
Tapi, kami masih berhubungan baik walaupun aku terkadang cemburu dengan
nya yang sekelas dengan mantannya. Di saat seperti itu, aku biasanya
meminta rendi untuk menelfon ku dan ku ceritakan semua unek-unekku
kepadanya. Tidak jarang di telf aku menangis dan rendi juga ikut
menangis.</span><span style="color: lime;"><br /></span><span style="color: lime;"><br /></span><span style="color: lime;">Sebenarnya aku ingin kami tidak berhubungan lagi karna
aku tidak mau terus-terusan membohongi orang tua ku, aku dulu berjanji
bahwa aku tidak mauberpacaran lagi tapi ternyata aku tetap berpacaran.
Berbagai cara ku coba untuk membuat rendi benci kepadaku dan
meninggalkan aku. Saat itu aku hanya bisa berkata bahwa aku tidak akan
bisa membuat mu bahagia karna keadaan ku yang terlalu di kekang dan aku
tidak pernah bisa mengerti kamu. Tapi rendi selalu saja berkata “tujuan
hidup ku hanya kamu vita, jadi kalau kita putus, aku tidak punya tujuan
hidup lagi. Aku hanya ingin nanti kita bisa menikah dan bersama
selamanya. Aku akan selalu mengerti keadaan mu dan memahami segala
kekurangan mu”. Aku hanya bisa menangis mendengar perkataannya.</span><span style="color: lime;"><br /></span><span style="color: lime;"><br /></span><span style="color: lime;">Suatu
saat aku ingin benar-benar ingin rendi meninggalkan aku dan memberinya
kebebasan untuk mencari wanita lain yang lebih baik dari ku, yang
dibolehkan pacaran oleh orang tua nya sehingga wanita itu bisa
membahagiakan rendi. Aku akhirnya meminta kepada rendi untuk putus
dengan alasan aku sudah tidak tahan dan tidak sayang lagi dengan nya,
padahal aku sangat sayang kepadanya. Aku tau itu menyakitkan baginya,
tapi hanya cara itulah yang bisa ku lakukan. Rendi pun bersedia untuk ku
putuskan.</span><span style="color: lime;"><br /></span><span style="color: lime;"><br /></span><span style="color: lime;">Setelah beberapa lama tidak berhubungan dengan rendi,
aku merasa sangat kesepian dan hampa. Aku hanya dapat berharap suatu
saat kami bisa bersama, kalau pun tidak bisa semoga saja dia mendapatkan
kebahagiaan dengan wanita pilihan nya. Amin.</span><span style="color: lime;"><br /></span><span style="color: lime;"><br /></span><span style="color: lime;">*** TAMAT</span></div>
</div>
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13109685601663538257noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-146469152719804870.post-22621960237027548132013-05-04T00:03:00.002-07:002013-05-04T00:03:28.815-07:00Novel Kisah Cinta Sedih - Tragedi Cinta
<h1 class="post-title entry-title">
<span itemprop="name"><span style="color: blue;">Novel Kisah Cinta Sedih - Tragedi Cinta</span></span><a href="http://unosites.blogspot.com/search/label/Novel%20Cinta" rel="nofollow"><span style="color: blue;">a</span></a></h1>
<div class="post-body entry-content">
<span style="color: blue;">
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="color: blue;">
</span><span style="color: blue;"><br /></span></div>
<span style="color: blue;">
</span><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="color: blue;">
</span><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirMVuiS2tXffVFNDgHT8TPPKFUZOyZvHbzxAJoxFHznxdTW6tPoZzy0JLPvhvW1TCrMlcHpx4vJBnWdlI6Mp8H4N1RYPuRiqNkgXulvOOoID1C0zEUJKpE9AF28XrwmI5Ww7T-lLue3WVy/s1600/gambar-walpapper-sedih-06.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Novel Kisah Cinta Sedih" border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirMVuiS2tXffVFNDgHT8TPPKFUZOyZvHbzxAJoxFHznxdTW6tPoZzy0JLPvhvW1TCrMlcHpx4vJBnWdlI6Mp8H4N1RYPuRiqNkgXulvOOoID1C0zEUJKpE9AF28XrwmI5Ww7T-lLue3WVy/s320/gambar-walpapper-sedih-06.jpg" title="" width="320" /></a></div>
<span style="color: blue;">
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="color: blue;">
Selvi memandang dari jendela kamar dan melamun berharap pelangi muncul
setelah hujan lebat. Dari arah jendela Selvi melihat seorang pria
berteduh di depan rumahnya. Ia masih memperhatikan pria itu dengan
sebuah tas gitar yang ia lindungi lebih berharga darinya. Akhirnya
hatinya ibah dan keluar dari rumah dengan sebuah payung. Ia mendekati
pria itu dan membuka pintu gerbang. “Masuk yuk, daripada kehujanan.”
tawar Selvi. “Yakin ga’ papa!!” ujar pria itu sopan. “Serius. Di rumah
ini aku tinggal sendiri. Ayo!!!”. Pria itu memarkirkan motornya di
halaman rumah Selvi yang sederhana. Kemudian Selvi mengajaknya duduk
teras rumahnya. Selvi mengambilkan sebuah handuk kering untuk
mengeringkan sisa-sisa hujan untuk pria itu.</span><span style="color: blue;"><br /></span><span style="color: blue;"><br /></span><span style="color: blue;">Namun pria itu lebih
memilih membersihkan gitarnya daripada dirinya. Selvi hanya tersenyum
memperhatikan tingkah pria berkulit putih dan bermata sipit tersebut.
“Kok gitarnya dulu yang di keringkan. Bukannya kamu??” “Iya ga’ papa.
Ini nyawa pertamaku. Jadi penting juga!” “Emang gitar itu buat apa??”
“Saya Thomas. Saya seorang gitaris band amatiran namanya Superband.”
“Wah pantesan. Dengar-dengar seorang pemusik menganggap alat musik
sebagai nyawanya. Aku pikir tadinya cuma rumor dan ternyata benar!”
“Hehe. Gitulah. .. Emang kamu bisa main alat musik juga?” “Hm..” Selvi
terdiam menatap gitar pria tersebut. “Sedikit bisa main piano, dulu
sempat les tapi sekarang udah bodoh kali, tapi kalau gitar emang ga’
bisa. Pengen belajar tapi ga’ ada waktu, sibuk untuk kuliah.” “Oo gitu…
Emangnya kamu kuliah dimana?” “STIKOM dekat sini. Bukan asli dari kota
ini. Rumah ini kontrak, Jangan heran kalau aku tinggal sendiri di rumah
ini!” “Hahaha,, gitu…!”</span><span style="color: blue;"><br /></span><span style="color: blue;"><br /></span><span style="color: blue;">Selvi menawarkan secangkir teh hangat
kepada pria itu. Thomas tersanjung dengan kebaikan gadis itu. Hujan
mulai reda. Thomas segera ke café tempat ia bekerja dan pamit kepada
Selvi. Selvi senang berkenalan dengan pria itu. “Terima kasih tempat
buat aku berteduh, jasa kamu pasti aku balas kelak” “Idih… Pemusik emang
romantis kata-katanya. Hmm… bagaimana kalau kamu ajarin aku main
gitar!!” “Benar… dengan senang hati aku mau ajarin kamu. Kalau aku
sempat pasti aku ajarin kamu.” “Baiklah kalau begitu!”. Perkenalan itu
menjadi awal kedekatan mereka.</span><span style="color: blue;"><br /></span><span style="color: blue;"><br /></span><span style="color: blue;">Thomas benar-benar menemui Selvi
untuk mengajarkan Selvi bermain gitar dari nol hingga mulai menarik
petikan nada dari gitar klasik yang dipinjamkan oleh Thomas. Selvi mulai
menyukai musik sejak itu. Ia selalu menantikan guru les gitar barunya
tersebut setiap kesempatan waktu yang ada. Setelah latihan beberapa
kali, Thomas juga melihat sebuah potensi besar dari suara yang dimiliki
oleh Selvi. Kebetulan vocalis di bandnya memutuskan mundur untuk mencari
peluang kerja yang lebih baik. Selvi sempat ragu. Namun karena dorongan
yang diberikan Thomas membuat ia berani menyatakan dirinya bersedia.
Ternyata, pilihan Thomas kepada Selvi tidak salah. Band mereka mulai
banyak menarik minat café-café untuk memberikan porsi konser kepada
mereka.</span><span style="color: blue;"><br /></span><span style="color: blue;"><br /></span><span style="color: blue;">Selvi mulai giat menjadi vocalis dan membuat kuliahnya
terbengkalai. Ada hal lain yang ia sembunyikan dalam kebersamaan
bandnya. Ia mulai jatuh cinta pada Thomas. Namun Thomas selalu
menegaskan kepada seluruh tim untuk menggapai cita-cita mereka dahulu
menjadi band sukses ketimpang mengurusi urusan pribadi mereka termasuk
cinta. Kebesaran nama band mereka belum cukup untuk membuat band
tersebut masuk dalam dapur rekaman. Beberapa kali di tolak oleh
pengusaha rekaman da membuat Thomas putus asa. Disaat itulah Selvi
selalu memberi dorongan. Cinta antara mereka tak dapat disembunyikan.
Sejak itu mereka menjadi sepasang kekasih. Seiring mimpi mereka menjadi
band sukses, diikuti kisah cinta mereka yang begitu indah. Mereka
mengubah nama bandnya menjadi APPLE. Dengan tambahan dua orang yang
awalnya hanya bertiga. Kini mereka berjumlah lima orang termasuk Selvi,
Thomas, Gerry, Nita dan Hendra. Dua anggota baru adalah dua bersaudara
Nita dan Hendra yang mempunyai kemampuan biola (Nita) dan piano
(Hendra). Mereka menginginkan band mereka sukses dan saat itu juga ada
audisi konser di kota mereka.</span><span style="color: blue;"><br /></span><span style="color: blue;"><br /></span><span style="color: blue;">Gerry dan Thomas adalah sahabat
dekat yang selalu bersama sejak kecil. Namun Gerry memiliki kebiasaan
buruk sehingga memiliki beberapa musuh yang selalu datang untuk
mengajaknya berkelahi. Ketika itu Gerri berdebat dengan salah satu
anggota band yang terlihat iri dengan kesuksesan band Apple.</span><span style="color: blue;"><br /></span><span style="color: blue;"><br /></span><span style="color: blue;">Selvi
mulai mahir menciptakan lagu dengan gitar. Ia mulai sering bolos
kuliah. Ia rela melakukan semua itu demi cita-cita dan mimpinya bersama
sang kekasih. Hubungan mereka begitu dekat dan sulit untuk dipisahkan.</span><span style="color: blue;"><br /></span><span style="color: blue;"><br /></span><span style="color: blue;">Band
merekan tiba untuk melakukan audisi dan lolos ke final yang bersaing
dengan band yang saat itu membuat keributan dengan Gerry. Mereka telah
siap di hari final dan saat itu Selvi sedang ujian di kuliahnya. Ia
memutuskan berangkat sendiri dengan taksi menuju tempat audisi setelah
ujian usai. Sedangkan Thomas dan Gerry pergi bersama begitu juga Nita
dan Hendra. Sesampai disana Selvi, Nita dan Hendra menunggu Thomas dan
Gerry. Sedangkan band mereka sebentar lagi audisi. Selvi menghubungi
Thomas dan Gerry namun tak dapat di hubungi. Mereka mulai cemas dan
akhirnya Gerri menghubungi Selvi. Gerry mengatakan kalau mereka ada
suatu urusan dan menyuruh Selvi untuk melakukan audisinya bertiga.
Sekarang mereka bertiga berjuang untuk band mereka.</span><span style="color: blue;"><br /></span><span style="color: blue;"><br /></span><span style="color: blue;">Audisi
berakhir dan Selvi membawa keberhasilan. Selvi menghubungi Gerry.
“Gerry, kita juara. Kita bisa jadi band dapur rekaman.” “Selamat ya.
Sel, Thomas kritis. Dia dirawat di rumah sakit. Ayo, cepatan ke sini.”
“Kamu ga’ bercandakan Ger?” “Ngga’, cepatan kesini.” Selvi mulai cemas
dan gelisah. Sesampai di rumah sakit ia menemui Gerry dengan luka di
kepalanya. Di UGD dia melihat Thomas terbaring dengan alat bantu
pernafasan. Ia menerobos ruang itu dan berteriak keras. Suster dan
dokter memisahkan gadis itu. Selvi bertanya kepada Gerry. “Kenapa bisa
begini?” “Maafkan aku Sel. Ini salah aku. Andai aku tidak buat
keributan, dia tak akan seperti ini. Dia tertusuk pisau saat dia
menolong aku dari perkelahian itu.” Kemudian dokter keluar dari ruang
UGD dan mengatakan pasien telah meninggal. Selvi menerobos pintu UGD dan
berteriak sekeras-kerasnya. “Thom, jangan tinggalkan aku.”</span><span style="color: blue;"><br /></span><span style="color: blue;"><br /></span><span style="color: blue;">Cinta
mereka berakhir sebagai kenangan. Selvi tak bisa melupakan kenangan
mereka berdua. Ia melihat gitar yang diberikan Thomas sebagai bagian
hidup Thomas yang tersisa. Selvi memetik gitar dan akhirnya menciptakan
sebuah lagu yang indah. Kemudian Selvi mempunyai semangat untuk
bernyanyi. Saat itu band mereka menyanyikan lagu yang dibuat Selvi.
Selvi mulai membuka kata-kata terakhirnya, “Lagu ini aku persembahkan
untuk orang yang ku cintai yang telah pergi untuk selamanya.” Seorang
pengusaha jatuh cinta pada lagu itu dan membuat band mereka sukses. Usai
konser Selvi pulang karena kelelahan. Saat teman-temannya datang ke
rumah Selvi mereka menemui Selvi dengan tetesan darah dan selembar lirik
lagu untuk persembahan terakhir hidupnya. Lagu tersebut kemudian sukses
dan menyisakan pilu yang amat dalam.</span></div>
</div>
<span style="color: yellow;"></span><br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13109685601663538257noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-146469152719804870.post-19517938653717893222013-05-02T23:25:00.000-07:002013-05-02T23:25:08.734-07:00:(<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHS7CUkRE-j-z9Dj_P-h8b-Hb4x2Ee1V03DxzlUNIIz_Dnt8pLAWLN-WX5P13CqK-ymh8To-4KUzLj_OYkl4ByMyLzBhQ836NhTLTAykbcOUaIY2T7E5VPLmqRcMeeVb6dZYwfChUjaYRa/s1600/hgtyghj.jpg" imageanchor="1" ><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHS7CUkRE-j-z9Dj_P-h8b-Hb4x2Ee1V03DxzlUNIIz_Dnt8pLAWLN-WX5P13CqK-ymh8To-4KUzLj_OYkl4ByMyLzBhQ836NhTLTAykbcOUaIY2T7E5VPLmqRcMeeVb6dZYwfChUjaYRa/s320/hgtyghj.jpg" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQFd-f0-WirAF2Y6XM0ZlCMUE_gkVO-guRN9lVKskhe-yqCi-0H0aFhtpPnkYM3pVtFfagJat-SuIXeQ_JGUo29m1Y7GMBuq0KPFLcBfKJxUrhFAgH78ptcwDpHWskQFM4DTD9ewA-Me2q/s1600/282490~1.JPG" imageanchor="1" ><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQFd-f0-WirAF2Y6XM0ZlCMUE_gkVO-guRN9lVKskhe-yqCi-0H0aFhtpPnkYM3pVtFfagJat-SuIXeQ_JGUo29m1Y7GMBuq0KPFLcBfKJxUrhFAgH78ptcwDpHWskQFM4DTD9ewA-Me2q/s320/282490~1.JPG" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7dOuNYpa5AoXtNLecPrVhB0l58nHFYZuNYGaygMzyjlOwGzoDkX91chY6jG6LayOfO8ZBU6BSsHikvvwD3jKya44icNm0KlYrTsCMjySaCAnXpdnclqoybX5oawNu2on5E551RScuoN_u/s1600/njhj.jpg" imageanchor="1" ><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7dOuNYpa5AoXtNLecPrVhB0l58nHFYZuNYGaygMzyjlOwGzoDkX91chY6jG6LayOfO8ZBU6BSsHikvvwD3jKya44icNm0KlYrTsCMjySaCAnXpdnclqoybX5oawNu2on5E551RScuoN_u/s320/njhj.jpg" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLle7Lj-zL8wa_muhYcFX1aARa7yFQk8fMEVM70MRubvNmjTNMhZmZDml7dcc-G7ylu8sn4qJiRPujYmj7UYEi_DnRH-mx0fdm97EVmuZTepxPuICQ3Zr3CIrfjLh-80qAYXF-OmAqkD_1/s1600/mkjhj.jpg" imageanchor="1" ><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLle7Lj-zL8wa_muhYcFX1aARa7yFQk8fMEVM70MRubvNmjTNMhZmZDml7dcc-G7ylu8sn4qJiRPujYmj7UYEi_DnRH-mx0fdm97EVmuZTepxPuICQ3Zr3CIrfjLh-80qAYXF-OmAqkD_1/s320/mkjhj.jpg" /></a>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13109685601663538257noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-146469152719804870.post-28118009942832640752013-04-25T18:28:00.005-07:002013-05-12T06:09:16.572-07:00Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13109685601663538257noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-146469152719804870.post-16949131322578551842013-04-25T18:28:00.003-07:002013-05-12T06:09:16.565-07:00
<div>
<div itemscope="" itemtype="http://data-vocabulary.org/Review">
<div class="navbar section" id="navbar">
<div class="widget Navbar" id="Navbar1">
</div>
</div>
<div id="topnav2">
<div id="topnav-wrap2">
<div class="topnav2">
<ul>
<li style="background: #b7b7b7;"><a href="http://www.lokerseni.web.id/" title="Cerpen"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRDDMrdLxxyLXUGOAKPe5nA_xlMOZT0Vxi2xToVNfMAbLNLwgvNdVQQKbFQfwQLQdboi_9vb9pVlnzO7gn8fpjOHfwQyGXXPU59Xx6G1VrjOBQJ2IXVRO143SnVID8DAIDhZQQvIkcaCg/s1600/home_32.png" style="padding: 0px;" /></a></li>
<li><a href="http://www.lokerseni.web.id/2013/01/kumpulan-cerpen-cinta-terbaru-update.html" target="_blank">Cerpen Cinta</a></li>
<li><a href="http://www.lokerseni.web.id/2013/01/kumpulan-cerpen-persahabatan-terbaru.html" target="_blank">Cerpen Persahabatan</a></li>
<li><a href="http://www.lokerseni.web.id/2011/07/kumpulan-kata-kata-mutiara-tetang-cinta.html" target="_blank">Kata Mutiara Cinta</a></li>
<li><a href="http://www.lokerseni.web.id/2011/06/kumpulan-puisi-tentang-persahabatan.html" target="_blank">Puisi Persahabatan</a></li>
<li><a href="http://www.lokerseni.web.id/2013/04/kumpulan-cerpen-lucu-terbaru-update-2013.html" target="_blank">Cerpen Lucu</a></li>
<li><a href="http://www.lokerpuisi.web.id/2012/04/kumpulan-puisi-cinta-terbaru-2012.html" target="_blank">Puisi Cinta</a></li>
</ul>
<div id="searchbg">
<div id="search">
<form action="http://www.lokerseni.web.id/search" id="searchform" method="get" style="display: inline;">
<input id="searchbox" maxlength="160" name="q" type="text" value="Cari artikel..." />
<input alt="go" class="btn" name="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-icBbHoAmtP07z_mq18SMrtFni7hPY6LYs8ZYkfVDVZZEnnwtCSErBXrEAc8IpknoVSpSxvpE0WGjgTzJ34T4lNtVY-N7jzjVTt45G_NyXsbA0c_GOl7h8QXGrrcA0E1fwYIyjfnShQk-/s1600/search.png" type="image" value="go" />
</form>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
<div id="top-wrapper">
<div class="header">
<div class="header section" id="header">
<div class="widget Header" id="Header1">
<div id="header-inner">
<a href="http://www.lokerseni.web.id/" style="display: block;">
<img alt="Kumpulan Cerpen Indonesia Terbaru 2013" height="90px; " id="Header1_headerimg" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8GPF7_7uf5eK23L6h3MPluQYcCoDt6q8z9s_UV8fBfX_U80S9bC2PArGuoHDL4qZntLuyfFO4cXd0X888893yp5dw8ntjJuQmVUvHcRq5mSgenpdjyrzYYkjZhLuXXv86neupS8H5PCI/s240/Loker+Seni+23+copy.PNG" style="display: block;" width="210px; " />
</a>
<div class="title">
<a href="http://www.lokerseni.web.id/">Kumpulan Cerpen Indonesia Terbaru 2013</a>
</div>
</div>
</div>
</div>
<div class="header-kanan section" id="header-kanan">
<div class="widget HTML" id="HTML3">
<div class="widget-content">
<ins style="border: none; display: inline-table; height: 90px; margin: 0; padding: 0; position: relative; visibility: visible; width: 728px;"><ins id="aswift_0_anchor" style="border: none; display: block; height: 90px; margin: 0; padding: 0; position: relative; visibility: visible; width: 728px;"></ins></ins>
</div>
<span class="widget-item-control">
</span>
</div>
</div>
</div>
</div>
<div id="crosscol-wrapper" style="text-align: center;">
</div>
<div id="topnav">
<div id="topnav-wrap">
<div class="topnav">
<ul>
<li style="border-left: 1px solid #b7b7b7;"><a href="http://www.lokerseni.web.id/2011/04/donatur-naskah.html" target="_blank">Kirim Karya</a></li>
<li style="border-left: 1px solid #b7b7b7;"><a href="http://www.lokerseni.web.id/2013/01/cerpen-online-indonesia-terlengkap-2013.html" target="_blank">Cerpen</a></li>
<li><a href="http://www.lokerpuisi.web.id/" target="_blank">Puisi</a></li>
<li><a href="http://www.lokerseni.web.id/2012/12/katakata-mutiara.html" target="_blank">Kata Mutiara</a></li>
<li><a href="http://www.lokerseni.web.id/2011/12/naskah-skenario-drama-terpopuler.html" target="_blank">Naskah Drama</a></li>
<li><a href="http://www.lokerseni.web.id/2012/01/cerita-rakyat-kumpulan-cerita-rakyat.html" target="_blank">Cerita Rakyat</a></li>
<li><a href="http://www.lokerseni.web.id/2013/01/Cerita-Lucu.html" target="_blank">Cerita Lucu</a></li>
<li><a href="http://www.lokerseni.web.id/2012/12/kata-kata-Bijak.html" target="_blank">Kata Bijak</a></li>
<li><a href="http://www.lokerseni.web.id/2012/02/kumpulan-teks-pidato-bahasa-indonesia.html" target="_blank">Teks Pidato</a></li>
<li><a href="http://www.lokerseni.web.id/2012/06/gambar-lucu-kumpulan-foto-lucu-dan.html" target="_blank">Gambar Lucu</a></li>
</ul>
</div>
</div>
</div>
<div class="outer-wrapper">
<div id="box-kolom-widget">
<div id="box1" style="float: left; margin: 0; text-align: left; width: 70%;">
<div class="box-widget section" id="col1">
</div>
</div>
<div id="box3" style="float: right; margin: 0; text-align: right; width: 30%;">
</div>
</div>
<div id="main-wrapper">
<div class="main section" id="main">
<div class="widget Blog" id="Blog1">
<div class="blog-posts hfeed">
<div class="breadcrumbs">
<span><a href="http://www.lokerseni.web.id/" rel="v:url">Home</a></span>
» <span><a href="http://www.lokerseni.web.id/search/label/Cerpen%20Remaja" rel="v:url">Cerpen Remaja</a></span>
» <span>Maafkan Aku - Cerpen Remaja</span>
</div>
<div class="date-outer">
<div class="date-posts">
<div class="post-outer">
<div class="post hentry">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=146469152719804870" name="1124084514741871799"></a>
<h1 class="post-title entry-title">
<a href="http://www.lokerseni.web.id/2013/04/maafkan-aku-cerpen-remaja.html" title="Maafkan Aku - Cerpen Remaja">Maafkan Aku - Cerpen Remaja</a>
</h1>
<div class="post-header">
</div>
<div class="post-body entry-content" id="post-body-1124084514741871799">
<div style="float: left; height: 255px; padding: 0 0px 0px 0; width: 310px;">
<center>
<img height="1" src="http://sea.effectivemeasure.net/emnb_81_2001185.gif" style="position: absolute;" width="1" />
</center>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>MAAFKAN AKU</b><br />Karya Mrs X</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Ku buka jendela melihat sang rembulan dan bintang yang menyinari malam
ini,mengingat sesosok lelaki yang sellalu menemani ku dan mencintai ku
dengan sepenuh hatinya.dia nafasku dia lah belahan jiwaku.Tapi kini tak
ada artinya lagi,kali ini pun aku binggung harus menggawali hidup ku
kembali, denggan melupakan kenaggan masa lalu.Saat itu juga kenagngan
itu musnah.<br />Kenapa Rez,kenapa kamu ninggalin aku?<br />Maaf Zev aku udah gak suka lagi sama kamu,lagi pula kamu bisa mencari cowok yang lebih baik dari pada aku?<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Udalah Rez semua udah telanjur?<br />Saat itu pun aku berlari ke kamar
mandi dan meratapi kisah ku ini,denggan keadaan ku yang kurang baik
,tidak mungkin aku akan berdiam diri di kamar mandi ini,ku berjalan
langkah demi langkah dan berdoa ,semoga anak –anak yang lain tidak
melihatku denggan keadaan ku seperti ini,beruntung keadaan kelas yang
ramai tak membuat anak anak kelas curiga padaku, tapi teryata aku salah
Tiara,Tasya ,Mira melihat ku.<br />Zeva kamu nangis ya?tanya Tasya<br />Em..gak kok,tadi aku kelilipan!!jawab Zeva<br />Mana mungkin sih Zev kelilipan kayak githu?sahut Tiara<br />Apa ini gara-gara Reza?tanya Tasya<br />Aku hanya tertunduk tak berdaya,dan menceritakan keadaan yang terjadi padaku.<br />Dasar cowok gak tau diri,masih mending kamu mau sama dia.Eh malah nyiayiain kamu?dengan nada rasa kesal Mira menjawab<br />Udalah Mir gak papa kok,mungkin Reza masih marah sama aku soalnya waktu ulangtahunnya aku gak dateng.jawab Zeva<br />Gak bisa githu donk Zev,kamu gak dateng itukan ada sebabnya?sahut Tasya<br />Hem..betul kata Tasya!!!jawab Tiara<br />Udalah temen-temen gak papa kok?<br />Zev kamu thu terlalu baik untuk Reza,buat apa kamu nagngisin dia,toh masih banyak cowok yang suka sama kamu.<br /> </div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnp8xtBQEmggZMpeanLsHb6pV0GEDSb0RfxLYC-aXUqKfzqxPZu58n_G8zhdpn0uh6xfi2Ggf1oo-3fzRq3e8ZyRTsbpIwo7cmEwoKjSE9k23ZAsxqbQUuWT0aa0Sr_uXia8AxKtWTOFo/s1600/Cerpen+Sorry.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="251" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnp8xtBQEmggZMpeanLsHb6pV0GEDSb0RfxLYC-aXUqKfzqxPZu58n_G8zhdpn0uh6xfi2Ggf1oo-3fzRq3e8ZyRTsbpIwo7cmEwoKjSE9k23ZAsxqbQUuWT0aa0Sr_uXia8AxKtWTOFo/s400/Cerpen+Sorry.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Maafkan Aku</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Aku hanya tersenyum mendenggar omelan teman-temanku memarahi ku.<br />Setelah
beberapa bulan,luka ini sedikit pudar,walaupun masih banyak luka yang
ku rasakan ini, dan hari ini aku berharap Reza akan menyapaku.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />Teryata duggaan ku salah hari ini Reza tak menyapaku walaupun kelas
kami bersebelahan,mungkin ini bukan hari kebruntunggan ku, atau mungkin
Reza tak melihatku. Jam sekolah pun telah usai,kami menunggu keadaan
sekolah yang agak sepi sambil bermain internet ,setelah cukup puas
bermain internet kami pulang, tapi aku,Mira,Tasya menunggu jemputan
Tiara,diantara kami Tiara lah yang tidak bisa naik montor,tapi kami
memaklumi denggan keadaan fisik Tiara,Tiara dari kecil memang punya
gangguan bernafas makanya itu jika dia naik motor maka dia akan susah
bernafas. Di saat kami bercanda aku tak senggaja melirik sana sini untuk
mencari Reza,saat itu pandanggan ku tertuju pada Reza yang sedang
menggambil montor di parkiran,tiba tiba canda ini berhenti,melihat
wanita yang menajadi inceran para cowok di sekolah kami,Angel cewek
cantik yang menjadi inceran cowok cowok di sekolah termasuk Reza,Reza
udah suka dari dulu,aku pernah berfikir karena Angel kami putus,tapi aku
sudah melupakanya,saat itu aku berharap bahwa reza akan menggajaku
pulang bersamanya atau sedikit tersenyum padaku. Tapi duggaan ku kali
ini meleset lagi ,dia tak mau tersenyum padaku apalagi meggajak ku
pulang bersamanya,malah Reza menggajak Angel pulang bersamanya yang dari
tadi menunggu jemputanya. Denggan senang hati Reza menggantarkan Angel
pulang,memang itu yang di harapkan oleh Reza dari dulu .</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />Saat itu juga mata ini tak dapat memendug air mata,kuputuskan untuk pulang lebih awal dari rencanaku,<br />em..aku mau pulang dulu?<br />Zeva katanya mau nunggu aku dulu<br />Maaf Ra aku capek,aku pulang dulu ya?<br />Yaudah,Zeva naik motornya pelan pelan<br />Tak
ku pedulikan ucapan Tiara,ku terus meyetir motor hingga kecepatan
100km/jam dan tanpa menghiraukan keselamatan,ku terus meyetir hingga
membalab mobil dan bus yang ada di depanku,lalu hal yang tak di
ingginkan terjadi. Brukk...aku terjatuh. Menatap sesosok laki laki yang
ingin membawa ku pergi dari dunia ini. Saat itu aku melihat
Mama,Tiara,Mira danTasya. Disaat itu aku binggung kenapa semua menyebut
namaku, kenapa aku....ada apa denggan aku? Sungguh dipikiranku hanya ada
tandatanya.<br />Zeva janggan pergi ?<br />Zev kamu belum dateng di acara peresmian buku kita, Zev banggun aku udah nyaipin baju buat kamu Zev?<br />Sayang janggan pergi ninggalin mamah,mamah sayang sama kamu.<br />Ayo Zeva banggun.aku janji akan bawa Reza ke kamu!!!! Zeva.....<br />Lho...kenapa
ada Reza,Rez kenapa kamu kesini kamu belum puas hancurin hidup aku?
Terus kenapa kamu nangis dan kenapa kamu manggil aku? jawab Rez<br />Zeva..Zeva kamu di mana?Mir mana Zeva dimana Zeva Mir<br />Sekarang
kamu puas Rez,kamu udah nggacurin hidup Zeva. Zeva punya salah apa sama
kamu Rez,kenapa kamu ngacurin hidup Zeva Rez?kamu jahat Rez...kamu
jahat?<br />Aku memang jahat, tapi diman Zeva<br />Udah terlambat Rez, Zeva udah gak ada??<br />Zeva kamu janggan pergi,aku janji Zev aku kembali lagi di sisi kamu tapi kamu janggan pergi!!!!!<br />Ternyata hidupku berhenti disini, kini aku tahu hidup itu pasti akhirnya.<br />Hidup itu pasti berakhir<br />3 bulan telah berlalu rasa sakit Reza yang di tinggal oleh Zeva,belum juga pulih, kini Reza menjadi anak pendiam,cuek.<br />Saat Reza keluar dari perpustakaan dan membawa buku yang banyak,ia menabrak wanita yang mirip denggan Zeva,<br />Zeva?<br />Maaf saya bukan Zeva.<br />Em...sory..sory,aku minta maaf aku kira tadi kamu Zeva?<br />Iya gak papa kok!!!!<br />Ya udah sekali lagi aku minta maaf, aku pergi dulu?<br />e....maaf buku yang itu, kamu mau pakai?<br />o..buku ini,gak sekarang kok masih lama?<br />Boleh gak aku pinjam?<br />Boleh.<br />Maaf kalau boleh tau nama kamu siapa, terus kelas apa?<br />Aku Reza,aku kelas 12 ipa 1,kalau kamu?<br />Em aku zaskia,aku kelas 1,maaf ya kak tadi belum tau kakak?<br />Gak papa,ya udah aku pergi dulu ya.<br />Iya kak,<br />Saat
itu Mira dan Tiara melihat Reza dan Zaskia menggobrol. Rasa benci
Tasya,Mira,dan Tiara belum juga sembuh,karena Reza lah yang menyebabkan
kematian Zeva.<br />Eh Ra sapa sih yang ngomong sama Reza?kok mirip Zeva.tanya Mira<br />Iya Mir!siapa ya?<br />Apa jangan-jangan itu kembaran Zeva?<br />Mana mungkin, Zeva kan anak satu-satunya?<br />Tapi bisa aja kan Ra kalau Zeva punya kembaran yang terpisah?<br />Kamu thu bilang apa sih?ya udah yuk kita bilang Tasya<br />Tiara dan Mira menuju kelas untuk menemui Tasya<br />Eh Tas tadi kita habis lihat hantu nya Zeva?<br />Shuut..kamu bilang apa sih,dia itu bukan hantunya Zeva cuman orang yang mirip sama Zeva?sahut Tiara<br />Masut kamu Zaskia?<br />Gak tau, tadi sih bicara sama Reza?<br />Itu namanya Zaskia,di anak kelas satu!!!<br />o..githuya!!<br />emang banyak anak yang bilang kalau dia mirip sama Zeva?jawab Tasya<br />Eh..Zaskia thu?ucap Tiara<br />Maaf kak mau tanya ruang kelas ipa 1 mana ya kak?tanya Zaskia<br />o...sebelah sana,emangnya mau nyari siapa sih?<br />Em...kak Reza,mau ngembaliin bukunya!!! Jawab Zaskia<br />o...kesana aja biasanya Reza di kelas!ucap Tasya<br />o..iya,makasih kak!!!!jawab zaskia<br />Setelah Zaskia masuk di kelas Reza,<br />Maaf kak permisi kak Reza ada?<br />Gak ada thu, tadi sih ke kantin,coba aja cari disana!<br />Emm..kak boleh gak aku minta nomer HP nya kak Reza?<br />Em ni catet aja!!sambil ngasih Hpnya<br />Ya udah kak makasih!jawab Zaskia<br />Eh tadi itu Zeva ya?<br />Mana mungkin, Zevakan udah gak ada<br />Tanya teman teman Reza<br />“kak
maaf ini aku Zaskia,tadi q ke kelas ka2k tp ka2k gak ada. q mau mbaliin
buku yg aku pnjm ke ka2k,kt bs gk ktmu di cafe dkt pantai pulang
scull,soalnya q lg ada tambahan pljrn jd q gk bisa nemuin ka2k
discull”pesan singkat dari Zaskia ke Reza.<br />Oke jam 4,ya ketemuaanya?jawab Reza<br />Setelah jam 4 Reza dan Zaskia bertemu di cafe,<br />Em.....maaf kak aku telat gasih bukunya?<br />Gak papa,aku kan masih lama butuhnya!!!!!!<br />Setelah beberapa jam berbincag-bincang ,akhirnya Zaskia ijin pulang<br />Ya udah kak aku pulang duluya, makasihya kak bukunya?<br />Oh...Iya, sama-sama!!!<br />Setelah Zaaskia dan Reza semakin dekat dan sering bertemu dan berbincang-bincang akhirnya membuat Zaskia penasaran dengan Zeva<br />Setelah keesokan hari Zaskia merasa penasaran,dan ia pun binggung kenpa ia selalu di bilang mirip Zeva?<br />Sapa sih Zeva,apa semirip itu denggan ku???<br />Setelah Zaskia mendapatkan informasi tentang teman yang dekat denggan Zeva langgsung Zaskia menemui Tasya,Tiara,Mira.<br />Maaf kak,apa kakak dulu temennya kak Zeva?<br />Hemm...emangnya napa ya<br />Gak papa kak,boleh tanya gak?<br />Boleh,sini duduk. Emangnya mau tanya apa sih?tanya Tasya<br />Gini kak ,kakak kan dulu temenya kak Zeva kalau boleh tau emangnya kak Zeva itu mirip aku?<br />Kalau di bilang mirip juga bisa tapi kalau di bilang gak mirip juga bisa!!!!<br />Jadi?<br />Ya kesimpulannya kamu agak mirip sama Zeva!<br />Terus Kak Zeva ada hubunggan apa sih sama kak Reza?<br />o..itu,dulu
Zeva mantannya Reza,tapi Reza mutisin Zeva.waktu kami bercanda tiba
tiba Reza dateng, sebenernya Zeva menginginkan Reza akan kembali lagi di
pelukannya,tapi Reza malah suka sama cewek lain dan akhirnya Zeva pergi
niggalin kita untuk selamanya!!!<br />Masut kakak?kak Zeva udah<br />Hemmm..<br />Tapi mana mungkin sih kak,kak Reza baik kok?<br />Sekarang,itu juga gara gara Zeva gak ada!!<br />emmm....kalau githu makasih ya kak infonya, aku permisi pergi dulu kak?<br />Oh..iya!sama-sama<br />Saat Zasikia akan pergi kekantin dia bertemu Reza,<br />Zaskia kamu nanti ada acara gak?ucap Reza<br />Emm.,,..kayak ya gak ada deh kak emangnya kenapa kak?jawab Zaskia<br />Kamu mau gak nanti kita ketemu di cafe yang kemarin,ada yang mau aku omongin ke kamu?<br />Boleh, aku juga ada yang harus aku omonggi ke kakak!!!! jam berapa kak?<br />Pulang sekolah mau gak?<br />Em...boleh<br />Oke,,sampai ketemu lagi?<br />Saat
usai waktu sekolah Reza dan Zaskia pergi ke cafe!saat Zaskia dan Reza
sampai ke cafe dan duduk tiba-tiba dengan keadaan wajah serius dan tanpa
memesan menu yang di sediakan di cafe.<br />Emmm,,.. gini Zas aku bener bener minta maaf sama kamu?<br />Minta maaf apa ya kak?<br />Kamu
sering dengger kan kalau kamu mirip sama Zeva,dan setiap aku lihat kamu
aku selalu teringgat sama Zeva,jadi aku mau ini terakhir kalinya kita
ketemu,<br />Maksud kak Reza?<br />Setiap kali kamu ada di depan aku,aku
sellalu terbayang Zeva aku gak mau orang yang mirip sama Zeva terluang
kejadian itu lagi. Aku capai Zas harus sellalu terbayang sama Zeva,<br />Gak papa kok kak?<br />Zas tadi kamu mau bicara apa sama aku?<br /> </div>
<div style="text-align: justify;">
Sebenernya sih tadi udah di bicarakan sama kakak,tapi jujur kak, saat
aku tau kak Zeva meninggal itu gara-gara kakak ningalin kak Zeva,aku ke
cewa sama kakak. Aku pikir kakak itu adalah kakak Reza yang
sekarang,teryata aku salah kak,aku juga minta maaf kalau aku harus
bicara kayak gini!!mungkin kakak benar kalau sebaiknya kita gak ketemu
lagi?permisi kak aku harus pulang dulu.<br />Saat itu Reza hanya
terdiam,dia hanya menglamun , kenapa semua ini harus terjadi. Lalu dia
pergi ke pantai untuk mempliaskan kejenuhannya<br />Ya tuhan kenapa kau
harus menemukanku denggan Zaskia,apa ini karma untukku atau Zeva yang
menggadu ke engkau,Zev maaf in aku,aku emang salah Zev tapi janggan
hukum aku kayak gini aku gak kuat?aku binggung harus gimana Zev ya Tuhan
tollong aku?<br />Reza..... elo kenapa ke sini?<br />Tasya,Mira,Tiara. Kenapa kalian ada disini?<br />Harusnya aku yang tanya, kenapa kamu disini, sendirian lagi?<br />Aku lagi menghibur diriku!!!terus kenapa kalian disini?<br />Kita lagi kanggen sama Zeva?inikan tempat kesukaan Zeva!!!<br />Apa kamu gak tau Rez,kalau ini tempat ke sukaan Zeva!!<br />Ya taulah,makanya aku mau bilang ke Zeva,kalau aku sayang sama dia<br />Masih punya nyali kamu, apa kamu minta ijin sama Zeva kamu mau jadian sama Zaskia.ucap Mira<br />Enggak,
aku akan pergi untuk selamalamanya dan gak akan kembali di sini?mungkin
hanya libur aja aku kesini untuk lihat makam Zeva,<br />Masut kamu,kamu gak di sini lagi???<br />Hemm....<br /><br />Setelah
berapa hari Reza tak terlihat lagi,Zaskia mulai cemas karena tak ada
kabar dari Reza,namun semua kini telah berlalu Reza sudah pergi untuk
selamalamanya dan kemabali lagi denggan Zeva,sebelum Reza pergi ia
membuat sepucuk surat untuk Zaskia,Tiara,Tasya,Mira.<br />“untuk :Tasya,Zaskia,Tiara,Mira.<br />Maaf
in aku Zas karena aku hanya mempermainkan mu,tapi aku tak bermasut apa
yang kamu pikirin,sebenerya aku pergi bukan karena aku gak mau lagi
bertemu kamu, tapi aku harus menggobati hati ku karena kepergian Zeva
dan kanker yang aku derita selama 1 tahun ini, sebenernya aku mutusin
Zeva karena aku gak mau Zeva sedih karena aku,aku takut jika Zeva sayang
padaku,walaupun sebenernya aku juga tidak tahu apakah Zeva mencitaiku
tapi aku masih sayang sama Zeva, sebenarnya aku juga gak mau kepergian
Zeva membuat kalian sedih dan marah sama aku setiap aku mau njelasin
kekalian tapi kalian gak mau dengar penjelasanku dan kalian bertiga
maafin aku karena membuat teman yang kalian sayang pergi ninggalin
kalian, kalian boleh benci aku,karena aku hanya laki laki yang tak
berdaya.kini aku telah pergi untuk menemui Tuhan dan aku berjanji ke
kalian aku akan menjagga Zeva selamalamanya<br />Sekali lagi aku minta maaf sebanyak banyak nya agar aku dapat bahagia di sana”<br />Jadi Reza udah gak ada?ucap Tiara<br />Iya,ayo kita beritahu Zaskia?jawab Mira<br /><br />Ayo...<br />Setelah Tiara,Mira,Tasya tiba di kelas Zaskia dan memberitahu surat dari Reza<br />Zas kita mau ngasih tau sama kamu kalau Reza udah gak ada<br />Masut kakak apa ya?<br /><br />Nih baca sendiri!!<br />Setelah Zaskia membaca surat dari Reza,ia kaget denggan isi dari surat itu<br />Apa,kak
Reza udah gak ada,yaampun kak Reza kenapa juga kak Reza gak cerita ke
kita,kak kamu beneran jahat,ninggalin kita gak pamit dulu,tiba-tiba
pergi,apa sih mau kakak.<br />Udalah Zas,kita doain aja, semoga amal Reza
di terima di sisi allah.mungkin jodohnya Reza Zeva,makanya allah
mempertemukan mereka kembali.jawab Tiara<br />o...ya,kemarin ibunya Zeva
ngasih kertas ke aku,sebenernya sih buat Reza tapi Reza udah gak ada dan
katanya ibunya Zeva sih, waktu 7 harinya Zeva Reza dateng dan ngasih
surat ke ibunya Zeva,tapi ibunya Zeva gak brani buka akhirnya di taruh
ke kotak kado terakhir ultahnya Zeva yang di kasih Reza.ucap Tasya<br />mana-mana,<br />lalu mereka berempat membuka isi dari kertas surat itu.<br /><br />PUING-PUING CINTA<br /><br />tersenyumlah indah di atas sana layaknya bintang yang bersinar terang<br />bagaikan rembulan yang menyinari sang malam cinta<br />hiasi cinta ini dengan kelap kelip bintangmu<br />dan sinarilah cinta ini denggan rembulan malam<br />disini aku mencoba terbangkan sayap-sayap cinta untuk<br />menemani mu di surga<br />cicipilah sedikit cinta ku yang ku terbangkan untuk menemanimu<br />ku coba cari jawaban semua illahi ini<br />dan apa bila waktu dapat mengulang, ku ubah puing-puing ini<br />menjadi istana kita berdua<br />Dan jika waktu tersisa inginku menemani canda dan tawa mu<br />Di saat kau masih ada di sisiku<br />Love Zeva<br />Dariku kekasih mu Reza<br /><br />SANGTARIAN CINTA<br /><br />Ku selesaikan tarian cinta ku untuk menghiburmu<br />Ku bagikan bungga api yang sellalu meneranggi hatimu<br />Gelap,dingin hati ini jika harus meninggalkanmu<br />Ku buka pintu hati ini,,untuk memberi sambutan cintamu<br />Saat suka dan duka kita lewati bersama<br />Tak sanggup ku menahan rasa perih yang harus sakit karenamu<br />Tak ku biarkan bungga api itu padam karena cintamu<br />Kuyakini setiap orang mencintai dan dicintai<br />Butiran-butiran putih yang menemaniku membuat jejak<br />Agar kau tau jika ku selalau di sampingmu<br />Bayangan abadi,yang tak pernah kau lihat<br />Karena bayangan itu selalalu ada di jiwa mu<br />Sebab cintaku akan sellalu abadi<br />Love Reza<br />Dariku kekasihmu Zeva<br /><br />TAMAT</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>PROFIL PENULIS</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Nama : Mrs X<br />Alamat : Ngawi<br />Sekolah : SMPN 1<br />Add fb : tika d'vhitydie</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Baca juga <a href="http://www.lokerseni.web.id/2013/01/kumpulan-cerpen-remaja-terbaru-update.html" target="_blank">Cerpen Remaja</a> yang lainnya. </div>
</div>
<hr />
<div class="addthis_toolbox addthis_default_style ">
<a class="addthis_button_facebook_send at300b" href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=146469152719804870"><div class="fb-send fb_edge_widget_with_comment fb_iframe_widget" data-href="http://www.lokerseni.web.id/2013/04/maafkan-aku-cerpen-remaja.html" data-ref=".UXnYAkWfVgA.send">
<span style="height: 20px; width: 50px;"></span></div>
</a>
<a class="atc_s addthis_button_compact" href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=146469152719804870"><span></span></a>
</div>
<hr />
<div id="related-posts">
<h2>
Lainnya dri Cerpen Remaja
</h2>
<ul>
<li><a href="http://www.lokerseni.web.id/2013/04/maafkan-aku-cerpen-remaja.html">Maafkan Aku - Cerpen Remaja</a></li>
<li><a href="http://www.lokerseni.web.id/2013/04/kado-istimewa-buat-chiya-cerpen-cinta.html">Kado Istimewa Buat Chiya - Cerpen Cinta Remaja</a></li>
<li><a href="http://www.lokerseni.web.id/2013/04/cinta-kondektur-dan-penumpang-cerpen.html">Cinta Kondektur dan Penumpang - Cerpen Remaja</a></li>
</ul>
</div>
<h2>
Advertisement</h2>
<div id="box-kanan">
</div>
<h3>
Komentar untuk Maafkan Aku - Cerpen Remaja</h3>
<span style="height: 160px; width: 640px;"></span>
<div class="post-footer">
<div class="post-footer-line post-footer-line-1">
<span class="post-timestamp">
</span>
<span class="post-comment-link">
</span>
<span class="post-icons">
</span>
</div>
</div>
</div>
<div class="comments" id="comments">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=146469152719804870" name="comments"></a>
<div id="backlinks-container">
<div id="Blog1_backlinks-container">
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
<div class="blog-pager" id="blog-pager">
<span id="blog-pager-newer-link">
<a class="blog-pager-newer-link" href="http://www.lokerseni.web.id/2013/04/terimakasih-untuk-cinta-cerpen-cinta.html" id="Blog1_blog-pager-newer-link" title="Newer Post">‹
Terimakasih Untuk Cinta - Cerpen Cinta Romantis
</a>
</span>
<span id="blog-pager-older-link">
<a class="blog-pager-older-link" href="http://www.lokerseni.web.id/2013/04/pagiku-dengan-bayangan-ray-cerpen-cinta.html" id="Blog1_blog-pager-older-link" title="Older Post">
Pagiku Dengan Bayangan Ray - Cerpen Cinta
›</a>
</span>
</div>
</div>
</div>
</div>
<div id="sidebar-wrapper">
<div id="catcher">
<div class="sidebar section" id="sidebar">
<div class="widget HTML" id="HTML4">
<h2 class="title">
Follow Us</h2>
<div class="widget-content">
<div align="center">
<a href="https://www.facebook.com/lokerseniblog" rel="nofollow" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;" target="_blank" title="Dapatkan Update Puisi Terbaru Lewat Facebook"><img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRQEOBLtKSUW4qppoEBS3856tNSS5Uj-CVOmMi3IbMJZB4MwcEhtvc5yCka4KdkGQ0BkecHiZDGVzfduJlqN308viC_635ch023zgRuqiJNItMC1CierwbO35qzxtYUdse5W17dFNLeDs/s1600/facebook-30%C3%9743.png" /></a><a href="https://twitter.com/intent/follow?original_referer=http%3A%2F%2Fwww.lokerseni.web.id%2F&screen_name=loker_seni&source=followbutton&variant=2.0" rel="nofollow" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;" target="_blank" title="Follow untuk Update di Twitter"><img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxIh-zx7-8TRKHN9DNti_AfOeF2wtX1aZBUZtI8WH8CeBzfrh2uSNBxDQLJLhizN2_-LZd6NhJjMD_pz1XLJA-LHIw_zL3yJuwltaHpUQ2ZlgJpwduExjPd31wn6GpNoOjXhBUOPAwoRQ/s1600/twitter-30%C3%9743.png" /></a><a href="https://plus.google.com/u/0/100135013990526797382" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;" target="_blank" title="Add us to your circles on google plus"><img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLjAS3exq__w6-pUeAmhN8grfmLa_SbS0FoX5dcDm5uIYqchdLxbqpPrydJkyJskKRepO6xhUHQ7ZLGOpibUyv0HD5Kco4Zn74B_CCVtUQTiUPyS1jaRNfl_XrqkKfItDNefWk5RricxQ/s1600/googleplus-30%C3%9743.png" /></a><a href="http://feeds.feedburner.com/LokerSeni" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;" target="_blank" title="Subscribe to our RSS feed"><img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDzM0VsFseqI4-RvRjnjvSLLCF-c93cBCzcl2RDhUlFOfE1BlXdS3QYHLlaz6jf3sARb3-cC0-w7edz1nBE1URk-xiSZGPCtVJArPPXMLYjMx_BwhhQTn5F2uPG-_-WBcfL13fnGrHFxk/s1600/rss-30%C3%9743.png" /></a><a href="http://feedburner.google.com/fb/a/mailverify?uri=lokerpuisi" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;" target="_blank" title="Get updates right in your inbox"><img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4-3mnagQoGzSanAD5JgKoIVM1iIWHQb1DVrfjWD9dBPTz5GS6Bm7W0jos2zycmAXSJa3MdgvWTEgwxwx84pkaD3OSn5TVRX3nqP42t0ejN-h720HzUA8lYqKdu7wWg_mySGk1nlGe5Wcp/s400/email-icon-smaall.png" /></a></div>
</div>
<span class="widget-item-control">
</span>
</div>
<div class="widget HTML" id="HTML2">
<h2 class="title">
Advertisement</h2>
<div class="widget-content">
<ins style="border: none; display: inline-table; height: 600px; margin: 0; padding: 0; position: relative; visibility: visible; width: 300px;"><ins id="aswift_1_anchor" style="border: none; display: block; height: 600px; margin: 0; padding: 0; position: relative; visibility: visible; width: 300px;"></ins></ins>
</div>
<span class="widget-item-control">
</span>
</div>
<div class="widget LinkList" id="LinkList1">
<h2>
Area Lucu</h2>
<div class="widget-content">
<ul>
<li><a href="http://www.lokerseni.web.id/2012/08/Pantunlucu.html">Pantun Lucu</a></li>
<li><a href="http://www.lokerseni.web.id/2012/01/pantun-jenaka-kumpulan-pantun-jenaka.html">Pantun Jenaka</a></li>
<li><a href="http://www.lokerseni.web.id/2012/07/youtube.html">Video Lucu</a></li>
<li><a href="http://www.lokerseni.web.id/2012/07/gambar-animasi-bergerak-lucu-terbaru.html">Animasi Lucu</a></li>
</ul>
<span class="widget-item-control">
</span>
</div>
</div>
<div class="widget Feed" id="Feed1">
<h2>
Artikel Terbaru</h2>
<div class="widget-content" id="Feed1_feedItemListDisplay">
<ul>
<li><span class="item-title"><a href="http://feedproxy.google.com/%7Er/LokerSeni/%7E3/jAMBe6Muo9I/cinta-kondektur-dan-penumpang-cerpen.html" target="_self">Cinta Kondektur dan Penumpang - Cerpen Remaja</a></span></li>
<li><span class="item-title"><a href="http://feedproxy.google.com/%7Er/LokerSeni/%7E3/7tnTSz5eZlk/terimakasih-untuk-cinta-cerpen-cinta.html" target="_self">Terimakasih Untuk Cinta - Cerpen Cinta Romantis</a></span></li>
<li><span class="item-title"><a href="http://feedproxy.google.com/%7Er/LokerSeni/%7E3/BGfO6b59j1s/maafkan-aku-cerpen-remaja.html" target="_self">Maafkan Aku - Cerpen Remaja</a></span></li>
<li><span class="item-title"><a href="http://feedproxy.google.com/%7Er/LokerSeni/%7E3/athtLUvrfzk/pagiku-dengan-bayangan-ray-cerpen-cinta.html" target="_self">Pagiku Dengan Bayangan Ray - Cerpen Cinta</a></span></li>
<li><span class="item-title"><a href="http://feedproxy.google.com/%7Er/LokerSeni/%7E3/MB1xZuh2DrY/kado-istimewa-buat-chiya-cerpen-cinta.html" target="_self">Kado Istimewa Buat Chiya - Cerpen Cinta Remaja</a></span></li>
</ul>
</div>
<span class="widget-item-control">
</span>
</div>
<div class="widget HTML" id="HTML1">
<div id="sticky">
<h2 class="title">
Ads</h2>
<div class="widget-content">
<img height="1" src="http://id.effectivemeasure.net/emnb_18_32575.gif?99812335" style="position: absolute;" width="1" />
</div>
</div>
<span class="widget-item-control">
</span>
</div>
</div>
</div>
</div>
<div class="clear">
</div>
</div>
<div id="footer-wrapper">
<center>
<div id="bottom-wrap">
<div class="bottomnav">
<ul>
<li><a href="http://www.dmca.com/Protection/Status.aspx?ID=d3dd2299-0ff1-4e59-99e9-ce0569cec4c9">DMCA</a></li>
<li><a href="http://www.lokerseni.web.id/2011/04/privacy-policy.html">Privacy Policy</a></li>
<li><a href="http://www.lokerseni.web.id/2011/05/disclaimer-blog-wwwlokerseniwebid.html">Disclaimer</a></li>
<li><a href="http://www.lokerseni.web.id/2011/11/about-me.html">About Me</a></li>
</ul>
</div>
</div>
<div class="credit">
Copyright 2011 - 2013. Hak Cipta Dilindungi Undang-undang <br />Support By <a href="http://www.blogger.com/">Blogger</a>
<br />
<br /><b>Maafkan Aku - Cerpen Remaja</b></div>
</center>
<div id="feedblue">
<a href="http://www.lokerseni.web.id/feeds/posts/default"><img alt="RSS Posts" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnOrW4tOfvim5tckFdYgHpNH1qoDp1CY2xl3Kq17SHhZBEjEOdcYMdXU5ZHLImZ7MVF3i6du3c8U1s3FwZ-HrNn_dl-BhZFyK72HLAdu01C_o6YVTq8KAn2Ze3M4a9DTmPUtlMv_rErnYk/s1600/Feeds-Blue.png" /></a></div>
</div>
<img height="1" src="http://id.effectivemeasure.net/emnb_18_32576.gif?1379679762" style="position: absolute;" width="1" />
</div>
</div>
<img src="http://optimize.innity.com/analytics/?iap=2306&iaz=32576&cb=1366939656575" style="display: block; height: 1px; width: 1px;" />
<div style="background-color: white; border: medium none; color: black; overflow: hidden; text-align: left; text-decoration: none;">
<br />DMCA Protection on: <a href="http://www.lokerseni.web.id/2013/04/maafkan-aku-cerpen-remaja.html#ixzz2RWpvZVNO" style="color: #003399;">http://www.lokerseni.web.id/2013/04/maafkan-aku-cerpen-remaja.html#ixzz2RWpvZVNO</a></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13109685601663538257noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-146469152719804870.post-30366043577045602062013-04-25T18:27:00.000-07:002013-04-25T18:27:00.306-07:00JALAN CINTAKU
<div>
<div itemscope="" itemtype="http://data-vocabulary.org/Review">
<div class="navbar section" id="navbar">
<div class="widget Navbar" id="Navbar1">
</div>
</div>
<div class="outer-wrapper">
<div id="main-wrapper">
<div class="main section" id="main">
<div class="widget Blog" id="Blog1">
<div class="blog-posts hfeed">
<div class="breadcrumbs">
</div>
<div class="date-outer">
<div class="date-posts">
<div class="post-outer">
<div class="widget HTML" id="HTML2">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=146469152719804870" name="34684242919353656"></a>
<h1 class="post-title entry-title">
<a href="http://www.lokerseni.web.id/2013/01/jalan-cintaku-cerpen-cinta-remaja.html" title="Jalan Cintaku - Cerpen Cinta Remaja">Jalan Cintaku - Cerpen Cinta Remaja</a>
</h1>
<div class="post-header">
</div>
<div class="post-body entry-content" id="post-body-34684242919353656">
<div style="float: left; height: 255px; padding: 0 0px 0px 0; width: 310px;">
<center>
<img height="1" src="http://sea.effectivemeasure.net/emnb_81_2001185.gif" style="position: absolute;" width="1" />
</center>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>JALAN CINTAKU....!!!!</b><br />Karya Rahayu Nur Rahmawati</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />Gelak tawa dan kebersamaan ini telah terjadi sejak dulu, sejak kita
masih kanak-kanak. Kita adalah sahabat, kita tlah seperti saudara,
begitu dekat, dan mengerti satu sama lain. Sebut saja dia dengan nama
Rama. Tak ada sedikitpun angan yang terlintas difikiran ku tuk merasakan
cintanya, semua tlah berubah saat kita beranjak dewasa, disaat kita
tlah mengenal apa itu arti sebuah kebersamaan yang didampingi dengan
cinta. Saat dia mengatakan ingin mendampingi aku bukan sebagai sahabat
ataupun saudara, sungguh tak pernah ku sangka, bimbang ku rasakan. Tapi,
ku tak mau membuatnya terluka atau kecewa, ku putuskan untuk menerima
permintaannya itu. Sejak saat itu, ada kebimbangan dalam hatiku, apakah
ini semua keputusan yang benar, di satu sisi aku tak mau mengecewakan
Rama, tapi di satu sisi dia baru saja mengakhiri hubungannya dengan
salah seorang sahabatku sendiri, Reina. Hubungan ku ini, awalnya tak ada
yang mengetahui, hanya aku dan Rama. Tapi, seiring berjalannya waktu,
semuanya tahu, beegitupun Reina, awalnya aku takut jikalau dia marah dan
membenciku. Tapi ternyata dia tak mengapa, dia tak marah ataupun benci
kepadaku. Hubungan ku dengan Rama, awalnya baik-baik saja, tapi semenjak
kita tak lagi satu sekolah, saat kita memilih sekolah yang berbeda,
hubungan ku semakin jauh, dan aku merasa kita tlah jauh. Saat itu ku
akui, hatiku tlah berpaling, dan setelah ku mengetahui hatinya juga tlah
berpaling kepada yang lain, ku putuskan mengakhiri hubungan ini.<br />‘’
mungkin ini memang jalan terbaik buat kita berdua, kita memang tak bisa
satu, sudah tak ada lagi kecocokan dalam hubungan kita, jadi lebih baik
kita berhenti cukup sampai disini”</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSFp7NcRXkZe-YFuTvYfO_x_xHRBZh8CEzn5TslgRBCjMdyEhzTi6eNMqa7CEozhUkvyc9o79rkR47_ISUbHFLc-wa4BQsKP3o8NW8RdDVt1dlb7GVDrFoa1L3gWFEy_2nEIScOQ21z9Q/s1600/Cerpen+Jalan+CInta.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="302" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSFp7NcRXkZe-YFuTvYfO_x_xHRBZh8CEzn5TslgRBCjMdyEhzTi6eNMqa7CEozhUkvyc9o79rkR47_ISUbHFLc-wa4BQsKP3o8NW8RdDVt1dlb7GVDrFoa1L3gWFEy_2nEIScOQ21z9Q/s400/Cerpen+Jalan+CInta.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebait pesanku ini diterimanya, dan dia menyetujui keputusan ku ini.
Sejak saat itu, aku menjalin hubungan dengan orang lain. Saat ini
kumerasa sangat bahagia, orang tua ku memberi restu terhadap hubungan ku
dengan orang ini, sebut saja Adrian. Aku serasa tak mau melepas dia, ku
selalu berharap hubungan ini tak berakhir sia-sia. Tapi takdir berkata
lain, Adrian meninggalkan aku dengan sebuah luka, hatinya berpaling. Tak
kusangka begitu pahit ini semua bagiku, tak kusangka dirinya tega
khianati ku. Ku terpuruk dalam kepedihan, tak sanggup rasanya ku tuk
bangkit dari semua kenyataan pahit ini.<br />‘’ jika memang kita harus berpisah, aku tlah menemukan seseorang yang lebih mencintaimu dari pada aku “<br />Pesannya
ini, sampai sekarang tak ku mengerti, tak tau siapa yang dia maksud.
Selau ku coba melupakan dan menepis bayang-bayangnya dalam hidupku, tapi
sungguh begitu sulit ku rasa. Sakit ini semakin terasa, disaat dia tak
mau menyapaku, bahkan menyebut nama ku saja sudah tak pernah ia lakukan.<br /><br />Beberapa bulan berselang, Rama kembali mendekatiku bukan sebagai sahabat.<br />‘’
aku menyadari bahwa selama ini aku hanya menyayangi dirimu, meski ku
tlah lewati hari dengan hati yang lain, tapi tak pernah ku rasakan
sayang seperti dirimu’’<br /><br />Ucapannya tak cukup mampu buatku luluh, dan aku katakan tak ingin menjalin hubungan yang seperti dulu.<br />‘’kita
lebih baik jadi seorang sahabat, kita tak mungkin bisa menjalaini
hubungan seperti dulu, aku sayang kamu sebagai sahabat ku “<br /><br />Tak
pernah ku fikirkan akibat perkataanku itu, menyakitinya atau
mengecewakannya, aku tak tahu. Yang aku tahu, aku melakukan semua ini
demi persahabatan ku dengan dia. Tak pernah dia menyerah tuk meluluhkan
hatiku, selalu ia memanjakan dan memberi perhatian penuh terhadapku.
Selalu ia berusaha tuk meyakinkanku, bahwa ia kan selau buatku bahagia.<br />‘’
aku sangat menyayangimu, beriku kesempatan satu kali lagi, tuk
menghapus kesalahan ku dimasa lalu, aku berjanji tak kan khianatimu, tak
kan ku buatmu sakit, percayalah padaku bahwa kasih dan sayangku buat
kamu itu tulus’’<br /><br />Kata-katanya itu, kian lama buat ku luluh
terhadapnya. Hingga pada akhirnya ku putuskan kembali tuk mencoba
menjalin hubungan spesial dengan Rama.<br />‘’ ku coba mempercayaimu lagi,
ku beri kau kesempatan dan ku percaya semua kata-katamu, aku mohon
jangan sakiti dan khianati diriku ini’’<br />Tanggal 17 januari 2012, kita
menjalin hubungan kembali. Hari-hariku dipenuhi dengan perhatian dan
kasih sayangmu, pujian-pujian mu terhadapku jadi menu keseharianku.
Tapi, masih ada kebimbangan dalam hatiku, aku masih bertanya-tanya,
sebenarnya apakah aku sayang sama dia?? Tiap dia bilang sayang kepadaku,
ku selalu bilang ‘’ aku juga sayang kamu ‘’, aku tak tahu salahkah
ucapanku itu, yang aku tahu, aku akan membuatnya bahagia jika aku
mengatakan bahwa aku juga menyayanginya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />Sikapnya memang tak seperti dulu lagi, sudah lebih dewasa, tapi
masih saja ada sikap yang membuatku jengkel. Ingin selalu ku tegur tapi
aku tak mau pertengkaran terjadi diantara kita, aku Cuma ingin menjalin
hubungan yang lebih lama dengannya. Walaupun ku coba hindari
pertengkaran, masih saja ada yang membuatku marah dan ngambek kepadanya,
dia selalu mencoba menenangkanku dan membuatku tersenyum lagi. Kian
lama ku jalani hari bersamanya,kian ku rasakan kebahagian, rasa sayang
itu tumbuh dengan seiring berjalannya waktu dan kebersamaan kita selama
ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />Ditengah kebahagiaan kita, ada masalah yang terjadi, hubunganku ini
tanpa diiringi restu kedua orang tuaku. Sakit saat ku dengar ucapan
mereka, bahwa hubungan ku ini harus segera berakhir. Ku coba bicara hal
ini pada Rama, tapi aku nggak berani. Aku takut menyakitinya, aku takut
membuat dia terluka, aku nggak tega ngomong sama dia. Sekarang ku di
hampiri kebimbangan, apa yang harus aku lakukan, menuruti kata orang
tua, apakah memperhatakan hubungan ini. Sungguh, jadi kayak sinetron,
hubungan nggak direstui gara-gara masalah yang sepele dan nggak jelas.
Sumprit deh pusing mikirin masalah ini, mau dibawa kemana hubungan ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />Suatu hari, aku bertemu dengan dia di rumah temenku, sebut saja
namanya Putra, karena kebetulan banget pacarnya Putra adalah temen
dekatku sendiri, panggil aja Isna. Jadi, ceritanya double date gitu deh.
Seru juga double date kayak gini, saat itu aku sama Rama duduk berdua,
dia nyuruh aku menutup kedua mataku, aku sempat nggak mau, tapi dia
maksa. Ya, okelah aku turutin. Dan tak lama kemudian aku rasakan ada
sesuatu di leherku, ku buka mataku dan ternyata dia telah memasangkan
kalung di leherku. Dia tersenyum padaku dan bilang ‘’ aku sayang kamu’’.
Ku balas senyum manisnya dan ku balas pula ucapannya itu ‘’ aku juga
sayang kamu ‘’.<br /><br />Tak lama kemudian aku berdiri, aku mengatakan sesuatu kepadanya,<br />‘’ bagaimana nanti seandainya kita tak lagi bersama ya?”<br /><br />Dia terkejut dengan pertanyaanku itu, serentak ia berdiri dan kembali bertaya kepadaku.<br />‘’ apa maksud kamu, apa yang kamu katakan?’’<br /><br />Aku diam sejenak dan menunduk sambil ku pegangi kalung dari dia.<br />‘’ seandainya hubungan kita nanti berakhir bagaimana?’’<br />‘’ berakhir? Kenapa kamu berfikir seperi itu?’’<br />‘’ kamu tahukan, orang tuaku bagaimana, mereka tak merestui kita !’’<br /><br />Rama
terdiam, ia duduk kembali dan menunduk. Sungguh, sedih bangit hati ini
ngeliat dia kayak gitu. Dia kemudian mengajukan pertanyaan kepadaku.<br />‘’ apa kamu akan mengakhiri hubungan kita ini?’’<br />‘’ aku nggak tahu?” jawabku dengan lemas<br />‘’ aku ikhlas, jika memang kamu akan memutuskan hubungan ini, tapi sungguh ku tak kan sanggup kehilangan kamu ‘’<br /><br />Rama
menatapku, dengan mata yang berkaca-kaca. Oh, tuhan sungguh semakin tak
tega aku, rasanya tubuh ini makin lemas bahkan mau pingsan.<br />‘’aku, aku nggak tahu, aku nggak tahu harus bagaimana’’<br />‘’ aku sangat menyayangimu, aku nggak bisa kehilangan kamu’’<br />‘’ aku juga sayang kamu ‘’<br /><br />Dia
berdiri dan memeluk erat tubuhku, ini untuk pertama kalinya aku dipeluk
sama pacar. Dan tak ku sangka air mata ini menetes begitu deras.<br />‘’ aku sungguh nggak mau kehilangan kamu , aku menyayangimu’’<br /><br />Berulang-ulang kali Rama mengucapkan kata-kata itu.<br />‘’ aku juga sayang kamu, aku nggak mau putus dari kamu’’<br /><br />Setelah ku ucapkan kalimat itu, air mata ini semakin tak mau berhenti.<br />‘’ aku nggak mau putus, nggak mau’’<br />‘’ jangan nangis ya, aku nggak mau liat kamu nangis kayak gini’’<br />‘’ tapi, aku nggak mau putus, aku sayang kamu’’<br />‘’ kita nggak akan putus, nggak akan pernah. Percaya lah padaku, pasti suatu hari nanti, kita akan mendapatkan restu’’<br />‘’ apa kamu yakin?’’<br />‘’ aku yakin, sudah ya nggak usah nangis lagi, aku nggak tega ngliat kamu nangis kayak gini’’<br /><br />Rama mengusap air mataku dengan begitu lembut, kedua tangannya memegang pipiku.<br />‘’ aku menyayangimu, yakinlah bahwa hubungan kita akan baik-baik saja’’<br /><br />Dipeluknya kembali tubuhku yang lemah ini, ku ucapkan berulang-ulang kali.<br />‘’aku sayang kamu, aku nggak mau putus ‘’<br />Semakin
kurasa nyaman dalam pelukannya, terasa sejenak beban ini hilang.
Rasanya aku tak ingin lepas dari pelukan hangatnya. Tapi waktu juga yang
akhirnya melepaskan. Aku sempat berfikir hari ini semuanya akan
berakhir begitu saja, tapi ternyata salah , cerita ini masih terus
berjalan dan belum berakhir.<br />Sejak saat itu, cerita ini semakin
indah, banyak moment-moment yang berkesan. Dia selalu menemani tawaku,
dia mengusap air mataku ketika ku menangis, dia selalu di sampingku saat
ku bersedih. Rasanya sayang ini semakin kuat.<br />Suatu hari saat
meeting class, Isna tidur dirumahku, dan kami membuat rencana untuk
berangkat kesekolah esok hari, aku akan berangkat dengan Rama, dan dia
akan berangkat dengan Putra dan kami berencana berangkat agak siang dari
pada biasanya.<br />Keesokan harinya, rasanya begitu semangat untuk
memulai hari ini, setelah selesai sarapan aku dan Isna berangkat, kami
janjian bertemu Rama dan Putra di jembatan. Saat sampai di jembatan baru
Rama yang disana, Putra belum nongol ternyata. Rama mengajakku
berangkat lebih dulu karena ia takut telat, tapi Isna nggak mau
ditinggal sendirian. Setelah beberapa saat akhirnya Putra nongol juga,
kamipun berangakat tapi kami tak melewati jalan yang sama. Kami memang
berbeda-beda sekaolah, Cuma aku dan Isna yang satu sekolah, aku dan Isna
nantinya akan bertemu di depan gerbang sekolah.<br /><br />Sepanjang jalan, aku dan Rama bersenda gurau, jikalau bisa tiap hari kayak gini, anganku melayang tinggi. Dia berkata padaku<br />‘’ aku ingin tiap hari bisa berangkat ke sekolah dengan kamu, menjemputmu di rumah dan disekolah, pengen banget “<br />‘’aku
juga pengen kayak gitu, kayak anak-anak yang lain, bisa berangkat dan
pulang bareng,tapi apalah daya itu mustahil terjadi’’<br /><br />Kami
terdiam sejenak, seakan menghentikan angan yang sempat melayang. Saat
sampai di depan sekolahku, ku tengok kanan dan kiri mencari Isna, dan
ternyata ia belum datang.<br />‘’ cepat sana masuk, nanti telat’’<br />‘’ aku nunggu Isna ‘’<br />‘’ tunggu di dalam aja, cepat masuk’’<br />‘’ nggak lah, aku mau nunggu di sini aja’’<br />‘’ ya uda terserah kamu aja, aku ke sekolahku dulu ya, hati-hati kamu di sini’’<br />‘’ iya, kamu juga hati-hati ya’’<br /><br />Aku
duduk di depan gerbang sendirian, lalu ada temankku yang baru datang,
dan aku mengajaknya nungguin Isna, aku telfon tak diangkat olehnya, aku
sms tapi tak di balas. Sampai akhirnya gerbangpun ditutup, dan ada salah
seorang temanku yang baru datang.<br />‘’ ngapain kalian berdua disini?’’ tanyanya kepadaku dan temanku<br />‘’ nunggu Isna, dia belum datang”<br />‘’lhoh, gerbangnya kok ditutup’’ katanya dengan kaget<br />‘’ ya uda, disini dulu nunggu Isna ‘’<br />Aku
dan kedua temanku menunggu Isna, cukup lama kami menunggu dan akhirnya
dia datang juga. Dia datang dengan senyum yang lebar tanpa merasa
bersalah karena tela membuat kami menunggu. Saat kami akan masuk, pak
satpam menghalangi kami, beliau tak mau membukakan pintu gerbang. Beliau
menyuruh kami menunggu anak-anak yang lain, mungkin ada yang telat
lagi. Dan ternyata benar, ada lebih banyak lagi yang telat. Setelah itu,
kami harus berbaris dengan rapi, dan kamipun dimarahin oleh pak satpam,
bahkan kami di video dan wajah kami di potret sama ketua osis. Wow,
kayak teroris aja fikirku, setelah kenyang dengan omelannya pak satpam
dan ketua osis, kami harus berlari keliling lapangan, padahal lagi ada
pertandingan futsal. Sumpah, malu banget deh, diketawain dan dilihat
sama anak satu sekolahan, rasanya pengen ku tutup mukaku pakai kantung
kresek.<br />Tapi, aku akuin deh nggak nyesel hari ini telat dan nggak
apa-apalah harus dapat omelan yang penting bisa bareng sama mas pacar.
Heheehehe</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />Habis itu, aku dan Isna malah ketawa-ketawa sendiri, habis gokil
banget deh kejadian ini, mungkin akan selalu teringat dan nggak
terlupakan. Saat pulang sekolah Putra sudah sampai terlebih dulu
menjemput Isna, dan kami menunggu Rama, sampai akhirnya Rama datang
menjemputku. Kami pulang bareng lagi dan kali ini kami pulang melewati
jalan yang sama. Rasanya hari ini nggak mau cepat-cepat berlalu, kapan
lagi coba bisa kayak gini. Ada yang lucu sih dari hubungan aku dan Rama,
lalu Isna dan Putra. Jika salah satu dari kami ada yang bertengkar
pasti yang satunya juga bertengkar. Dan kalau lagi seneng dan
bahagia-bahagianya, pasti yang satu juga lagi bahagia. Kalau lagi
berantem sama pacar,malah aku dan Isna yang cuek-cuekan, diem-dieman,.
Tapi kalau lagi baikan dan nggak ada masalah sama pacar, kita pasti
ngobrol terus, becanda terus. Kalau di fikir-fikir emang lucu sih, sedih
bareng seneng bareng.<br />Keanehan mulai aku rasakan saat bulan puasa,
aku merasa sikap Rama berubah, aku merasa dia uda nggak perhatian lagi
sama aku. Tapi, aku coba untuk hilangkan perasaan ini. Sebenarnya memang
bulan puasa ini menyenangkan, aku dan Rama tak jarang sholat terawih
bareng dan sholat shubuh di mushola bareng.<br /><br />Suatu malam selepas
sholat tarawih, Rama mendatangi aku di rumah, kebetulan saat itu kedua
orang tuaku masih dimushola. Aku kurang mengerti tujuan dia rumahku itu
apa, lalu Rama berkata padaku “ aku sungguh menyayangimu ‘’. Aku
tersenyum mendengar ucapannya itu, belum sempat aku balas ucapannya itu,
tiba-tiba ia memegang tanganku dan memasangkan sebuah cincin di jari
manisku.<br />“ aku sungguh sayang kamu, jangan tinggalkan aku, dan ku
mohon jaga cincin ini baik-baik “ ucap Rama dengan tatapan mata yang
sendu<br />‘’ aku juga sayang kamu, kan ku jaga cincin ini seperti ku menjaga cinta ini “<br />Ia
memeluk tubuhku, sungguh ku rasa begitu nyaman dan ku merasa bahwa ia
benar-benar menyayangi aku. Selepas itu, ia segera pulang. Ku pandangi
cincin itu, dan aku berfikir, apakah tak kan ada nantinya yang
memisahkan aku dan dia?? Yah, semoga saja. Aku hanya menginginkan yang
terbaik buat hubunganku dengan Rama ini.<br /><br />Beberapa hari setelah
itu dan pada saat makan sahur, tak ku sangka kalung yag diberikan oleh
Rama putus, dan ku merasa perasaan ku tak menentu, ada kekhawatiran, ada
ketakutan, ku bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi?? Lalu, ku
coba mengatakan kepada Rama bahwa kalung pemberiannya itu putus.<br />‘’ kenapa, kalung itu bisa putus?’’ tanya Rama<br />‘’ aku tak tau, tiba-tiba putus begitu saja”<br />‘’ kamu sih nggak jaga baik-baik “<br />‘’ aku sudah jaga baik-baik kok ‘’<br />‘’ ya sudahlah, besok-besok aku belikan lagi “<br />Untung
saja Rama tak marah padaku, tapi jika diingat-ingat barang-barangku
dari Rama tak pernah ada yang tetap utuh atau bagus sampai sekarang ini.
Mulai dari boneka yang ia berikan saat rekreasi waktu SMP dulu uda ada
bagian yang sobek, gelang juga putus, lalu bingkai fotonya pecah , dan
kalungpun putus. Aneh memang dan sempat terfikir dibenakku, apakah ini
pertanda bahwa hubunganku dengan dia tak kan bertahan lama dan kami
ditakdirkan tidak untuk bersama. Tapi, selalu ku coba singkirkan
jauh-jauh fikiran buruk itu.<br /><br />Malam itu, semakin ku rasakan ada yang aneh dari dia, lalu ku beranikan diri untuk menegurnya,<br />‘’ aku merasakan ada yang aneh dengan kamu akhir-akhir ini “<br />‘’ aneh bagaimana?”<br />‘’aku merasa perhatianmu berkurang, tak seperti dulu “<br />‘’ perhatianku terhadapmu tak pernah berkurang, mungkin hanya perasaanmu saja “<br />‘’ ini bukan sekedar perasaan semata, kamu benar-benar berubah, tak seperti dulu “<br />‘’ mungkin karenaku terlalu banyak tugas “<br />Dan akhirnya semua perkataanku itu menimbulkan pertengkaran di antara kami, aku marah padanya, dan mungkin ia juga marah padaku.<br />Keesokan
harinya, aku tak memberi kabar padanya dan aku sangat berharap ia
mengirimi aku pesan atau menelfonku seperti biasa. Tapi, dari pagi
hingga malam tak satupun pesan ku terima darinya, semakin jengkel ku
rasa, dan kemarahanku semakin besar padanya.<br /><br />Hari berikutnya,
tetap ku coba tuk tak menghubungi dia, aku ingin tau apakah dia akan
menghubungi aku. Tapi, hingga siang hari, tak juga ia menghubungi aku,
aku rasanya sudah tak tahan menahan emosiku. Lalu ku kirimi dia pesan<br />‘’ kok dari kemarin nggak ada kabar, lupa ya kalau punya pacar, atau uda nganggep kalau uda nggak punya pacar ?’’<br />‘’ ngomong apa’an sih, siapa yang lupa kalau uda punya pucar dan siapa juga yang uda nganggep kalau nggak punya pacar “<br />‘’
lha trus apa dong namanya, kalau dari kemarin seharian nggak hubungin
aku dan sekarang ini aku kalau nggak ngirim pesan, pasti kamu juga nggak
akan ngirimi aku pesan kan??”<br />‘’ aku Cuma sakit hati aja, karena kamu menganggap kalau aku uda nggak perhatian sama kamu “<br />‘’emang kenyataannya kayak gitu kok “<br /><br />Dan
pertengkaran kami malam itu pun berlanjut, dan karena aku sudah jengkel
aku tak membalas pesan darinya. Lalu, entah kenapa rasanya saat itu aku
ingin sekali membuka jejaring sosial (fb). Saat itu ku terima pesan,
dan anehnya yang ngirim aku pesan adalah Rama, tpi, yang lebih anehnya
di pesan itu ia bertanya<br />‘’ ini pacarnya Rama?”<br />‘’iya”<br />‘’ma’af, aku bukan Rama, kamu masih pacaran sama dia?’’<br />‘’iya, aku masih pacaran sama dia, ini siapa?’’<br />‘’beneran kamu masih pacaran sama dia?<br />‘’ beneran lah, kamu siapa sih sebenarnya kok pake fbnya Rama?’’<br />‘’tapi dia bilang ke aku kalau kalian uda putus !!’’<br />‘’uda, uda, hubungin aku di nomer ini ************ ‘’<br /><br />Lalu aku kasih nomer hp aku ke dia, dan kemudian ada pesan dari anak itu.<br />‘’kak, beneran ya kamu masih pacaran sama Rama?’’<br />‘’beneran lah, walaupun sekarang aku lagi berantem sama dia, kami nggak putus kok dan nggak ada kata-kata putus tuh !!”<br />‘’ tapi, dia bilang ke aku kalau kalian uda putus !!’’<br />‘’ kapan dia bilang kayak gitu, dan kamu itu siapa?’’<br />‘’beberapa hari yang lalu, aku adik kelasnya kak!!’’<br />‘’nama kamu siapa, dan kenapa sebenarnya kamu nanya kayak gitu sama aku?’’<br />‘’ aku Febri, aku Cuma mau pastiin aja yang sebenarnya itu bagaimana “<br />‘’ sumpah ya, aku nggak ngerti maksud kamu itu apa’’<br />‘’ Rama uda bilang cinta ke aku, dan dia nembak aku kak!!’’<br /><br />Membaca pesan itu rasanya aku ingin marah, nangis, perasaan ku nggak karu-karuan, tapi aku masih mencoba untuk tetap tenang.<br />‘’apa,? nggak mungkin “<br />‘’ beneran kak, ma’afin aku kalau memang aku merusak hubunganmu dengan Rama “<br />‘’ kalian uda pacaran?’’<br />‘’ aku bingung, dia tetap mau jadi pacar aku, aku uda coba nolak dan dia tetap ngotot mau jadi pacar aku kak !!<br />‘’ aku tanya, kalian uda pacaran apa belum? Nggak usah muter-muter kalau jawab !!’’<br />‘’ uda kak, tapi baru beberapa hari saja kok, kalau gitu aku akan mutusin dia kak !!’’<br /><br />Beberapa saat kemudian<br />‘’ dia nggak mau putus dari aku kak “<br />‘’oh, gitu ya..!!’’<br />‘’ ma’afkan aku kak, aku nggak punya maksud ngrusak hubungan kalian !!’’<br />Dan febri mengirimkan sebuah pesan dari Rama ke aku yang isinya disitu Rama nggak mau putus dari Febri.<br /><br />Lalu, aku mengirim pesan ke Rama, aku coba tetap tenangkan diri aku.<br />‘’oh ya,aku lupa nanya sama kamu. Kita putus kan?’’<br />‘’ terserah “<br />‘’ oke, kita resmi putus, akhirnya aku bisa bebas juga “<br />‘’ ini kan yang kamu mau, putus dari aku dan kamu bisa dengan cowo’ lain?’’<br />‘’kalau
iya, emang kenapa, masalah buat kamu? Kamu aja bisa dengan cewe’ lain
sebelum kita putus, masa’ aku nggak bisa dengan cowo’ lain, padahal kita
uda resmi putus !!<br />‘’ terserah apa kata kamu aja “<br />‘’iya, satu pesenku buat kamu, urusin tuh selingkuhan kamu “<br />Dalam
pesan itu, aku berlaga tenang dan santai menghadapi masalah ini, tapi
sebenarnya hatiku ini hancur banget dengan semua kejadian ini, sakit
banget rasanya, pengen nangis, pengen teriiak, pengen marah, tapi
rasanya aku nggak tau bagaimana ngungkapin semua perasaan yang ada di
hatiku ini. Tanggal 13 agustus 2012, aku dan Rama resmi putus dan
hubungan sudah benar-benar berakhir, gara-gara perselingkuhannya dengan
Febri, 7 bulan kurang 4 hari hubungan ini berjalan dengan sia-sia, sad
ending.<br /><br />Lalu, aku megirim pesan lagi kepada Febri.<br />‘’ aku uda putus sama Rama “<br />‘’ kok putus, ma’afin aku gara-gara aku kalian putus,”<br />‘’uda lah, nggak apa-apa “<br />‘’ kalian nggak usah putus ya, biar aku saja yang putus sama Rama, kalian uda saling mengenal lebih dulu,”<br />‘’ aku uda terlanjur putus sama Rama, dan mungkin emang uda takdirnya aku putus sama dia !!’’<br />‘’ ma’afkan aku ya !!’’<br />‘’ya, moga kalian langgeng!!”<br />‘’ amin kak, makasih do’anya, dan sekali lagi ma’afin aku “<br />Sumpah,
aku nggak nyangka banget tuh anak bakalan bilang “amin” saat aku bilang
“ semoga kalian langgeng”, muna banget tuh anak, awalnya bilang mau
putus sama Rama, tpi akhirnya malah bilang amin. Rasanya pengen aku
mencaci maki mereka semua, pengen aku pukulin sampe babak belur.<br />Sempat
aku mengajak Febri bertemu dan ngomongin masalah ini baik-baik, tapi ia
menghindar dan menolak, aku kurang tau alasan dia yang sebenarnya
menghindar dari aku itu apa, dia Cuma bilang kalau dia lagi sibuk, tapi
menurutku ia takut bertemu denganku, mungkin ia takut aku bakalan
marahin dia, padahal ngga ada maksud ku buat marah atau maki-maki tuh
anak, aku kan Cuma pengen tau lebih jelas dan ngomong secara tatap muka
langsung kan lebih enak dari pada Cuma lewat handphone.<br /><br />Keesokan harinya aku mengirim pesan ke Febri.<br />‘’
tolong jaga Rama, seperti aku menjaganya. Tolong sayangi dan cintai
dia, seperti aku menyayangi dan mencintai dia, aku titip dia ke kamu,
aku percayakan dia untuk kamu. Jangan buat dia terluka. Semoga kalian
bahagia selalu “<br /><br />Penuh dengan linangan air mata saat ku tulis dan
ku kirim pesan tersebut, ada perasaan tak rela untuk melepas begitu
saja semua yang telah terjadi selama ini. Tapi apalah daya, ini semua
sebuah kenyataan yang harus aku hadapi, air mata ini semakin deras
mengalir saat ku kumpulkan semua barang pemberianmnya. Firasatku
ternyata benar, bahwa hubungan ini kan berakhir, dengan semua pertanda
yang ada selama ini.<br />“ Ya Allah, sakit banget yang aku rasakan
sekarang ini, sakit hati ini kembali lagi berpijak dalam diriku, dia
yang telah ku percaya, dia yang telah beriku senyum, dia yang telah
beriku mimpi, dia yang temani tawaku, dia yang hilangkan dukaku. Tapi,
kini ia telah pergi tinggalkan aku untuk cinta yang baru, cinta yang
baru saja ia kenal. Kenapa harus terjadi lagi, apa salahku, apa kurangku
hingga dia sakiti aku seperti ini. Ya Allah, tak sanggup rasanya aku
mengingat semua kenangan antara aku dan dia, itu terlalu menyakitkan. Ya
Allah, jauhkan aku dari rasa benci, jauhkan aku dari dendam, berikan
hambamu ini keikhlasan dan ketabahan dalam menerima serta menghadapi
semua ini. Ku serahkan semua ini padamu ya allah, ku tahu ini semua
rencanamu, ku tahu ini semua kehendakmu, engkau yang telah menyatukan
kami, dan engkau pula yang pisahkan kami ya allah”<br />Sebait curahan
hatiku itu ku panjatkan kepada Allah dengan semua sakit yang ku rasakan,
dengan semua air mata yang mengalir. Tapi aku coba tersenyum, aku masih
mencoba untuk tegar, karena ku percaya dan aku pasti bisa hadapi semua
ini.<br /><br />Beberapa saat kemudian, ku dengar handphone ku berdering,
dan ku lihat ada satu pesan. Saat ku buka ternyata itu pesan dari Rama.<br />‘’
andaikan aku bisa memutar waktu kembali, pasti akan ku lakukan. Tapi
itu sungguh mustahil, tak mungkin aku bisa memutar kembali waktu meski
hanya satu detik saja. Karena kesalahanku itu, kau pergi tinggalkan aku.
Kini kita tlah berjalan sendiri-sendiri, semoga kita bisa menjalani
semua ini dengan baik.”<br />Sedikit senyum yang hanya bisa kuberikan
setelah membaca pesan itu, aku mencoba tabah dan tetap tegar, aku
tersenyum untuk menahan sakit yang ku rasakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />Hari-hari ku kini memang sepi setelah ia tak ada lagi dalam
kehidupanku ini, aku coba move on, move on dan move on. Ku coba cari
kesenanganku tanpa dia, ku coba cari tawaku saat tak ada dia. Kini entah
apa yang akan terjadi selanjutnya dengan perjalanan cinta ini, apakah
suatu saat aku bisa benar-benar mema’afkan dia dan menghilangkan sakit
ini karena dia. Dan mungkin kelak ku bisa temukan yang lebih dari dia,
tak aku mengerti, karena semua itu menjadi rahasia Tuhan dan ku coba
siap menerima semua yang telah di gariskan oehnya, karena jodoh, rezeki
dan matiku hanya Allah yang tahu.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
</div>
<hr />
<div class="widget-content">
<ins style="border: none; display: inline-table; height: 600px; margin: 0; padding: 0; position: relative; visibility: visible; width: 300px;"><ins id="aswift_1_anchor" style="border: none; display: block; height: 600px; margin: 0; padding: 0; position: relative; visibility: visible; width: 300px;"></ins></ins>
</div>
<span class="widget-item-control">
</span>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13109685601663538257noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-146469152719804870.post-82800841741814694312013-04-25T18:24:00.001-07:002013-04-25T18:24:40.964-07:00Tangis Terindah-cerpen remaja
<div>
<div itemscope="" itemtype="http://data-vocabulary.org/Review">
<div class="navbar section" id="navbar">
<div class="widget Navbar" id="Navbar1">
</div>
</div>
<br /><div class="outer-wrapper">
<div id="main-wrapper">
<div class="main section" id="main">
<div class="widget Blog" id="Blog1">
<div class="blog-posts hfeed">
<div class="date-outer">
<div class="date-posts">
<div class="post-outer">
<div class="post hentry">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=146469152719804870" name="4651700879478765402"></a><a href="http://www.lokerseni.web.id/2013/03/tangis-terindah-cerpen-remaja.html" title="Tangis Terindah - Cerpen Remaja">Tangis Terindah - Cerpen Remaja</a><h1 class="post-title entry-title">
</h1>
<div class="post-header">
</div>
<div class="post-body entry-content" id="post-body-4651700879478765402">
<div style="float: left; height: 255px; padding: 0 0px 0px 0; width: 310px;">
<center>
<img height="1" src="http://sea.effectivemeasure.net/emnb_81_2001185.gif" style="position: absolute;" width="1" />
</center>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>TANGIS TERINDAH</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Karya Laras Insiya Pertiwi</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Tak pernah ku kira cinta seperti ini. Cinta membuatku rapuh. Dan cinta
membuatku terjebak dalam kebingunganku sendiri. Dan Kawan, inilah
ceritaku.<br />
<br />
Dulu aku sangat membenci pria itu. Aku merasa lelaki yang baru dua bulan
menjadi tetanggaku itu benar-benar menyebalkan. Dia selalu megikuti dan
menggangguku.<br />
<br />
Tapi sekarang, semua seperti berbanding terbalik. Aku membutuhkannya, dan aku sangat menginginkannya.<br />
<br />
Dia selalu membawa keceriaan. Selalu tersenyum dan membuat orang di
sekitarnya ikut tersenyum. Seperti tak ada masalah dalam hidupnya.Aku
rasa dia adalah orang yang paling bahagia di dunia ini. Dimas namanya.<br />
“Apa kau mencintainya, Rena?” tanya Intan, sahabatku.<br />
“Entahlah. Tapi aku sangat nyaman bersamanya” jawabku.<br />
“Kau baru mengenalnya” kata Intan lagi.<br />
“Ini hanya masalah waktu, Intan” jawabku sambil menatap mata Intan<br />
“Ya ya ya. Tapi…”<br />
“Tapi apa?” tanyaku<br />
‘Bagaimana dengan Reza?” ucap Intan.<br />
“Reza??? Ada apa dengan Reza?” tanyaku bingung.<br />
“Sepertinya ia menyukaimu” jawab Intan<br />
“Haha.. kau tak usah mengarang, Intan. Aku sudah menganggapnya seperti
kakakku sendiri. Dan kedekatan kami juga hanya sebatas itu.” tuturku
sambil tertawa.<br />
“Lalu bagaimana jika ia benar-benar menyukaimu? Sedangkan Dimas dan Reza
adalah sahabat. Kau akan pilih yang mana?” tanyanya cukup serius
kepadaku.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxMNnR5is6LzEOR4GS5lJaJW-FvuljKZ2edShjBSglTqlF6xj-5M3wWoNXYzEFe54JGhYP3tECwNwoaI8mLj9ZIIWp4FfuEsc9P3FOMn2CIHXUAlVu1uPkmRYmGEs1xRdJOIKf-LTc6bY/s1600/Cerpen+Tangis+Terindah.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="285" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxMNnR5is6LzEOR4GS5lJaJW-FvuljKZ2edShjBSglTqlF6xj-5M3wWoNXYzEFe54JGhYP3tECwNwoaI8mLj9ZIIWp4FfuEsc9P3FOMn2CIHXUAlVu1uPkmRYmGEs1xRdJOIKf-LTc6bY/s400/Cerpen+Tangis+Terindah.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Aku hanya terdiam. Tak pernah terbesit dalam benakku pertanyaan seperti
itu. Dan sekarang aku tak bisa memikirkannya. Enatahlah, aku bingung.
Dan semoga saja itu hanya perasaan Intan.<br />
<br />
<br />
Kawan, aku memang tak mau banyak berharap. Tapi aku merasa ada sesuatu
yang berbeda pada diri Dimas. Dia sangat baik dan perhatian padaku. Apa
ini hanya perasaanku saja? Entahlah. Tapi aku berharap dia memiliki rasa
yang sama denganku.<br />
<br />
Aku pulang masih dengan rasa penasaran dan penuh harap pada Dimas. Tiba-tiba aku bertemu dengan Dimas.<br />
“Hei…!!!” kata Dimas menghampiriku.<br />
<br />
Ia menatapku lembut. Tahukah Kawan, tapannya benar-benar telah
melumpuhkan hatiku. Saat jantungku berdetak kencang dan darahku mengalir
sangat deras, tak henti-hentinya hati kecilku berkata “AKU
MENCINTAINYA”<br />
“Hei Rena…” ulangnya lagi.<br />
“Hh..hai…” jawabku tersadar dari lamunanku.<br />
“Dari mana?” tanyanya.<br />
“Dari taman.” jawabku.<br />
“Aku ingin bertanya sesuatu padamu.” Kata Dimas.<br />
<br />
Aku tersenyum dan berkata, “Tanya apa?”<br />
“Apa Reza kekasihmu?” tanyanya serius.<br />
“Haha… Kekasih? Bukan. Dia bukan kekasihku. Aku tidak punya kekasih, Dimas. Dia sahabatku” jelasku.<br />
“Tapi sepertinya dia menyukaimu. Nama kalian juga cocok, Rena dan Reza.” ucapnya lagi.<br />
<br />
Kawan, aku sangat kaget saat Dimas berbicara seperti itu. Kenapa
pemikirannya sama dengan apa yang Intan pikirkan? Rasanya aku ingin
mengatakan bahwa aku menyukainya, bukan Reza. Dan berharap Dimas pun
memiliki rasa yang sama padaku. Tapi, sudahlah. Aku mencoba melupakan
perkataan Dimas. Pasti dia hanya bercanda.<br />
<br />
Semakin lama semakin aku dekat dengan Dimas. Dia memang orang yang baik
dan perhatian. Hatiku buta. Tetapi tidak saat bersamanya. Aku merasa
sangat bahagia saat dia ada di sisiku. Entah sihir apa yang membuatku
begitu menyayanginya. Rasanya tak ingin sedetik pun aku berpisah
dengannya.<br />
<br />
Entah sampai kapan harus ku pendam perasaan ini. Perasaan yang
sewaktu-waktu dapat membuatku melayang sampai langit ke tujuh, dan
sewaktu-waktu pula dapat membuatku tersungkur sampai palung laut yang
paling dalam.<br />
<br />
Sore ini Dimas mengajakku ke perpustakaan dengan jalan kaki, karena jarak dari rumah kami ke perpustakaan tidak terlalu jauh.<br />
“Selamat sore…” sapa Dimas sambil menunjukkan lesung pipitnya.<br />
“Sore…” jawabku.<br />
“Sudah siap?” tanyanya<br />
<br />
Aku hanya tersenyum melihatnya yang hari ini tampil berbeda tapi tetap
terlihat tampan. Mau tampil seperti apa pun dia memang terlihat tampan
di mataku. Hahaha…<br />
<br />
Sesampainya di perpustakaan, kami langsung menuju ke tempat buku favorit
kami masing-masing. Aku baru tahu, dia adalah penggemar sastra. Pantas
saja kata-katanya selama ini selalu bisa mendinginkan pikiranku di
tengah panasnya emosiku. Dan selalu bisa membuat hatiku mencair di
tengah kebekuan.<br />
Langit terlihat agak mendung.<br />
<br />
Aku berniat untuk mampir sebentar ke rumah Dimas.<br />
<br />
Sesampainya di sana kedatanganku disambut hangat oleh Bibi Erin, Ibu Dimas.<br />
“Aku ke belakang dulu ya” kata Dimas.<br />
<br />
Dimas menyiapkan minum untukku. Sementara Bibi Erin kembali ke kamar.<br />
<br />
Aku melihat tumpukan buku di atas meja ruang keluarga. Aku berniat untuk
membacanya. Tapi aku menemukan sebuah foto di atas tumpukan buku-buku
itu.<br />
<br />
Aku mengambil dan melihat foto itu. Ternyata itu adalah foto Dimas, tapi dengan seorang wanita. Siapa wanita itu?<br />
<br />
Kawan, kagetnya aku ketika melihat foto itu. Aku terus bertanya-tanya
dalam hati. Siapa wanita ini? Rasanya seperti ada jarum yang masuk dan
menusuk-nusuk hatiku. Rasanya sakit sekali.<br />
Tiba-tiba hujan turun dengan derasnya saat Dimas datang membawakan minuman untukku.<br />
“Dimas, ini foto siapa?” tanyaku mencoba tenang.<br />
<br />
Dimas terdiam, dan membuatku mengulang pertanyaanku lagi.<br />
“Dimas, ini foto siapa?” tanyaku lagi<br />
“Ii..ini fotoku” jawabnya sedikit gugup.<br />
“Bukan. Maksudku yang ini” tanyaku sambil menunjuk foto wanita itu.<br />
<br />
Aku mencoba tenang, lebih tenang dan sangat tenang. Tapi aku tak bisa.
Kawan, aku ingin menangis. Tapi, aku berusaha untuk membendung air
mataku.<br />
<br />
Dimas sesaat menarik nafas panjang dan menjawab, “Dia Febi, KEKASIHKU !!!”<br />
<br />
DEG…!!! Aku merasa dunia berhenti berputar dan waktu berhenti berjalan
saat Dimas mengatakan seperti itu. Apa??? Jadi Dimas sudah punya
kekasih. Lalu apa maksud sikapnya padaku selama ini? Dia selalu mengisi
kekosongan dalam hidupku. Dan dia yang memenuhi ruang dalam hatiku.<br />
Kawan, taukah kalian? Rasanya sakit sekali mengetahui Dimas sudah mempunyai kekasih.<br />
<br />
Aku pergi begitu saja dari rumah Dimas. Tak bisa lagi ku pendam air
mataku. Aku menangis. Seperti derasnya hujan di luar sana. Aku tak
peduli Dimas akan tahu bahwa aku mencintainya.<br />
<br />
Bodohnya aku menganggap dia mencintaiku. Bodohnya aku yang memberinya
ruang khusus dalam hatiku. Bodohnya aku yang selalu menunggunya di bawah
kubah rinduku.<br />
<br />
Kawan, aku mengurung diri dalam kamar setelah mandi dan mengganti
pakaiaanku. Aku menyesal telah menyukainya dan mengira ia juga
menyukaiku.<br />
<br />
Dimas meneleponku, tapi tak ku angkat. Aku benar-benar tidak ingin
diganggu. Aku ingin melupakan kejadian menyakitkan yang kualami tadi.<br />
<br />
*****<br />
Sejak kejadian itu, aku tak pernah bertemu dengan Dimas. Entahlah, Bibi
Erin juga tak pernah berkunjung ke rumahku lagi. Aku merindukan
kehangatan dari mereka.<br />
<br />
Tiba-tiba Reza yang sudah lama tak menampakkan dirinya datang ke rumahku saat aku sedang duduk-duduk di teras.<br />
“Rena…” sapanya.<br />
“Hai…” jawabku dengan senyum tipis.<br />
“Maafkan aku” katanya dengan wajah penuh sesal.<br />
“Maaf? Untuk apa?” tanyaku bingung.<br />
“Aku telah merusak hubunganmu dengan Dimas” katanya lagi.<br />
<br />
Aku semakin tak mengerti dengan apa yang dikatakan Reza.<br />
“Hubungan apa? Sungguh. Aku tak mengerti apa yang kau katakan” tambahku.<br />
“Aku tau sekarang, kau mencintai Dimas kan? Dan Dimas pun begitu. Tapi
karena ia tahu aku menyukaimu, Dimas tak pernah mengungkapkan
perasaannya padamu” jelasnya.<br />
“Jadi… benar kau…”<br />
“Maaf Rena, aku menyukaimu” kata Reza. “Aku membawa surat tentang
perasaan Dimas kepadamu yang ia buat sebelum ia kritis di rumah sakit.
Ibunya yang menitipkan ini padaku” jelasnya lagi sambil memberikan surat
itu padaku.<br />
”Dimas di rumah sakit?” tanyaku kaget<br />
“Ya. Ia mengidap kanker otak stadium akhir”<br />
<br />
Kawan, aku sangat terkejut. Ternyata pangeran dalam hatiku yang selalu
ceria ternyata memiliki beban yang sangat berat dalam hidupnya.<br />
<br />
Aku mulai membaca surat dari Dimas sambil terus menangis<br />
<br />
“Dear Rena…<br />
Terima kasih Rena, kau selalu hadir dalam hari-hari terakhirku.
Hari-hari di mana aku berjuang untuk hidup. Dan hari-hari di mana aku
ingin selalu berada di sampingmu.<br />
<br />
Aku tak tau berapa menit lagi aku hidup, dan berapa detik lagi aku mampu
menulis. Tapi yang aku tau, selamanya aku akan tetap mencintaimu.<br />
<br />
Aku mencintaimu secara sederhana. Sesederhana kayu yang berubah menjadi
arang karena terbakar, dan sesederhana lilin yang rela melelehkan
tubuhnya demi menerangi kegelapan.<br />
<br />
Aku mencintaimu dengan segala kekuranganku. Dari sekian banyak hal yang
aku takutkan, salah satunya adalah aku takut kehilangan dirimu.<br />
<br />
Maaf aku berbohong kepadamu. Foto itu adalah foto sepupuku di kampung.
Aku melakukannya agar kau membenciku. Karena aku tak mau kau bersedih
saat kelak harus mengetahui penyakitku.<br />
<br />
Kau tau?? Saat kau menangis, aku sedih, tapi aku juga merasa senang
karena aku tau bahwa kau benar mencintaiku. Terima kasih, Rena. Itu
adalah tangis terindah bagiku.<br />
<br />
Dimas”<br />
<br />
Air mataku tak bisa berhenti mengalir saat ku baca surat dari Dimas<br />
“Ayo kita ke rumah sakit!” kataku sambil menggeret tangan Reza.<br />
<br />
Kawan, tahukah kau. Rasanya mataku seperti terkena sambal dengan seribu cabai. Tak bisa ku hentikan air mata ini.<br />
<br />
Sesampainya di rumah sakit, kami langsung menuju ke ruangan Dimas. Aku
melihat Dimas yang tak berdaya di dalam sana, didampingi Bibi Erin yang
tak henti-hentinya membacakan ayat suci Al-Qur’an. Aku dan Reza masuk ke
ruangan itu secara perlahan-lahan.<br />
“Dimas…” ucapku pelan.<br />
“Rena…” ucap Bibi Erin.<br />
“Bi, bagaimana keadaan Dimas? Kenapa Bibi tidak memberi kabar padaku?” tanyaku.<br />
“Kondisi Dimas semakin memburuk. Tapi Bibi harap ia lebih kuat dari
kanker yang bersarang di tubuhnya, Rena. Maaf Bibi tidak memberi kabar
kepadamu. Dimas yang melarang Bibi. Dia tak mau kau cemas, Nak” jelas
Bibi Erin.<br />
“Dimas memang orang yang sangat baik, Bi Bibi sudah makan?” tanyaku.<br />
“Belum. Bibi tidak sempat makan” jawabnya.<br />
“Bibi makan saja ke kantin rumah sakit. Biar aku dan Reza yang menunggu
Dimas, Bi. Bibi harus makan. Jangan sampai Bibi sakit” ucapku.<br />
<br />
Dengan penuh pertimbangan, akhirnya Bibi Erin pergi ke kantin rumah sakit.<br />
<br />
Aku berjalan menghampiri Dimas. Aku menangis. Aku benci saat-saat
seperti ini. Saat-saat di mana aku harus menjatuhkan air mataku.<br />
“Dimas… ini aku, Rena. Dimas, maafkan aku yang tak pernah mengerti apa
yang kau rasakan selama ini. Maaf, Dimas. Maaf…” ucapku lirih.<br />
<br />
Air mataku menetes mengenai tangan Dimas yang terkulai lemas.<br />
“Rena… Lihat Dimas! Tangannya bergerak!” kata Reza.<br />
<br />
Saat itu juga Bi Erin datang membawa makanan.<br />
“Dimas..” ucap Bi Erin sambil menangis.<br />
<br />
Bi Erin berjalan menuju ke arah Dimas.<br />
“Dimas sayang, ini Ibu, Nak…” katanya lagi.<br />
<br />
Dimas tak menjawab. Ia hanya melontar senyum pada kami. Aku menangis melihat Dimas.<br />
<br />
Tiba-tiba Dimas memegang tanganku dan tangan Reza, lalu menyatukannya.
Dan berkata, “Aku lelah. Laa ilaa hailAllah…” ucapnya pelan.<br />
<br />
Kami semua menangis. Luapan air mata tak dapat terbendung. Dimas kembali
tidur setelah ia menyatukan tanganku dengan tangan Reza. Tapi kali ini,
ia tidur untuk selamanya. Meninggalkan kami yang mencintainya.<br />
<br />
Dimas telah mengajarkan banyak hal padaku. Dia memang orang yang hebat. Pantas saja aku menyukainya.<br />
<br />
Kawan, sejak kepergian Dimas, aku lebih menghargai waktuku, menghargai
orang-orang di sekitarku dan lebih menghargai hidupku sendiri.<br />
<br />
Kawan, setahun setelah meninggalnya Dimas, aku mulai membuka hatiku
untuk pria lain. Dan pria itu adalah kekasih, sahabat, sekaligus kakak
untukku. Dan kalian tahu? Dialah Reza.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13109685601663538257noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-146469152719804870.post-4978633731913141392013-04-25T18:19:00.001-07:002013-04-25T18:19:25.555-07:00True love-cerpen cinta romantis
<div>
<div itemscope="" itemtype="http://data-vocabulary.org/Review">
<div class="navbar section" id="navbar">
<div class="widget Navbar" id="Navbar1">
</div>
</div>
<a href="http://www.lokerseni.web.id/2013/01/true-love-cerpen-cinta-romantis.html" title="True Love - Cerpen Cinta Romantis">True Love - Cerpen Cinta Romantis</a><div class="outer-wrapper">
<div id="main-wrapper">
<div class="main section" id="main">
<div class="widget Blog" id="Blog1">
<div class="blog-posts hfeed">
<div class="breadcrumbs">
</div>
<div class="date-outer">
<div class="date-posts">
<div class="post-outer">
<div style="background-color: white; border: medium none; color: black; overflow: hidden; text-align: left; text-decoration: none;">
<h1 class="post-title entry-title">
</h1>
<div class="post-header">
</div>
<div class="post-body entry-content" id="post-body-8283276765084631315">
<div style="float: left; height: 255px; padding: 0 0px 0px 0; width: 310px;">
<center>
<img height="1" src="http://sea.effectivemeasure.net/emnb_81_2001185.gif" style="position: absolute;" width="1" />
</center>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>TRUE LOVE</b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Cinta sejati. Apakah kalian percaya akan itu? Akan "Cinta Sejati" yang
konon katanya dimiliki oleh semua orang? Cinta yang katanya sangat indah
dan menyenangkan? Mitos cinta sejati yang terus menerus melolong
dihatiku.<br />***<br /><br />Kupandangi bingkai biru di tepi tempat tidurku. Aku tersenyum menatap benda yang ada didalam bingkai itu.<br /><br />Bukan
sebuah foto ataupun lukisan. Hanya sebuah kertas lusuh. Kertas catatan
PKN yang aku robek dari buku miliknya 2 tahun lalu saat perpisahan SMP.
Dia sama sekali tidak tahu aku merobek buku catatanya. Bahkan, mungkin
dia tidak mengenalku. Aku hanya satu dari ratusan penggemarnya di
sekolah.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8rvkQMClxBVpyLDgGg73wF7tGZTjQ8G0cv_n44-h61cBP1J2BaadXc9WLG0E6Nnuytb7_NJTdTqvHKDVgd0MBqtvvLzuX5tgKlvn59NkDSKQa6rQeRZwIlEI-gAmx40kcjRZInN0su14/s1600/Cerpen+Love.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="294" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8rvkQMClxBVpyLDgGg73wF7tGZTjQ8G0cv_n44-h61cBP1J2BaadXc9WLG0E6Nnuytb7_NJTdTqvHKDVgd0MBqtvvLzuX5tgKlvn59NkDSKQa6rQeRZwIlEI-gAmx40kcjRZInN0su14/s400/Cerpen+Love.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Dia bukan artis. Dia adalah siswa tampan dan cerdas di sekolahku. Dia
kaya dan pintar dalam bidang olahraga. Sifatnya yang cuek justru menjadi
daya tarik bagi para kaum hawa, termasuk aku. Tapi, bisa dibilang, aku
tidak terlalu menunjukkan diri bahwa aku menyukainya. Terbukti. Aku
tidak pernah menyapa ataupun menegurnya. Aku menyukainya lewat diam.<br /><br />Bahkan, robekan catatan PKN itu aku ambil diam- diam untuk kenang- kenanganku karena aku tahu dia akan melanjutkan study ke L.A.<br /><br />Aku
kembali tersenyum manis saat melihat robekan catatan itu. Orang bilang,
apapun itu, jika memang jodoh, maka dia akan kembali lagi dan lagi. Dan
aku percaya dia akan kembali kulihat.<br /><br />Aku mengeluarkan kertas itu dari bingkainya. Kupeluk- peluk dan kubelai. Ku ajak tertawa dan tersenyum.<br /><br />Gila. Konyol memang. Setelah puas dengan kegiatanku itu, aku meletakkan kertas itu di atas meja belajarku. Dan...<br />Syuuuut...<br />Angin
bertiup menerbangkan kertas kenangan itu keluar jendela dan jatuh
dipekarangan. Dengan sigap aku keluar rumah dan mengejar kertas itu. Itu
adalah satu- satunya milikku yang mampu membuatku mengingatnya.<br /><br />Saat aku hampir mendapatkanya, angin kembali meniupnya menjauhiku. Argh! Angin ini! Batinku kesal.<br /><br />Aku kembali mengejar kertas itu. Dan saat aku hampir mendapatkannya kembali...<br />"Argh!!
Sial banget sih?! Malah keinjek lagi!" seruku kesal saat tahu kertas
itu di injak seseorang. Orang itu mengambil kertas yang ada di
injakannya itu. Aku masih menatap jalanan berdebu dengan kesal.<br />"Jadi,
daritadi kamu ngejar kertas ini ya?" ucap orang itu. Suara bariton yang
ku kenal. Ku tengadahkan kepalaku menatap wajah dari si pemilik suara.<br /><br />DEG!!!<br />Di... Diakan? Diakan pemilik kertas itu sebenarnya? Vigo. Cowok tampan, keren dan pintar itu... Bagaimana bisa?<br />"Ma... af. Aku ngerobek kertas itu...."<br />"gapapa kok Dina. Beneran deh gapapa. Karena, aku juga udah foto kamu diam- diam waktu itu." akunya padaku. Dia... Tau namaku?<br />"foto?! Diem- diem?"<br />"Lebih baik, kita nostalgianya ditaman aja deh." ucapnya sambil menarik tanganku ke taman.<br />***<br /><br />Aku tidak percaya dengan apa yang aku lihat. Fotoku ada dalam dompet Vigo?<br />"Aku
dulu suka banget sama kamu Dina. Karena, kamu itu satu- satunya cewek
yang gak pernah negur aku. Kamu cuek dan aku suka itu." ucapnya sambil
tersenyum.<br />"Dulu, aku berharap bisa kenal dan pacaran sama kamu.
Tapi, dekat kamu aja aku udah gemetaran, apalagi ngobrol sama kamu..."
ucap Vigo lagi. Lalu dia menatap robekan kertas itu.<br />"Aku tau kok,
kamu ngerobek kertas ini. Cuma aku pura- pura gatau aja. Aku seneng
banget waktu kamu robek kertas ini. Karena itu artinya, kamu juga suka
sama aku. Iyakan?" ucapnya yang membuatku tersipu malu.<br />"Ikh... Kok diem aja?" ujarnya sambil mencubit pipiku pelan.<br />"aku bingung mau ngomong apa..."<br />"Kamu percaya mitos True Love gak?"<br />"True Love? Emang ada?" tanyaku.<br />"mulanya,
aku juga gak percaya. Tapi malem ini aku percaya. True Love aku udah
aku temuin lagi. Aku suka kamu." ucapnya sambil natap bintang.<br />"udah jam 12 belom?" tanyanya.<br />"udah. Udah jam 12 tepat."<br />"Happy Birthday Dina :). Will you be My True Love?"<br /><br />Apakah dia menyatakan perasaannya. Tanpa sadar, aku mengucapkan<br />"yes. I will."<br />***<br /><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13109685601663538257noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-146469152719804870.post-88223944228222099472013-04-21T22:35:00.002-07:002013-04-21T22:35:56.744-07:00MENGENAL WHITE BALANCE DALAM FOTOGRAFI
<h3 class="post-title entry-title" itemprop="name">
Mengenal White Balance Dalam Fotografi
</h3>
<div class="post-header">
</div>
<div class="post-body entry-content" id="post-body-7455737069251107897" itemprop="articleBody">
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b><a href="http://www.infotografi.com/">Fotografi Pemula</a></b> - <b>White Balance</b>
merupakan salah satu aspek dalam fotografi dimana banyak sekali pemilik
kamera digital kurang mengerti serta mengetahui bagaimana
menggunakannya, tetapi pokok bahasan ini bisa dikatakan sebagai hal yang
'layak' untuk dipelajari, karena akan memberikan dampak pada foto yang
kalian ciptakan. Jadi bagi Sobat yang sampai detik ini masih menghindari
White Balance, artikel ini sepertinya cukup menarik untuk disimak. <a href="http://www.infotografi.com/">InFotografi </a>akan berusaha menyajikan sesederhana mungkin dan mudah untuk diikuti.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.flickr.com/photos/foreby/3106149702/" title="White balance by Per Foreby, on Flickr"><img alt="White balance" height="333" src="http://farm4.staticflickr.com/3254/3106149702_01cc8434a7.jpg" width="500" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Alasan sederhana ketika merubah White Balance adalah untuk mendapatkan
warna gambar atau foto seakurat mungkin. Lalu mengapa Sobat perlu warna
foto yang benar? Sobat mungkin pernah menyadari, bahwa ketika mereview
ulang hasil jepretan kalian, baik itu lewat LCD atau PC, foto kalian
cenderung memiliki warna oranye, biru, kuning, dan lain-lain, Padahal
obyek sebenarnya memiliki warna yang cukup normal. Alasan untuk hal yang
terjadi di foto tersebut adalah <a href="http://www.infotografi.com/2012/09/cahaya-dan-fotografi.html">sumber cahaya berbeda</a>
akan memiliki warna yang berbeda juga (atau temperatur). Pencahayaan
Fluorescent akan menambahkan warna kebiruan pada foto, dan cahaya
tungsten (incandescent) menambah unsur ke-kuningan ke dalam foto.<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kisaran pada beda temperatur berkisar dari cahaya yang sangat dingin
pada langit biru hingga cahaya sangat hangat seperti pada lilin. Manusia
pada umumnya tidak menyadari perbedaan temperatur ini, karena mata kita
akan secara otomatis melakukan adaptasi. Kecuali pada cahaya dengan
temperatur yang ekstrim, maka selembar kertas putih akan terlihat putih
bagi kita. Kamera digital tidak memiliki kemampuan tersebut, dan tidak
memiliki semacam kecerdasan untuk beradaptasi secara otomatis dan
terkadang kita sebagai fotografer harus memberikan instruksi bagaimana
kamera memperlakukan cahaya yang berbeda.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<h3>
Merubah White Balance</h3>
<div style="text-align: justify;">
Setiap kamera digital memiliki perlakuan yang bebedar dalam pengaturan
White Balance, jadi Sobat perlu untuk membuka kembali buku manual dan
membaca bagaimana mengoperasikan perubahan White Balance. Sobat mungkin
juga sudah mengetahui hal ini, bahwa banyak kamera digital yang sudah
dilengkapi fitur mode otomatis dan semi-otomatis, dan itu akan membantu
kalian dalam melakukan perubahan White Balance.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<h3>
Preset Pengaturan White Balance</h3>
<div style="text-align: justify;">
Berikut ini merupakan beberapa fitur dasar pengaturan White Balance yang terdapat pada kebanyakan kamera digital:</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li style="text-align: justify;"><b>Auto </b>- Kamera menentukan tebakan
pengaturan White Balance setiap jepretan yang diambil. Pengaturan ini
mungkin akan berhasil di kebanyakan situasi pencahayaan, tetapi cobalah
untuk sedikit ber-eksplorasi pada cahaya-cahaya yang lebih 'tricky'</li>
<li style="text-align: justify;"><b>Tungsten</b> - Mode pengaturan ini
biasanya dilambangkan dengan bohlam kecil, dan digunakan memotret di
dalam ruangan (indoor), terutama pada pencahayaan tungsten
(incandescent) seperti bohlam, secara umum akan 'mendinginkan' warna
dalam foto.</li>
<li style="text-align: justify;"><b>Fluorescent</b> - Mode ini menyeimbangkan cahaya 'dingin' dari Fluorescent, jadi bisa dikatakan akan 'menghangatkan' foto kalian.</li>
<li style="text-align: justify;"><b>Daylight/Sunny</b> - Tidak semua kamera memiliki mode pengaturan White Balance ini, karena hampir sama dengan normal WB</li>
<li style="text-align: justify;"><b>Cloudy</b> - Biasanya pengaturan ini secara umum akan memberikan sentuhan yang lebih 'hangat' dibandingkan mode Daylight.</li>
<li style="text-align: justify;"><b>Flash</b> - Cahaya yang dihasilkan
oleh flash kamera bisa jadi cukup 'dingin', jadi pengaturan ini akan
menghangatkan warna pada hasil foto.</li>
<li><span style="text-align: justify;"><b>Shade</b> - Cahaya yang ada
pada shade (naungan) secara umum lebih dingin (Biru) dibandingkan
memotret dibawah cahaya matahari langsung, jadi pengaturan ini akan
sedikit menghangatkan.</span></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<h3>
Pengaturan White Balance Secara Manual.</h3>
<div style="text-align: justify;">
Sobat akan mendapatkan hasil yang cukup akurat dengan mode pengaturan
White Balance diatas , tetapi beberapa digital kemera juga memiliki
pengaturan White Balance secara manual. Penggunaan pengaturan ini akan
berbeda di setiap obyek dan kondisi, tetapi pada intinya yang Sobat
lakukan adalah menginformasikan kepada kamera seperti apa warna putih
itu dalam kondisi pencahayaan saat itu, dengan begitu kamera akan
mendapat referensi kira-kira seperti apa warna-warna yang lain. Sobat
bisa melakukan hal ini dengan membeli sebuah white card atau grey card
yang didesain khusus untuk melakukan pengaturan ini, atau Sobat bisa
mencari beberapa benda yang bewarna sama di sekitar kalian memotret.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dibawah ini merupakan contoh hasil pengaturan white balance secara
manua, dimana pada foto pertama menggunakan mode pengaturan Auto White
Balance. Sebagai gambaran kondisi cahaya pada saat memotretan
menggunakan lampu bohlam dan pastinya akan menghasilkan foto yang cukup
hangat atau bewarna kuning.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Foto kedua dilakukan dengan menggunakan pengaturan White Balance secara
manual, caranya adalah dengan memotret kertas bewarna putih guna
menginformasikan pada kamera seperti apa warna putih di kondisi ruangan
tersebut. Kemudian cobalah memotret obyek yang sama, dimana Sobat akan
menghasilkan foto dengan warna yang lebih 'benar' serta akurat
dibandingkan foto yang pertama. Pengaturan White Balance secara manual
ini tidak sulit untuk dilakukan, selama kalian sudah menguasai menu-menu
yang ada di dalam kamera.</div>
</div>
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13109685601663538257noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-146469152719804870.post-52174381266245678542013-04-21T21:39:00.003-07:002013-04-21T21:39:32.588-07:00cara memakai kerudung yang bagus
<img alt="http://www.nol7.com/wp-content/uploads/2012/11/Gambar-Cara-Memakai-Jilbab-Model-Paris-2012.jpg" src="http://www.nol7.com/wp-content/uploads/2012/11/Gambar-Cara-Memakai-Jilbab-Model-Paris-2012.jpg" />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13109685601663538257noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-146469152719804870.post-38376506994922740132013-04-21T21:39:00.001-07:002013-05-12T06:09:16.579-07:00
<img alt="http://www.nol7.com/wp-content/uploads/2012/11/Gambar-Cara-Memakai-Jilbab-Model-Paris-2012.jpg" src="http://www.nol7.com/wp-content/uploads/2012/11/Gambar-Cara-Memakai-Jilbab-Model-Paris-2012.jpg" />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13109685601663538257noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-146469152719804870.post-41969760287108766242013-04-21T21:22:00.000-07:002013-04-21T21:22:19.152-07:00PANDANGAN PERTAMA
<span itemprop="description"></span>
<h3>
<span style="color: #351c75;">Pandangan Pertama</span></h3>
<span style="color: #351c75;">
Itulah saat yang memisahkan aroma kehidupan dari kesadarannya.</span><span style="color: #351c75;"><br /></span><span style="color: #351c75;">
Itulah percikan api pertama yang menyalakan wilayah-wilayah jiwa.</span><span style="color: #351c75;"><br /></span><span style="color: #351c75;">
Itulah nada magis pertama yang dipetik dari dawai-dawai perak hati manusia.</span><span style="color: #351c75;"><br /></span><span style="color: #351c75;">
Itulah saat sekilas yang menyampaikan pada telinga jiwa tentang risalah hari-hari</span><span style="color: #351c75;"><br /></span><span style="color: #351c75;">
yang telah berlalu dan mengungkapkan karya kesadaran yang dilakukan</span><span style="color: #351c75;"><br /></span><span style="color: #351c75;">
malam, menjadikan mata jernih melihat kenikmatan di dunia dan menjadikan</span><span style="color: #351c75;"><br /></span><span style="color: #351c75;">
misteri-misteri keabadian di dunia ini hadir.</span><span style="color: #351c75;"><br /></span><span style="color: #351c75;">
</span><span style="color: #351c75;"><br /></span><span style="color: #351c75;">
Itulah benih yang ditaburan oleh Ishtar, dewi cinta, dari suatu tempat yang tinggi.</span><span style="color: #351c75;"><br /></span><span style="color: #351c75;">
Mata mereka menaburkan benih di dalam ladang hati, perasaan</span><span style="color: #351c75;"><br /></span><span style="color: #351c75;">
memeliharanya, dan jiwa membawanya kepada buah-buahan.</span><span style="color: #351c75;"><br /></span><span style="color: #351c75;">
</span><span style="color: #351c75;"><br /></span><span style="color: #351c75;">
Pandangan pertama kekasih adalah seperti roh yang bergerak di permukaan</span><span style="color: #351c75;"><br /></span><span style="color: #351c75;">
air mengalir menuju syurga dan bumi.</span><span style="color: #351c75;"><br /></span><span style="color: #351c75;">
Pandangan pertama dari sahabat</span><span style="color: #351c75;"><br /></span><span style="color: #351c75;">
kehidupan menggemakan kata-kata Tuhan, "Jadilah, maka terjadilah ia"</span>
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13109685601663538257noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-146469152719804870.post-20321200679793658402013-04-21T21:20:00.001-07:002013-05-12T06:09:16.568-07:00
<span itemprop="description"></span>
<h3>
Pandangan Pertama</h3>
Itulah saat yang memisahkan aroma kehidupan dari kesadarannya.<br />
Itulah percikan api pertama yang menyalakan wilayah-wilayah jiwa.<br />
Itulah nada magis pertama yang dipetik dari dawai-dawai perak hati manusia.<br />
Itulah saat sekilas yang menyampaikan pada telinga jiwa tentang risalah hari-hari<br />
yang telah berlalu dan mengungkapkan karya kesadaran yang dilakukan<br />
malam, menjadikan mata jernih melihat kenikmatan di dunia dan menjadikan<br />
misteri-misteri keabadian di dunia ini hadir.<br />
<br />
Itulah benih yang ditaburan oleh Ishtar, dewi cinta, dari suatu tempat yang tinggi.<br />
Mata mereka menaburkan benih di dalam ladang hati, perasaan<br />
memeliharanya, dan jiwa membawanya kepada buah-buahan.<br />
<br />
Pandangan pertama kekasih adalah seperti roh yang bergerak di permukaan<br />
air mengalir menuju syurga dan bumi.<br />
Pandangan pertama dari sahabat<br />
kehidupan menggemakan kata-kata Tuhan, "Jadilah, maka terjadilah ia"
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13109685601663538257noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-146469152719804870.post-1515926811283979142013-04-21T21:18:00.000-07:002013-04-21T21:18:00.772-07:00AKU TANPA MU
<span itemprop="description"></span>
<blockquote>
<h3>
<span style="color: #cc0000;">Aku Tanpa Mu</span></h3>
<span style="color: #cc0000;">
</span><span style="color: #cc0000;"><br /></span><span style="color: #cc0000;">
Seperti burung yg terbang dengan satu sayap</span><span style="color: #cc0000;"><br /></span><span style="color: #cc0000;">
Mampu melintas awan. tapi dengan rasa sakit yg tak tertahan</span><span style="color: #cc0000;"><br /></span><span style="color: #cc0000;">
Seperti gelap malam yang hanya di temani bulan, tanpa bintang.</span><span style="color: #cc0000;"><br /></span><span style="color: #cc0000;">
Tanpa rasi yg membentuk gugusan-gugusan indah</span><span style="color: #cc0000;"><br /></span><span style="color: #cc0000;">
Mampu temani jiwa-jiwa sepi meski tanpa keindahan sempurna</span><span style="color: #cc0000;"><br /></span><span style="color: #cc0000;">
</span><span style="color: #cc0000;"><br /></span><span style="color: #cc0000;">
Seperti mentari yg kekurangan cahaya</span><span style="color: #cc0000;"><br /></span><span style="color: #cc0000;">
Tak mampu menghangatkan meski mampu tuk sedikit menerangi</span><span style="color: #cc0000;"><br /></span><span style="color: #cc0000;">
Seperti aku yang kehilangan setengah nyawa</span><span style="color: #cc0000;"><br /></span><span style="color: #cc0000;">
Masih mampu berdiri meski raga terlalu rapuh</span><span style="color: #cc0000;"><br /></span><span style="color: #cc0000;">
Terselip segumpal luka dalam senyumku</span><span style="color: #cc0000;"><br /></span><span style="color: #cc0000;">
Kehilangan yang teramat perih, perih, sangat perih</span><span style="color: #cc0000;"><br /></span><span style="color: #cc0000;">
Tersiksa batin, tersiksa hati, tersiksa seluruh jiwa-jiwaku.</span></blockquote>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13109685601663538257noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-146469152719804870.post-55020587415061597862013-04-21T21:13:00.003-07:002013-04-21T21:13:41.778-07:00Pusi cinta kerinduan
<span itemprop="description"></span>
<blockquote>
<h3>
<span style="color: purple;">Puisi Cinta Kerinduan</span></h3>
<span style="color: purple;">
</span><span style="color: purple;"><br /></span><span style="color: purple;">
Di sekelip cemasku yang mendalam</span><span style="color: purple;"><br /></span><span style="color: purple;">
Terselip kerinduan yang mendalam</span><span style="color: purple;"><br /></span><span style="color: purple;">
</span><span style="color: purple;"><br /></span><span style="color: purple;">
Pada gelisahku yang kian gusar</span><span style="color: purple;"><br /></span><span style="color: purple;">
Cemburu di hatiku mulai terbakar</span><span style="color: purple;"><br /></span><span style="color: purple;">
</span><span style="color: purple;"><br /></span><span style="color: purple;">
Cemas dengan ketiadaanmu</span><span style="color: purple;"><br /></span><span style="color: purple;">
Rindu akan kehadiranmu</span><span style="color: purple;"><br /></span><span style="color: purple;">
Gelisah menanti kedatanganmu</span><span style="color: purple;"><br /></span><span style="color: purple;">
</span><span style="color: purple;"><br /></span><span style="color: purple;">
Cemburu tak menentu</span><span style="color: purple;"><br /></span><span style="color: purple;">
Duhai kau insan tersayang</span><span style="color: purple;"><br /></span><span style="color: purple;">
Jauh pergimu ke tanah seberang</span><span style="color: purple;"><br /></span><span style="color: purple;">
Menyisakan bayangmu dalam bingkai kenang</span><span style="color: purple;"><br /></span><span style="color: purple;">
Akankah engkau segera pulang ?</span><span style="color: purple;"><br /></span><span style="color: purple;">
</span><span style="color: purple;"><br /></span><span style="color: purple;">
Cemasku membias curiga</span><span style="color: purple;"><br /></span><span style="color: purple;">
Cemburuku kian membara</span><span style="color: purple;"><br /></span><span style="color: purple;">
Sedang rinduku mengharap</span><span style="color: purple;"><br /></span><span style="color: purple;">
Semua itu hanya prasangka</span><span style="color: purple;"><br /></span><span style="color: purple;">
</span><span style="color: purple;"><br /></span><span style="color: purple;">
Wahai insan tercinta</span><span style="color: purple;"><br /></span><span style="color: purple;">
Bilakah kau rasa apa yang kini ku rasa</span><span style="color: purple;"><br /></span><span style="color: purple;">
Ketika tanpamu waktuku berlalu hampa</span><span style="color: purple;"><br /></span><span style="color: purple;">
Adakah kan datang suatu masa untuk kita kembali bersua.</span></blockquote>
<span style="color: cyan;">
</span><span style="color: cyan;"></span><br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13109685601663538257noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-146469152719804870.post-88152245950454096222013-04-19T00:43:00.000-07:002013-04-19T00:43:55.881-07:00Riindu
<span itemprop="description">bertemu denganmu adalah takdir,<br />
menjadi temanmu adalah pilihanku,<br />
tapi jatuh cinta denganmu itu di luar<br />
kemampuanku.<br />
<br />
Aq menulis namamu di langit<br />
tp awan menghapusnya<br />
aq menulis namamu di pantai<br />
tp ombak menghapusnya<br />
jadi aq menulis namamu di hatiku<br />
agar tak akan ada yg bisa menghapusnya.<br />
<br />
kurindukan pagi-pagiku saat kau bangunkan aku dari pulas tidurku dengan alunan merdu manja sapamu.<br />
kurindukan siang-siangku saat kau teduhkan jiwa yang letih dengan sejuk tatap matamu…<br />
kurindukan malam-malamku saat kau mengajakku ke dalam indah taman mimpi yang kau rajut dengan tulus kasihmu.</span>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13109685601663538257noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-146469152719804870.post-30839919807603580922013-04-19T00:39:00.001-07:002013-04-19T00:39:10.695-07:00Puisi Galau : Ruang Hati Tanpa Tepi
<span itemprop="description">apa yang aku harap untuk saat ini<br />
apa yang aku pinta untuk nanti<br />
apa yang aku simpan untuk esok pagi<br />
apa yang tersisa dihati<br />
juga apa yg kutunggu setelah malam berganti<br />
<br />
ku tak tahu…<br />
aku tidak disini<br />
disuatu tempat, tidak disini<br />
<br />
ini ruangku, kosong tanpa tepi<br />
ini paradeku, hanya kusendiri<br />
ini perlintasanku dalam perih<br />
<br />
aku, tanpaku, tanpamu…<br />
hanya kusendiri…</span>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13109685601663538257noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-146469152719804870.post-45116672763059360502013-04-19T00:38:00.001-07:002013-05-12T06:09:16.584-07:00
<span itemprop="description">apa yang aku harap untuk saat ini<br />
apa yang aku pinta untuk nanti<br />
apa yang aku simpan untuk esok pagi<br />
apa yang tersisa dihati<br />
juga apa yg kutunggu setelah malam berganti<br />
<br />
ku tak tahu…<br />
aku tidak disini<br />
disuatu tempat, tidak disini<br />
<br />
ini ruangku, kosong tanpa tepi<br />
ini paradeku, hanya kusendiri<br />
ini perlintasanku dalam perih<br />
<br />
aku, tanpaku, tanpamu…<br />
hanya kusendiri…</span>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13109685601663538257noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-146469152719804870.post-3461011383810957922013-04-19T00:36:00.002-07:002013-04-19T00:36:34.492-07:00Puisi Galau : Namamu
<span itemprop="description"></span>
<blockquote class="tr_bq">
<h3>
Puisi Galau : Namamu</h3>
<br />
Mungkin kau tak pernah tahu apa yang kutulis disini<br />
Yang terkadang tak tereja di setiap syairnya<br />
Yang takkan pernah selesai kurangkai untukmu<br />
Dan tak tak pernah lelah kugoreskan di tiap aksaranya<br />
Hingga kata yang kupintal menjadikan namamu<br />
<br />
<br />
Izinkan aku mencintaimu meski dalam goresan pena<br />
Aku ingin mencintaimu layaknya mentari<br />
Yang bergulir sempurna dari kanan ke kiri<br />
Aku ingin mencintaimu seperti udara<br />
Yang tak terlihat namun dapat kau rasa<br />
<br />
<br />
Mungkin bagimu rinduku tak kasat mata<br />
Rindu yang tak terbaca yang tak kau pahami maknanya<br />
Biarkanlah aku simpan dan kurajut dalam hati<br />
Tentangmu...<br />
Pada sedikit kisah hidupmu yang pernah kau bagi cerita<br />
Pada sekeping hatimu yang rela kutumbuhi bunga<br />
Tentangmu...<br />
Namamu yang selalu menggetarkan sekeping hatiku...</blockquote>
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13109685601663538257noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-146469152719804870.post-51928488733938332172013-04-19T00:33:00.001-07:002013-04-19T00:33:49.187-07:00Puisi Galau : Aku Rela
<span itemprop="description">Aku bukan romeo penebar pesona<br />
Bukan pula Don juan pemikat wanita<br />
Juga bukan titisan Cassanova<br />
Akulah tukang kebun bahagia<br />
Maafkan aku pujaan rahasiaku<br />
Aku yang telah tinggalkanmu<br />
Bukan harapku berakhir dihari itu<br />
Kedewasaanku telah benamkan egoku<br />
<br />
Tahukah kau kurelakan tuk siapa saja<br />
Tahukah kau bahagiamu adalah pasal pertama<br />
Tahukah kau putus asa mulai meraja<br />
Tahukah kau raguku mampu terjaga<br />
<br />
Aku tak sanggup ada<br />
Jika kau rindu belaian mesra<br />
Aku tak siap terjaga<br />
Saat kau menangis menahan kecewa<br />
Aku tak bisa melihatmu tak bahagia<br />
Kurelakan kau walau berat adanya<br />
Maaf jika luncuran kata duka<br />
Hanya seketika itu juga<br />
Sungguh aku tak bisa....<br />
<br />
Tahukah aku mati jika tak ada kawan<br />
Mungkin kuakhiri saja nyawa<br />
Tapi terlalu hangat pelukan keluarga<br />
Tak sanggup kuabaikan orang yang mencinta<br />
<br />
Kau masih berarti dalam lamunan malam<br />
Masih termimpi walau tak setakjub dulu<br />
Seolah hanya kamu bayangan masa depan<br />
Walau kau tidak lebih dari serpihan masa<br />
<br />
Mampukah aku berarti bagimu <br />
Jika sisi bumi pisahkan kita<br />
Beda semua belokan arah hidup kita<br />
Kuberharap hilang tuk selamanya<br />
<br />
Atau....<br />
<br />
Kita bertemu dalam tikungan hari<br />
Lama cinta pergi membawa kita sendiri<br />
Suatu saat nanti jika kau lihat purnama ilahi<br />
Kuingin menemukannya kembali<br />
<br />
Dan abadi...</span>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13109685601663538257noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-146469152719804870.post-50030848081268559932013-04-19T00:31:00.001-07:002013-05-12T06:09:16.589-07:00Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13109685601663538257noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-146469152719804870.post-56516754054349566262013-04-19T00:09:00.001-07:002013-04-19T00:09:19.628-07:00Cara Edit Foto Efek Klasik di Photoshop <iframe width="560" height="315" src="http://www.youtube.com/embed/6L41P5bk0bY" frameborder="0" allowfullscreen></iframe>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13109685601663538257noreply@blogger.com0